#Part7[sedihnya Zia]
Duarr!!
"Aaa! Abang itu kentut siapa kok besar sekali suaranya?" tanya Zia menutup matanya. Melihat Zia yang ketakutan Daffa pun mulai menjahili Zia.
"Itu bukan suara kentut Zia. Tapi itu suara tembakan, nanti di tembak Zia," ujar Daffa menakuti Zia.
"Huwaaa! Om malang, Zia gak mau di tembak hiks," ujar Zia menangis kecil. Daffa yang melihat itu pun terkekeh geli.
Sedangkan Kelvin yang melihat Daffa pun menepuk pelan kepalanya.
Puk!! "Ini adek lo, jangan lo kerjain gitu," ujar Kelvin.
"Hehehe, sorry dek Zia," ujar Daffa menyengir kuda. Terdengar suara yang sama sekali lagi.
Duarr!! Tiba-tiba muncul seorang gadis cantik sedang berjalan kearah meja Kelvin berada. Ia duduk berhadapan dengan Kelvin.
"Kelvin, sayang," ujar perempuan itu manja.
"Apaan sih lo, Selly," ujar Kelvin cuek. Selly Sarani seorang gadis cantik yang bersekolah di negara Amerika dan akan pindah ke Indonesia.
"Ihh, sayang kok gitu," ujar Selly manja. Zia yang melihat itu mulai panas.
"Heh Tante! Ngapain panggil suami Zia sayang! Tante gak tau kalau Om malang sudah punya istri!" ujar Zia membentak Selly. Kelvin dan Daffa terkejut mendengar perkataan Zia.
"Aduh! Kelvin ini istri kamu ya? Atau cuma istri boongan?" tanya Selly menatap Zia tak hentinya.
"Dia it...,"
"Iya, Zia istrinya Om malang! Kenapa? Apakah Tante panas?" tanya Zia dengan marahnya. Selly yang melihat wajah imut Zia ketika marah pun tak dapat menahan tawanya.
'Untung aja suruhan, kalau bukan udah gue makan nih bocil. Berani banget lagi,' batin Selly tertawa.
"Zia sayang, gue tidak panas karena mama dan papa Kelvin akan menjodohkan gue dengan Kelvin walaupun lo istrinya," ujar Selly tertawa sinis.
Deg!
"Selly! Pergi lo dari sini!" bentak Kelvin pada Selly. Zia yang matanya sudah berkaca-kaca pun tak dapat menahan rasa sesaknya. Entah kenapa saat mendengar bahwa Kelvin akan dijodohkan ia menjadi sedih.
"Kelvin!!"
#Selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
my husband's Is Duda
Teen Fiction"Kelvin, gue mohon lepasin, gue," ujar Saras memberontak. "Lepasin?" "Gue mohon," lirih Saras menangis. Tanpa mempedulikan ucapan Saras, Kelvin terus mengukir di kulit Saras. "Darrel, senjata gue!" Dengan cepat Darrel memberikan sebotol air jeruk...
