#Part14[gara gara kancing baju]Setelah mendaptkan izin dari Kelvin, Faro langsung bergegas ke bandara.
Di tempat lain, Daffa sedang bersama seorang perempuan yang ia sukai, Veryana.
"Ery, gue boleh ngomong sesuatu sama lo," ujar Daffa ragu.
"Boleh Daf, ngomong apa?" tanya Ery pada Daffa. Sebenarnya Ery juga sangat cinta sama Daffa.
"Gu--gue cinta sama lo, lo mau gak jadi pacar gue," ujar Daffa tersenyum.
'Gue juga cinta ama lo, Daf,' batin Ery.
"I--iya gue mau, Daf," ujar Ery pelan.
Hati Daffa sangat senang. Saking senangnya ia langsung memeluk dan menci*mi bib*r ranum milik Ery. Ia m3l*mat dan Ery pun membalas."Aiss! Main nyosor aja di tempat umum," ujar Ery terlihat sangat malu.
"Yaudah nanti malam dolan yuk!" ajak Daffa. Ery hanya mengangguk mau.
Berbeda dengan Zia, ia masih terlelap dalam selimut tebalnya. Matahari yang cerah berubah menjadi kuning. Daffa kemudian masuk dan membangunkan Zia yang masih terlelap.
"Bang Daf, Zia pergi ke rumah Om malang ya," ujar Zia.
"Gak boleh sayang," ujar Daffa.
"Tap...,"
Tringg!
'Om malang!' batin Zia sangat senang.
"Halo Om," ujar Zia.
"Hmm, nanti malam ada waktu gak?" tanya Kelvin lewat telephon.
"Gak ada kok Om," ujar Zia.
"Yaudah ntar malam saya kerumah," ujar Kelvin datar.
"Ngapain O...,"
Tutt!
"Yeyy!" teriak Zia dengan gembiranya.
**
Malam telah tiba, setelah Kelvin meminta izin untuk membawa Zia jalan-jalan, ia dan Zia langsung pergi. Daffa kemudian juga keluar untuk menjemput Ery.
Sesampai di rumah Ery, Daffa hanya menunggu sebentar. Setelah itu mereka pun berangkat.
**
Saat sedang duduk di taman, hujan dengan derasnya turun. Mereka kemudian pergi untuk pulang kerumah Ery. Ia hanya tinggal sendiri.
"Huf! Dingin banget," ujar Ery menggigil.
"Mau dipeluk?" tanya Daffa. Ery mengangguk cepat.
Saat hendak memeluk Ery, tanpa sengaja kanc!ng baju Ery terbuka. Daffa menelan salivarnya secara kasar.
#Selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
my husband's Is Duda
أدب المراهقين"Kelvin, gue mohon lepasin, gue," ujar Saras memberontak. "Lepasin?" "Gue mohon," lirih Saras menangis. Tanpa mempedulikan ucapan Saras, Kelvin terus mengukir di kulit Saras. "Darrel, senjata gue!" Dengan cepat Darrel memberikan sebotol air jeruk...