Lantunan sang ombak.
|✧*。☆゚Happy Reading.*・。⊰⊹ฺ|
Habis kenalan dengan Ganetha si sulungnya kembar Khaiel, dan kenalan dengan Vanilla si tengahnya kembar Khaiel, sekarang kita kenalan sama Oceana si bungsunya kembar Khaiel.
Nama lengkapnya Oceana Xynerva Khaiel (Xynerva dibacanya Sinerva) atau lebih sering dipanggil Cece sama keluarga dan temen sekelas.
Sama seperti Nilla, Cece sekolah ngambil jurusan IPA dan dia duduk di kelas XII MIPA 3 saat ini.
Kalau Aneth dan Nilla masuk jurusan sesuai dengan minat dan kemampuan, Cece masuk jurusan IPA karena Cece menyukai rasi bintang yang mana itu adalah bagian dari ilmu astrologi. Namun nyatanya, Cece tidak mendapat apa yang ia bayangkan. Astrologi bukanlah bagian dari IPA, dan Cece hanya menikmati apa yang harus ia pertanggungjawabkan atas keputusannya.
Jika Aneth dan Nilla memiliki nilai lebih di bidang akademik, non akademik serta sosialitanya, maka Cece sangatlah kurang dalam ketiga hal itu.
Jika Aneth dan Nilla datang ke sekolah dengan tujuan menimba ilmu dan mengejar nilai, maka Cece datang ke sekolah dengan tujuan mengisi absen saja.
Tidak ada prestasi yang bisa di pamerkan oleh Cece baik di bidang akademik maupun non akademik.
Jika Aneth dan Nilla adalah siswa yang namanya sering nangkring di daftar 5 besar siswa berprestasi, maka nama Cece selalu ada di luar urutan 12.
Tidak ada yang mempermasalahkan itu, namun Cece sendiri yang menjadikannya sebagai masalah pribadi. Istilah gaulnya, Cece tidak jarang merasa insecure karena dirinya tidak bisa seperti dua saudara kembarnya yang lain.
Jika Aneth dan Nilla memiliki banyak teman dan pergaulannya luas, maka Cece adalah kebalikannya.
Cece tidak memiliki teman yang loyal dari tahun pertama sekolah menengah atasnya.
Kebanyakan, yang mengajaknya berkenalan adalah mereka yang kenal dengan Aneth dan Nilla namun akhirnya malah berujung mencaci dan membandingkan karena Cece tidak sama dengan Aneth dan Nilla.
Teman-temannya di kelas pun begitu. Mereka memboyong Cece ke dalam sirkel mereka karena awalnya memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap Cece saat kali pertama perkenalan siswa kelas 10. Namun setelah sadar bahwa Cece tidak sama seperti ekspektasi mereka, mereka malah membuang Cece dan mengasingkannya.
Cece menjalani masa SMA nya tanpa lingkaran pertemanan yang menyenangkan. Cece menjalaninya dengan penuh kesendirian.
Apakah keluarganya tau bahwa Cece tidak memiliki teman? Tidak. Mereka tidak tau bahwa Cece sendirian di kelasnya. Yang mereka tau adalah Cece si rajin sekolah dan mengerjakan tugas dengan wajah yang ceria.
Aneth dan Nilla saja tidak pernah tau bahwa sebenarnya Cece di asingkan di kelas karena...
Ada satu orang yang siap menghabisi siapa saja yang berani membicarakan hal buruk tentang Cece. Apalagi, menggosipkan Cece serta membandingkan Cece sampai jadi topik hangat satu sekolah.
Orang itu adalah Angkasa, satu-satunya teman Cece. Entah Cece menganggapnya teman atau tidak, namun Angkasa lah yang selalu menemani Cece ketika dia mulai kelihatan murung di kelas.
Apalagi ketika ada tugas kelompok, Angkasa akan menarik Cece agar menjadi teman satu kelompoknya. Meski tidak ada yang mau bergabung dengan mereka, setidaknya Angkasa dan Cece sudah menjadi kelompok untuk memenuhi syarat tugas kelompok.
Meski hanya tidak memiliki banyak teman, namun Cece adalah orang yang begitu perhatian kepada siapapun.
Jika ada anak kelas yang tidak bisa membayar uang kas, Cece akan membayarkannya tanpa basa-basi.
Jika ada anak kelas yang terbaring di UKS, Cece akan rela meninggalkan jam pelajarannya untuk menemani dan merawat dia.
Selain perhatian, Cece juga penyayang kepada sesama mahkluk hidup. Pernah waktu kelas 10 semester 2, Cece pulang bersama Angkasa sehabis mengerjakan tugas di Cafe. Mereka berjalan beriringan di sore hari sambil mengobrol ringan dan tertawa ala anak remaja.
Masih di tengah jalan, Cece dan Angkasa sama-sama mendengar tangisan anak kucing dari selokan. Mereka memeriksa selokan dan Cece mendapat anak kucing yang kelihatannya di buang oleh sang majikan.
Angkasa yang takut dengan kucing, hingga akhirnya Cece membawa anak kucing itu ke rumah. Namun siapa sangka, ternyata Cece memiliki alergi bulu kucing. Karena tidak tega mengeluarkannya, Nilla dengan senang hati membuka ruang untuk ikut memeluk kucing Cece yang diberi nama Mao hingga sekarang.
Selain itu, Cece juga ahli di bidang desain pakaian, memasak, bernyanyi dan bermain gitar akustik. Meski tak jarang sering di olok karena kemampuannya yang dianggap biasa saja oleh orang-orang yang memiliki ekspektasi lebih kepada Cece, ia tetap mempertahankan keahliannya agar tidak hilang ditelan cacian.
Hingga saat ini, kalimat "Don't expect too much to people" menjadi senjata dan pegangan hidup seorang Oceana yang selalu memutar lagu Life Is Still Going On oleh NCT Dream di akhir harinya yang terbilang tak cukup baik.
|✧*。☆゚tbc.*・。⊰⊹ฺ|
20220118.08:05
KAMU SEDANG MEMBACA
The Khaiel: Unsent letters
General Fiction|End| Keseharian putra-putri menggemaskannya bapak Ali dan ibu Fara yang tidak selalu lancar dan datar. ------------------------------------------------- Jaehyun, Heejin, Nagyung, Chaeryeong, Yuna ------------------------------------------------- └...