Missing Control • 03

647 92 4
                                    

[REVISI]

Sepanjang hari, Zahard terus mengasah bakat Aria sampai masuk kriteria lolos sehingga ia bisa melepaskan bocah itu untuk menaiki menara. Beberapa kali, Aria batuk darah bahkan pingsan, namun setelah pulih dia berlatih lagi lebih keras. Karena sikapnya yang luar biasa keras kepala, Zahard sampai harus mengirim Aria kepada Ha Yurin untuk membantu mengajari gadis itu.Yurin sebenarnya menolak keras untuk membantu Zahard. Tapi melihat ekspresi sedih bahkan hampir menangis Aria, Yurin jadi tidak tega. Mental Yurin yang kebal segala macam sogokam seketika runtuh karena ekspresi Aria yang sangat membagongkan Zahard.

Tau gitu, kenapa ga dari pertemuan pertama aja?!

Mereka bolak balik ke Kediaman Keluarga Ha hampir 5 kali!

Setelahnya, selama 2 bulan, Aria tinggal bersama Yurin dan diajari ketahanan fisik. Secara Yurin ratunya gelud tangan kosong, maka dari itu pilihan sempurna untuk Aria belajar. Sekarang keduanya tengah beristirahat di tengah lapangan latihan.

"Ohhh jadi begitu. Tiba tiba saja kau muncul di kamar Zahard?" tanya Yurin setelah Aria menceritakan sedikit kisahnya. Aria mengangguk membenarkan.

"Parahnya lagi... Pakaian yang dia kenakan ketika aku bangun bahkan tidak menutup bagian atas dengan benar." wajah Aria merona ketika mengingat badan Zahard yang sangat sangat mengguncang tiang imannya. Seandainya dia sadar duluan itu Zahard, husbu ke-5 nya, dia pasti sudah sakaratul maut.

"Aku heran... Kamu orang asing. Tapi kenapa Zahard berbuat sejauh ini?" tanya Yurin tiba tiba. Aria menatap ke arah Yurin bingung, lalu menghela nafas.

"Aku sendiri tidak mengerti Nona Yurin."

"Padahal dia mencintai Arlene dengan sepenuh hati, tapi tingkahnya denganmu tak jauh beda ketika Zahard bersama Arlene. Argh, masa lalu itu lagi..." gerutunya setelah keceplosan mengatakan hal tentang Arlene.

"..."

"Dia melakukan ini, karena membayangkan diriku adalah Arlene? Jadi... Dia melihatku sebagai Arlene?"

Dada Aria terasa ngilu dan sesak. Dia berharap terlalu tinggi dengan raja itu. Tentu nya dia tau, Zahard mencintai Arlene lebih dari apapun. Namun dia berharap Zahard melupakan wanita 'Sempurna'-nya itu, demi dirinya.

Ah, mikir apa sih?! 

"YOSH! Ayo lanjut!" Yurin berdiri dengan semangat membara bara.

"MAJU TERUS!" seru Yurin lalu mengangkat kepalan tangannya ke langit. "PANTANG MUNDUR!" sambung Aria lalu ikut mengangkat kepalan tanganya ke langit.

Latihan maut Yurin pun berlanjut.

•••

Aria berjalan dengan lemas menuju kamar istirahatnya. Kakinya sudah loyo, tanganya lecet bahkan berdarah darah, apalagi dahinya. Dia terlihat seperti psikopat yang baru membunuh mangsanya dengan brutal. Padahal psikopatnya itu Yurin. Karenanya, dirinya seperti ini.

"Nona Aria, ya?"

Aria sedikit menoleh ke belakang, dia mendapati sosok pemuda berambut hitam panjang dan mata merah. Melihat aksesoris andalan keluarga Ha seperti yang Yuri kenakan di kepala lelaki itu, Aria yakin 100% dia anak keluarga Ha. Entah anak, cucu atau cicit.

"Benar." laki laki itu tersenyum. "Salam kenal, aku Aeden Ha. Panggil saja Aeden." dia mengulurkan tanganya.

"Arianna, salam kenal." Dahi Aeden tiba tiba saja berkerut.

"Bukan anak haramnya Zahard? Tapi ibu bilang, kamu dibawa kemari atas perintah Zahard. Terlebih... Rambut kalian mirip." ucapnya bingung. Ini kesekian kalinya dia dikira anak haramnya Zahard. Padahal udah jelas Zahard nggak bisa punya anak.

Eh bentar.

Hampir semua penghuni menara Regular, berarti Zahard gitu sama para Regular wanita dan ga bisa punya anak karena darahnya kuat.

Jangan jangan klo sama Irregular, beda cerita? Dia bisa punya keturunan. Regular dengan Irregular udah tentu beda kekuatan kalau diadu. Makanya wanita regular nggak bisa punya anak dari Zahard.

Teori kosnpirasi by Aria x Author.

"Mana mungkin. Aku ora sudi jadi anaknya Zahard. Mending nikah sama bapaknya Red Odading."

"Oh, Siti Yeen Jubaedah? Iya si. Ganteng bapaknya."

"Woiya dong, jelas."

Hening...

Something wrong, i can feel it.

"LO ANAK +62?" tanya Aeden dan Aria bersamaan.

"IYA LAH." jawab mereka bersamaan pula.

"ANJIR, KERENNN." lagi kagi mereka bicara bersama sebelum berpelukan ria.

"Cerita bentar di balkon kuy?"

"Gaskeun lah."

•••

Aeden sedari tadi terus mendengarkan celotehan Aria tentang bagaimana dia mati, bagaimana ia bangun di kamar Zahard dan bagaimana mental yupinya break dance melihat pemandangan fresh dari Zahard.

"CURANG! HARUSNYA GUE DI POSISI ELO!" seru Aeden tak terima. Dia berharap jadi Pangeran Zahard kaya Wangnan, tapi malah jadi anaknya Yurin sekaligus paman dari Yuri walaupun umur dia sama Yuri beda jauh.

Jadi Yuri kan cucunya Yurin. Nah abis Yuri lahir, disusul Aeden sebagai anaknya Yurin. Berarti dari segi silsilah, lebih tua Aeden dari pada Yuri. Maka dari itu, dengan laknatnya Yuri memanggil Aeden 'Om'.

"IRI BILANG SAHABAT!" balas Aria. Aeden mengeluarkan tiga bang shinsu di tanganya, sementara Aria melompat mundur sampai berdiri di atas pagar pembatas balkon. Di belakangnya muncul sembilan bang shinsu warna kuning.

"CURANG! KURANG AJAR LU YE!"

"IDIH MENTANG MENTANG ANAK YURIN!"

"BODO AMAT! SINI, SUNGKEM SAMA GUE!!"

"GAK SUDI SUMPAH!"

"OH OKE, BERTUMBUK KITA."

"FINE, MOTHER-FUCKER!"

Adu bacot dua Irregular telah selesai, sekarang waktunya mereka bertempur di ruangan itu sampai akhirnya terlempar keluar ke halaman Kediaman Keluarga Ha karena tendangan dari si tuan putri, Yuri. Aeden patah tulang sementara Aria muntah darah sampai kulitnya pucat seperti mayat.

"Aduh, kekencengan." gumam Yuri ketika melihat Aeden dan Aria terluka parah. Di detik berikutnya, Yuri berlari kencang ke arah kedua orang tersebut.

"OM AEDEN, ARIA!!!"

•••

Missing Control • TOG FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang