#Gadis_Mungil_Om_Duda
#Part18[MAFIA]17+Di tempat Kelvin berkumpul, Daffa menanyakan banyak hal tentang Darrel.
"Oh ya, pekerjaanmu apa, Rel?" tanya Daffa.
'Gue jujur gak ya,' batin Darrel.
"Darrel," panggil Daffa pelan karena Darrel tak menjawab pertanyaan Daffa.
"Eh iya bang, pekerjaan gue...," semua orang disitu menunggu jawaban dari Darrel. Darrel kemudian tersenyum jahilnya.
"Nungguin yaaa," ujar Darrel diiringi dengan tawa kerasnya.
Puk!
"Kita udah serius kali, Geb," ujar Kelvin sambil menepuk kepala Darrel. Darrel tertawa bahagia setelah menjahili mwrwka.
"Baiklah, pekerjaan ku sebenarnya MAFIA," ujar Darrel tersenyum kecil. Mereka semua terkejut ketika mendengarnya. Mereka mengira bahwa Darrel bercanda.
"Ah! gak lucu," ujar Kelvin dan Daffa bersamaan.
"Ohya, Zia mana nih kok lama amat," ujar Ery yang menyadari bahwa Zia belum kembali.
"Gue susul aja ya," ujar Daffa langsung pergi. Saat melewati toilet, Daffa mengetok pintu dan memanggil-manggil nama Zia tapi hasilnya nihil. Kemudian seorang pelayan datang melewatinya. Daffa pun menanyakannya kepada Pelayan itu.
"Maaf Tuan, kami tidak melihatnya," ujar salah satu pelayan itu.
"Oh baiklah, terimakasih," ujar Daffa langsung pergi.
Setengah perjalanan menuju mejanya seorang gadia kecil yang berusia 10 tahun memberitahu Daffa.
"Abang, boleh gak anterin aku ke meja no 17, soalnya aku takut." ujar gadis tadi.
"Takut kenapa gadia manis?" tanya Daffa sambil membawanya kemeja 17.
"Soalnya tadi aku lihat di toilet ada kaka cantik di tutup mulutnya sama orang hitam," ujar si gadis. Daffa langsung terdiam seketika, ia memiliki firasat buruk terhadap Zia.
'Apa mungkin itu Zia?' tanya Daffa dalam hati.
"Ciri-ciri kaka nya gimana, dek?" tanya Daffa lagi.
"Kakanya pakai baju warna pink, terus sedikit pendek dari abang, dia juga sangat putih dan imut," ujar Si Gadis.
'Berati kalau adik Daffa sudah ditemukan semuanya, gue bukan adiknya dong. Berati masih ada kesempatan nih,' batin Kelvin sambil tersenyum.
Setelah mendapat berita dari gadis kecil itu, ia langsung kembali ke mejanya dan memberitahukan semuanya. Mereka semua tak percaya dengan apa yang dikatakan Daffa. Terlebih lagi Kelvin, ia sangat gundah.
'Ternyata lo mau main-main sama gue,' batin Darrel diiringi senyuman kejamnya.
#Selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
my husband's Is Duda
Fiksi Remaja"Kelvin, gue mohon lepasin, gue," ujar Saras memberontak. "Lepasin?" "Gue mohon," lirih Saras menangis. Tanpa mempedulikan ucapan Saras, Kelvin terus mengukir di kulit Saras. "Darrel, senjata gue!" Dengan cepat Darrel memberikan sebotol air jeruk...