part 31 : tidak terwujud 18+

283 12 0
                                    


#Part31[tidak terwujud]18+

Setelah berpamitan pada Daffa, Zia langsung pergi ke rumah Kelvin. Saat dijalan ia tak sengaja bertemu dengan Kelvin.

'Lho! Itu Om malang, tapi kata Paman Om sakit,' batin Zia penasaran.

"Om!" Panggil Zia sambil berlari kecil kearah Kelvin.

"Eh! Hmm."

"Om gak sakit?" tanya Zia. Kelvin hanya menggeleng.

"Tapi kata Pa...,"

"Saya pergi," ujar Kelvin meninggalkan Zia.

"Eh Om. Tunggu!" ujar Zia berlari. Tapi sudah terlambat Kelvin sudah pergi dari situ.

"Yaudah deh, Zia gak jadi pergi aja," ujar Zia sambil kembali kerumah.
**

"Lho, Zia gak jadi pergi?" tanya Ery. Tapi yang ditanya hanya pergi tanpa mempedulikannya.

'Kayaknya bener deh kalo Zia gak betah kalo ada gue sama Selly disini,' batin Ery.

**

"Zia, apa sih yang membuat lo nolak untuk jadi istri gue," ujar Kelvin sangat sedih.

"Gue tetap berusaha buat dapatin lo," ujar Kelvin percaya diri.

**

"Kok gak datang sih Si Lugu, apa mungkin dia udah tau ya," ujar Revin sambil mondar-mandir.

"Lho Pa. Lagi nungguin siapa? Kok dari tadi mondar-mandir aja sih?" tanya Kelry membuat Revin kaget.

"Zia Ma. E-eeh maksud papa, sekretaris papa, Ma." Revin terlihat pucat pasi. Ia tak sengaja menyebutkan nama Zia.

'Sepertinya ada yang ngak beres,' batin Kelry menebak.

"Ohh. Terus kok katanya Zia?" tanya Kelry membuat Revin gegebah.

"Ohh, itu namanya dia Zia, Ma," ujar Revin beralasan. Sedangkan Kelry hanya ber-oh ria saja.

**

"Sayang," panggil Daffa memeluk Ery didepan banyak orang.

"Ihh! Mas. Malu tau, ada Zia lagi," ujar Ery malu.

"Gapapa, kan udah halal," ujar Daffa tersenyum.

'Bisa gak sih, jangan disini. Membuat Zia gak nyaman aja,' batin Zia sedih ditambah kesal.

"Sayang, sini peluk mas juga," ujar Darrel tak mau kalah.

"Hehehe, maaf ya. Soalnya suami aku emang gini orangnya," Kata-kata tersebut membuat Darrel kesal. Tanpa berkata-kata lagi, Zia langsung bangkit dan masuk kedalam kamarnya.

'Memang bener!' batin Zia sedih.

#Selanjutnya

Gimana part ini?
Jangan lupa vote and comennya ya, biar lebih semangat nulisnya!

my husband's Is DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang