Soto untuk Kenneth

562 108 72
                                    

Suasana kampus pagi itu cerah sekali, Kean dan Jean hendak memasuki gedung kampus sampai tiba-tiba langkah Kean terhenti.

Karena tidak ada percakapan sedari tadi, Kean memiliki waktu untuk yang berkenal di pikirannya sendiri mencari sebuah keganjilan yang mengganjal dihatinya.

Kean tidak pernah merasa bercerita sedikit pun pada Jean tentang siapa dirinya dan latar belakang keluarganya. Lalu mengapa bisa gadis itu menyalah dirinya sendiri anjloknya harga saham perusahaan Papa dan karena hal itu terlewat oleh Kean, tanpa sadar ia kemarin mengungkapkan informasi lainnya tentang apa yang dikerjakan oleh sang ibu selama ini.

Semua informasi penting tentang dirinya yang Raka saja sangat Kean wanti-wanti agar jangan sampai ceroboh keceplosan bercerita tentang dirinya pada siapapun. Namun ternyata Kean sendiri yang tanpa sadar membongkar semuanya pada Jean.

Ingat, kata Raka kalau Kean itu polos, ya sepolos itu lelaki ini bahkan sering hilang arah saat sudah nyaman.

"Jean"

"Hem?" Jean ikut menghentikan langkahnya dan melihat Kean ternyata cukup jauh berada di belakang nya. "Ada apa, Kean?"

"Raka cerita sesuatu tentang keluarga aku ke kamu?"

"Enggak, kamu kan yang cerita kemarin kalau—"

"Jean!" Kean sengaja meninggikan suaranya, bukan untuk membentak gadis itu namun untuk menghentikan kalimat selanjutnya yang akan Jean ucapkan. "Kalau Raka ngga cerita apa-apa berarti selama ini kamu udah tau kalo aku anak Prakasa Dharmana Prananda?"

Jean menggangguk dengan enteng seolah-olah itu bukan hal besar, ia tidak memperdulikan ekspresi Kean yang tampak terluka karena kesulitan nya selama ini menyembunyikan identitasnya dari publik namun semudah itu terbongkar oleh Jean. Lebih tepatnya oleh dirinya sendiri juga yang ceroboh.

"Aku tahu sejak awal. Orang-orang emang manggil kamu Kean, tapi aku beberapa kali denger dosen manggil Kenneth. Kadang nama lengkap mu juga."

Selanjutnya Jean agak menunduk sedikit menghindari tatapan Kean. "Aku juga agak penasaran sama kamu karena kamu selalu gangguin aku dulu, jadi aku stalking kamu dan ya aku tahu kamu anak pengusaha ternama itu."

Baiklah, memang sudah saat terungkap mungkin. Salah dirinya sendiri juga yang ceroboh dan sekarang ada yang lebih menarik justru. Apa katanya, Jean sempat stalking tentang dirinya?

Ini yang lebih menarik. Menemukan data tentang latar belakang Kean bukanlah perkara mudah seperti menemukan informasi tentang Raka atau artis besar lainnya. Jika sampai Jean bisa menemukan dengan sendirinya, ini bukan sekedar bukan aku sosial media dan ah, cari akun Kean.

Jelas sekali Jean mengerahkan banyak usaha untuk itu.

"Jean" tegur Kean kini pura-pura kesal padahal senyum terukir setelahnya."Aku udah menarik perhatian mu dari awal berarti ya?"

"Engga segitunya juga ah" Jean meninggalkan Kean, berjalan memasuki gedung kampus lebih dulu.

"Ngaku aja deh."

"Engga ya!" Jean menghentikan langkahnya dan menghadapi Kean dengan berani. "Lagian waktu itu juga Kinan cerita soal kamu jadi aku makin tau deh tentang kamu. Nama lengkap mu itu bukan apa-apa."

Don't Touch My FoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang