|✧*。☆゚Happy reading.*・。⊰⊹ฺ|
Bell pelajaran sudah berbunyi sepuluh menit lalu, tak lama kemudian guru pengajar yang bertugas memasuki kelas di ikuti gadis yang sangat tak asing di belakang sambil membawa tumpukan buku yang dipastikan milik murid-murid dikelasnya.
Ganetha Anarasya, atau akrab dipanggil Anetha.
Si gadis meletakan buku di meja sesuai permintaan dari Bu Iis, pamit dengan sopan kemudian mulai hengkang dari kelas itu, eits tapi gak ketinggalan lirik Samudra sebentar sebelum benar-benar keluar kelas.
Samudra sadar kok waktu Anetha lirik dia, gak sekali dua kali, setiap gadis itu membatu guru membawa sesuatu ke kelasnya, Samudra selalu rasa kalau gadis itu perhatiin dia.
Samudra juga peka. Iya, dia tau kalo Anetha dari lama nge-crush-in dia. Bukan karena Shiloh yang sering ceng-cengin atau Shiloh yang sering ngomong langsung. Meski itu juga termasuk sih. Tapi dari sikap sama perilaku Anetha juga.
Emang sih nggak ketara banget, tapi Samudra yakin karena nggak sekali dua kali gadis itu kasih perhatian lebih juga perhatiin dia.
Banyak juga yang perlakuin Samudra kayak gitu, tapi Anetha tuh ada bedanya gituuu loh.
Dan kenapa Samudra gak lakuin apapun walau dia tau Anetha suka pake banget sama dia, jawabannya adalah....
Samudra jalan ke kantin bareng Angkasa, cowok itu lagi ngeluh entah apa, Samudra gak ngerti karena sibuk liatin dua manusia yang lagi hadap-hadapan di taman samping sekolah.
Dia kenal banget sama dua orang itu. Salah satunya adalah temen Samudra, Raja. Dan yang satunya Anetha.
Wajah Samudra berubah mendung kala raut ragu Anetha berubah yakin diikuti senyuman manis dan gak lupa wajah bahagia Raja yang dapat anggukan pasti dari Anetha.
Mau tau yang terjadi?
Kalo kalian tebak Raja tembak Anetha terus di terima, seratus buat kalian.
Iya gak salah baca, di sana Anetha abis menerima pernyataan suka dari Raja, dan dijawab iya waktu diajak pacaran.
Samudra muram tapi mau gimana lagi. Dia sebenernya juga suka sama Anetha, tapi, ya seperti yang udah di baca di atas, Raja, temen Samudra juga suka sama Anetha.
Raja itu temen Deket samudra dari kecil selain cowok jangkung disebelahnya yang lagi misuh-misuh ini, jadi dia akan dukung apapun yang temennya lakuin selama itu baik.
Dan sama halnya kayak sekarang, dia dukung Raja dengan pura-pura gak peka setelah cowok itu curhat kalau dia suka sama sulungnya si kembar Khaiel ke Samudra.
Niatnya emang baik, tapi kok agak nyesek juga ya?
Udahlah nanti juga gak papa, samudra coba kuatin dirinya.
Selesai liatin orang nembak cewek, Samudra alihin fokus ke jalan dan langsung dapat geplakan bersahabat dari satu manusia yang eksistensinya dia lupain sesaat.
"Lo dengerin gak sih gue ngomong?"
"Nggak." Bohong itu dosa, walaupun jujurnya berhadiah pukulan panas dari Angkasa.
"Coba Lo ulang lagi dari awal." Perintah samudra dengan wajah gak bersalahnya.
"Gak. Udah lah, bye." Angkasa tinggalin Samudra gitu aja, kesel banget curhatannya gak didenger. Padahal Angkasa lagi butuh banget saran dari pihak lain, kayak Samudra gitu.
Samudra pasang wajah julidnya, "sensian." Abis itu susul temennya yang udah jalan jauh dari dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Khaiel: Unsent letters
General Fiction|End| Keseharian putra-putri menggemaskannya bapak Ali dan ibu Fara yang tidak selalu lancar dan datar. ------------------------------------------------- Jaehyun, Heejin, Nagyung, Chaeryeong, Yuna ------------------------------------------------- └...