#Part1"Ziaa! Kembalikan foto itu!" teriak seorang pemuda tampan yang mengejar adiknya.
"Kalau bisa ambil, wlee," ejek gadis itu.
Dazia Alexander, gadis mungil yang memiliki wajah imut nan cantik. Ia memiliki seorang abang bernama Daffa Alexander.
Dazia yang kerap di panggil Zia, memiliki usia 19 belas tahun dan abangnya berusia hampir 23 tahun.
"Ziaa!! Kembalikan foto itu, sayang!" teriak Daffa yang sudah mulai kelelahan.
"Huf huf!! Ini bang. Itu foto siapa sih bang?" tanya Zia penasaran.
"Kepo banget kamu," ujar Daffa kesal.
"Hisss! Kok gitu sih abang sama, Zia," ujar Zia dengan mata berkaca-kaca. Inilah sifatnya, ia tidak sanggup untuk dibentak. Daffa yang melihat Zia hampir menangis pun kasihan.
"Uluh-uluh! Iya nih abang kasih tahu. Tapi janji ga boleh nangis yaa," ujar Daffa tersenyum. Zia langsung menghapus air matanya.
"Iya bang, Zia janji," ujar Zia tersenyum.
"Ini tuh, gadis yang abang cinta," ujar Daffa menjelaskan.
"Ooh, dia yang akan menjadi kakak ipar Zia nanti ya, Bang?" tanya Zia penasaran.
"Iya sayang," ujar Daffa tersenyum.
"Berarti Zia juga mau dong punya orang yang Zia cinta," ujar Zia sambil membayangkan bagaimana ia dapat seorang yang dia cintai.
"Gak ada cinta- cinta, kamu tuh masih kecil," ujar Daffa kesal. Memang Daffa melarang adiknya berpacaran. Selain masih bersikap seperti anak-anak, Daffa juga tidak mau Zia merasakan sakit hati, karena berada di tangan orang yang salah.
"Kalo abang boleh bercinta, lah Zia gak dikasih," ujar Zia pelan tapi masih bisa didengar oleh Daffa. Ia tersenyum mendengar Zia mengomelinya.
"Zia, abang kedalam sebentar ya," ujar Daffa dan hanya diangguki oleh Zia.
Sedang asik bermain, tiba-tiba...
Duarr!! Sebuah ban mobil meledak.
"Aaaa!!" teriak Zia terkejut. Ia menutup matanya rapat-rapat.
"Zia!" panik Daffa.
"Haduhh! Kenapa harus meledak disini segala sih," kesal pemuda yang pemilik mobil itu.
"Zia, kenapa?" tanya Daffa pada Zia.
"Itu bang, ada gunung meledak," ujar Zia asal.
"Gunung meledak? Yang ada ban mobil meledak ya," ujar Daffa melihat mobil tadi.
"Bro, kenapa?" tanya Daffa pada pemilik mobil tadi.
"Eh! Ini ban mobil gue meledak," ujar pria itu.
"Disini ada taksi gak ya?" tanya pria tadi.
"Bantar gue cari dulu ya." ujar Daffa.
"Ooh, oke!"
Iima menit kemudian, sebuah taksi datang bersama dengan Daffa.
#Selanjutnya
~Dazia~
KAMU SEDANG MEMBACA
my husband's Is Duda
Fiksi Remaja"Kelvin, gue mohon lepasin, gue," ujar Saras memberontak. "Lepasin?" "Gue mohon," lirih Saras menangis. Tanpa mempedulikan ucapan Saras, Kelvin terus mengukir di kulit Saras. "Darrel, senjata gue!" Dengan cepat Darrel memberikan sebotol air jeruk...