A/N : This is the Ending.
Happy Reading~
• • •
Aeden dan Aven menatap Aria datar. Aria memang senyum, tapi terlihat beberapa uray menojol di wajah juga di tangannya. Dia tengah mati matian menahan tangannya untuk tidak mencekik Rachel setelah keluar dari bunga tersebut.
"Ah! Itu Rachel!" Narae menunjuk Rachel yang berhasil keluar dengan badan di selimuti cairan hijau menjijikkan.
"Loh? Bam?!" Endorsi terkejut karena Bam tidak ada. //Iya Bam dindorong Rachel tadi.//
"Hei, kura kura bintik, Bam dimana?!" tanya Rak ngegas. Trio A menanti jawaban Rachel dengan penuh kekesalan. Rachel tersadar.
"Kami... Diserang banteng... Dan Bam... Hilang bersamanya... "
"GA USAH BOONG KAU BINTIQ!" Bentak Aeden, Aven dan Aria bersamaan di dalam hati.
"Apa maksudmu?! Mana Bam?!" tanya Endorsi ikutan panik dan bingung.
"Oi!! Bangun!"
"Rachel-san!"
• • •
Para peserta ujian dikumpulkan di ruangan dimana Bam mengajukan ujian administrator sebelumnya. Disana juga ada Leroro yang menggenggam kuat potongan kain dari ikat kepala Bam.
"Kami sudah mencari ke seluruh bagian tempat ujian Bam, tapi ksmi tidak menemukan apapun." Leroro berkata dengan suara agak berat.
"Kemungkinan, ia tewas dimakan para ikan..."
Ia menatap dalam para muridnya. Semuanya nampak murung dan sedih. "Sayang sekali... "
Shibisu mati matian menahan isak tangisnya dengan Hatz yang berusaha menenangkannya.
"Ee, lalu bagaimana hasil ujisnnya?" tanya Paracule tanpa berdosa. Emosi Endorsi tersulut mendengar perkataan Paracule. "Kau masih memikirkan hal itu, hah?!"
"Berisik! Aku kemari hanya untuk menaiki menara--!" belum selesai berkata, Alexay mencengkeram kuat kerah Paracule dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kalian kenapa sih?"
"Sudah, kau diam saja!" balas Shibisu ikutan kesal.
Leroro bersuara lagi. "Ujian selesai. Kalian semua lolos."
"Aku akan informasikan apa yang akan diakukan setelah ini." Leroro berbalik, meninggalkan siswanya yang tengah dilanda kesedihan teramat besar.
Rak berteriak frustasi, Endorsi menutup matanya berusaha meredam emosi, Anaak berkaca kaca, Shibisu jatuh terduduk dan Aguero mengumpat karena kesal.
"Gue udah tau alurnya, tp nyesek juga anjim." gumam Aeden seraya menyilangkan tangan di depan dada. Aven hanya mengangguk, jujur lebih nyesek di kenyataan daripada di animenya.
Hatz menggenggam kuat pedangnya. "Kita berhutang budi kepada Bam, bukan?" mereka memusatkan perhatiannya kepada Hatz. "Hutang budi harus di balas."
"Tapi bagaimana?" tanya Endorsi bingung.
Rak berkata, "Aku tau! Kita bawa kura kura bintik itu mendaki menara!"
"NAJIS GUE! GAK SUDI!" Balas Aeden dan Aven di dalam hati. Sudi amat nolongin bintiq naik menara sementara dia bisa jalan pada kenyataanya.
"Rachel yang tidak bisa... berjalan?"
Shibisu mengusap air matanya lsku menatap Aguero. "Khun... "
"Kita tidak boleh terus terpuruk." Aguero akhirnya buka suara. "Kita terkekang aturan tak manusiawi menara hingga akhirnya kehilangan rekan kita... "
"Tidak... Kita akan mengubah seluruh menara... "
"Maka dari itu, mari daki menara ini... "
Di sisi lain, Rachel berdiri menatap keluar jendela dengan tatapan bahagia dan puas.
"... Bersama Rachel."
Di detik yang sama, Rachel pun tertawa kencang seperti orang gila. Sampai tak sadar, Aria berada di ambang pintu, memotretnya dengan ponsel pemberian Repelista.
Cekrek!
Rachel menoleh dengan kaget ke arah pintu dan dia lebih terkejut Aria memotretnya dengan bendan
pipih berbentuk kotak."Ups, maaf. Lupa silent sama matiin flash. Gimana kaki mu? Udah sembuh? Atau emang nggak cacat?" tanya Aria to the poin.
"Kau ini egois ya. Bam rela berkorban demi dirimu agar bisa melihat bintang. Atau mungkin... Menjadi bintang itu sendiri?"
Rachel bungkam tapi segera berkata. "Lalu?"
"Wih nantang. Oke ku kasih tau 1 rahasia menarik."
Aria mendekat lalu dengan kasar menjambak rambut pirang Rachel dan mendekatkan ke wajahnya. "Berapa kalipun kau hendak menjadi bintang, Bam akan selangkah dua langkah di depanmu."
"Menara ini, nggak akan menerima keberadaanmu. Kau ada karena belas kasih dan juga keegoisan Headon." Rachel nampak terkejut juga kesal. Ucapan Aria menusuk hatinya.
"Dia ingin tau sehebat apa Irregular yang rela bersujud kepada Administrator hanya untuk mendaki Menara yang penuh dengan kekejaman? Padahal kau tau, kau tidak punya apa apa."
"BAM JUGA TIDAK PUNYA APA APA! KENAPA DIA YANG TERPILIH?!"
Aria diam sambil melepaskan jambakannya ke rambut Rachel. "Dia bukan tidak punya. Hanya saja, Menara menanti kelayakan Bam untuk mendapat apapun yang dia mau."
Rachel tersentak. "Tunggu! Bam sudah tewas! Kenapa kau berbicara seolah Bam bisa kembali hidup dan melampauiku?!"
"Tewas? Irregular terhormat dengan segudang kehebatan sepertinya tewas karena banteng? Candaanmu lucu."
Sebelum pergi, Aria melayangkan tamparan keras di pipi kiri Rachel. "Ini... Untuk Bam... Juga... Para readers."
Aria menghentikan percakapan itu dan keluar kamar Rachel seraya berkata pelan. "Di lantai 28 nanti, kau akan mendengar kedatangan Calon Slayer dari FUG. Dewa mereka, akan muncul."
Setekah itu, diapun menghilang dari balik pintu kamar Rachel yang telah tertutup.
• • •
Para peserta dikumpulkan di portal menuju Lantai 3 menara. Disana nanti ada orang kiriman Zahard untuk menjemput Aria kembali ke kerajaan.
"Bam benar benar peduli kepadamu." ucap Aguero pelan ditengah nasehat dari Hansung. Rachel menoleh.
"Aku ta--" "Tidak, kau tidak tau." potong Aven denga segera. Rachel menoleh kenarah pemuda berambut putih panjang tersebut.
"Kalau kau tau, harusnya Bam ada disini juga." Rachel terkejut. Bagaimana Aven tau?
"Seandainya aku yang bertemu Bam... Bukan kau... " Aven menatap dalam Rachel yang terkekeh lalu fokus ke Hansung lagi.
"Bam benar benar disayangi, ya?"
Portal aktif dan mereka pun dikirim ke lantai 3. Hansung menatap kepergian mereka dengan senyum merekah.
"Selamat datang, Dewa FUG."
• • •
THE END
Season 1 of Missing Control - End
A/N : Mantappp... Setelah kena writer block, tamat juga season 1 nya.
Kalem bestie, konflik utama Aria, Aeden, Aven belom mulai. Maka dari itu jelas bakal ada Season 2 nya.
Prolog udah aku siapin kok, kalem. Cepat lambat ku publish. Infonya bakal ada di wall, sans.
Jaa, see you in season 2~
KAMU SEDANG MEMBACA
Missing Control • TOG Fanfiction
FanfictionKecelakaan maut beruntun merenggut nyawa seorang mahasiswi. Dia sedang dalam perjalanan menuju kampus di semester ke 3 nya, namun naas, nyawanya telah direnggut terlebih dahulu. Dan ketika membuka matanya, ia melihat sosok pria tinggi berambut pira...