Missing Control • S2 • 09

301 47 4
                                    

Hoaqin menggeram lalu menyerang Aria dengan pedang panjangnya. Tapi dengan mudah, Aria melompat mundur menghindari serangan Hoaqin.

"Woah, sambutan yang unik, pendek. Aku suka." ejek Aria sambil mengibaskan tangannya hingga menciptakan dorongan angin yang kuat.

Hoaqin menancapkan pedangnya ke lantai agar dia tidak terdorong oleh angin kuat itu. Beberapa dari mereka yang ada disana ikut terdorong mundur, bahkan Rachel sudah jatuh terduduk.

"Jangan membuatku merasa kesal. Aku bisa saja menjadikan tubuh mu sebagai hidangan makan malam untuk Zahard." Aria berkacak pinggang lalu menatap Wangnan dan Ehwa di belakangnya.

"Jangan apa apakan mereka berdua. Ingat itu. Tapi kalau disandra saja bukan masalah." Aria menjauh meninggalkan orang orang dibelakangnya.

"Apa tujuanmu kemari sebenarnya, Anjing Zahard?" tanya Hoaqin dengan penuh penekanan. Dia kurang menyukai orang orang Zahard, terutama Hagipherion. Saudarinya yang berani menyegelnya di kereta ini ratusan tahun lalu.

Aria melirik Hoaqin sebentar lalu tersenyum. Dia ingat scene Hwaryun menyebut nama FUG Bam dan Hoaqin marah.

"Aku mau menemui Jue Viole Grace."

Aria terus melangkah menjauh, mengabaikan Hoaqin yang terus membentak bentak dirinya. Segera dia berlari daripada ketangkap oleh Hoaqin.

Bogel begitu, dia OP juga.

•  •  •

"LU KEMANA AJA MAMOENAH?!" Tanya Aeden nyolot tepat setelah Aria tiba di ruangan yang khusus mereka tempati.

"Ngelihat si bogel. Oh, abis ini kita sampe di Stasiun Kuda Kayu?"

Elanie mengangguk. "Menurut Webtoon, disini bam baru naik kereta dan ikut permainan yang diadakan kondektur."

Nyxeon mengangguk membenarkan. "Kita pihak mana?"

"Gue mau support Wangnan si. Gw mau akrab sama Vicente." celetuk Aven sambil berkacak pinggang.

"Ikut." timpal Aeden. "Gue males ketemu Yuri."

"Yuri entar gue urus. Gue mau ketemu babunya karaka sekalian." balas Aria seadanya. Dia aslinya mau nyoba acting berkhianat dengan menjadi sekutu Rachel.

Tapi kayaknya aneh juga tiba tiba mau bersekutu padahal sudah ditampar orangnya di Stasiun Kereta sebelumnya.

"Semua wajib ikut emang?" tanya Nyxeon bingung. Dia di kehidupan sebelumnya kurang ngikuti alur Kereta Neraka.

"Entah?"

Tak terasa mereka akhirnya tiba di Stasiun Kuda Kayu. Kereta berhenti dengan sedikit mendadak hingga kelimanya sedikit goyah. Nyxeon yang tadinya diam beralih menatap ke salah satu arah, dia merasakan aura keberadaan saudaranya.

"Gue yakin ada anak Khun di sekitar ini." ucap Nyxeon. Elanie menghela nafas. "Iya itu sodara lo, Si Hatzling."

"Oh, si nolep."

Mereka berlima sama sekali tidak berminat menyimak kekacauan yang Hoaqin buat lalu disusul kedatangan Bam bersamaan dengan serangan petir milik Hatzling. Aria yang asik duduk di lantai, tersengat dengan tidak epicnya.

Tangan kirinya nya yang nempel di lantai sampai mati rasa.

"Allahuakbar, tangan gue lumpuh." ucap Aria asal ceplos sambil mengayunkan tangannya kedepan dan kebelakang dengan enteng.

Aven, Eden dan Nyxeon langsung memasang wajah berduka. "Innalillahi wa Inalilahi raji'un. Telah berpulang ke rahmatullah, tangan kiri Putri Arianna Zahard yang agung." ucap mereka bertiga bersamaan, sementara Elanie menatap mereka dengan tatapan tidak ramah.

Missing Control • TOG FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang