|✧*。☆゚Happy reading.*・。⊰⊹ฺ|
Gak tau kenapa semangat Vanilla belajar agak menurun, nilai ulangan tadi pun di bawah rata-rata yang biasa Vanilla dapatkan. 78 nilai yang sangat kecil untuk si pemborong mendali olimpiade biologi.Anak tengah ayah bunda itu lumayan frustasi. Gak biasanya dia hilang fokus dalam belajar kayak gini. Apa mungkin efek break sama Arjuna ya? Karena biasanya menjelang ulangan kayak gini, Arjuna pasti ajak dia refreshing terus belajar bareng.
Dan pertama kalinya di bangku SMA, Vanilla gak belajar buat ulangan. Niatnya mau nonton satu episode drakor buat refresh otak, eh malah kebablasan. terus dilanjut ngegalau di kamar adiknya, sambil curhat minta saran. Dan itu beneran full Vanilla gak buka buku sama sekali, dia pun lupa kalau ulangannya di jam pertama. hiks.
Ya sudahlah, sudah terlanjur ini. Lain kali Vanilla pasang jadwal sama alarm di handphone, biar nggak kebablasan kayak kemarin. dan gak enak juga dapat nilai kecil, Bu Iis tegur dia, teman-teman sekelas pun pada ngomongin dia. Nyebelin.
baru sekali nilai kecil aja begitu, padahal nilai Vanilla nggak dibawah KKM loh!
Langkahnya terayun lesu, bibirnya melengkung ke bawah. Gak ada raut ramah yang ceria seperti biasa, bahkan teman-teman yang menyapa hanya ditanggapi sekenanya saja.
Vanilla bad mood abis, dia malas buat ngapa-ngapain, makan pun malas. kalau bukan karena bell pulang bunyi dan sebab dia mau cepat-cepat pulang dia gak akan beranjak dari kursinya. Dan karena moodnya yang gak bagus dia lewatin makan siang tadi, di telpon beberapa kali bahkan sampe di samper ke kelas, Vanilla malah pura-pura tidur.
Bikin tambah down aja moodnya. ditambah sosok tampan sempat melitas di penglihatan. Aduh gak tepat banget waktunya.
pengen nangis aja ih Vanilla.
Langkahnya dipercepat, dia berusaha memperkecil kemungkinan papasan sama si ganteng. tapi telat, Vanilla kurang cepat dan berakhir mereka saling sapa sebentar. Arjuna sih yang nyapa, Vanilla cuman senyum tipis terus pergi gitu aja. soalnya kalau nggak begitu, dia pengen udahan aja breaknya.
duh ini break sama Arjuna niatnya mau fokus belajar, tapi baru sehari aja udah nggak belajar. Yang paling bener sebenernya nggak break ya? iya nggak?
bibinya mulai mengerucut begitu lihat pemandangan didepan sana. Vanilla sudah sampai di parkiran, dan yang pertama menyapanya Anetha yang girangnya bukan main. berbanding terbalik sama dia yang lagi kurang bahagia.
Oh dia lupa. Vanilla punya teman mengalau, yaitu si bungsu yang gamon. Awalnya Shiloh udah bertekad buat move on se-move on-move on nya, tapi gagal seketika waktu lihat doinya lagi duduk ganteng atas motor di parkiran tadi pagi.
Vanilla masuk mobil tanpa bicara, buat yang lain dapat tanda tanya di kepala masing-masing, gak ada senyum dan pertanyaan tak masuk akal dari si tengah. satu yang bisa disimpulkan, Vanilla sedang kesal, marah entah sebal.
sampai di rumah pun keadaanya masih begitu. Dan setelah ucapkan salam juga salim sama ayah bunda, dia langsung naik ke kamarnya dan kunci pintu. Dan yang buat kaget, waktu di senggol dia langsung kasih tatapan tajam. Gak biasa banget tauuuu!
Abang tatap tiga adiknya yang tersisa, "kenap dia?" Januar beralih ke si bungsu, "Lo abis buat dosa apa sama mbak Lo?"
"idih, fitnah sekali anda, kakanda! gue aja ketemu dia pas berangkat sama pulang aja! Hush, gue sumpahin digantung teh bunga loh karena fitnah gue!"
Shiloh pergi, si Abang beralih ke salah satu sulung selain dirinya, "gak tau, tapi katanya dia lagi down, because nilainya pada nurun." jawab Anetha dan pamit pergi mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Khaiel: Unsent letters
General Fiction|End| Keseharian putra-putri menggemaskannya bapak Ali dan ibu Fara yang tidak selalu lancar dan datar. ------------------------------------------------- Jaehyun, Heejin, Nagyung, Chaeryeong, Yuna ------------------------------------------------- └...