fase hidup kue sus

531 101 16
                                    

Awalnya Raka memilih jurusan ekonomi untuk ikut saja dengan Kean. Ia merasa akan lebih mudah saja kuliah nya jika bersama dengan sahabat nya.

Raka merasa kuliah itu hanya sebagai pelengkap hidup dan plan B apabila ia sudah tidak laris lagi menjadi artis. Solois itu tidak pernah benar-benar memikirkan bagaimana prospek kerja suatu jurusan atau apakah jurusannya akan membantunya mencapai tujuannya. Sebab tujuannya untuk bisa menyuarakan karyanya sudah tercapai dengan ia menjadi artis termasuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang cukup.

Namun setelah mendengar apa yang terjadi dengan perusahaan nya, kini ia menjadi memiliki tujuan lain belajar ekonomi. Ia ingin menjadi expert dibidang ini, mengerti tentang pembukuan, keuangan dan bagaimana mengelola perusahaan dengan baik agar bisa membantu perusahaan nya untuk berdiri lebih kokoh dan supaya bisa menopangnya terus menyuarakan karyanya juga.

Saat mendengar motivasi kilat dari pak Pratama dikelas pengantar akuntansi tadi, benar-benar menaikkan semangat Raka untuk belajar. Ia berjanji tidak akan sering-sering bolos dan titip absen pada Jean lagi. Ia akan berusaha untuk tetap hadir baik dikelas rutin, seminar ataupun kuliah umum sesibuk apapun dirinya.

Kean dan Jean tertawa senang demi melihat Raka dan semangatnya yang menggebu-gebu. Tetapi seketika semangat itu luntur saat Kean berkata ia akan keluar.

"Keluar apa maksud lo?" Tanya Raka dengan panik.

"Keluar dari bayang-bayang masa lalu untuk menjadi ilmuwan dan fokus buat jadi enterpreneur juga belajar ekonomi yang bener biar Papa bisa tenang kasih tanggung jawab atas perusahaan termasuk karyawan-karyawanya ke gue" ujar Kean dengan senyum yang teramat cerah.

Raka seketika memukul pundak Kean dengan sekuat tenaga karena kesal hingga lelaki itu mengaduh. "Sialan lo! Gue kira lo mau keluar kuliah"

Kapan lagi membuat Raka kesal kan? Hal itu membuat Kean tertawa sekali lagi meski pundak terasa sakit sebab pukulan Raka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kapan lagi membuat Raka kesal kan? Hal itu membuat Kean tertawa sekali lagi meski pundak terasa sakit sebab pukulan Raka.

Kean dan Jean berjalan ke stand baso sementara Raka berjalan ke stand jus sebelum akhirnya ketiga sama sama duduk di salah satu bangku yang ada berada tidak jauh dari kedua stand itu.

"Gue baru gajian kemarin biarin gue aja yang bayar" ujar Raka. Lelaki itu segera mengangkat tangannya di depan wajah Kean dan Jean saat melihat keduanya hendak menolak. 

"Nggak boleh nolak! Kita udah temanan sekarang. Biarin gue memanjakan temen-temen gue yang masih jadi beban keluarga ini sekarang. Besok-besok bisa gantian lah"

"Sialan" umpat Kean karena di ejek beban keluarga. "Denger lo ngomong gitu jadi makin pengen bayar sendiri"

Keduanya kompak mengeluarkan dompet, namun masih berusaha Raka tahan. "Ya sorry,sorry. Beneran deh biar gue yang bayarin ya ya"

"Makasih kalo gitu" ujar Jean kemudian sembari tertawa pelan.

"Lo nggak bilang makasih ke gue,Yan?"

Dengan malas Kean bergumam mengucapkan terima kasih.

Don't Touch My FoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang