|✧*。☆゚happy reading.*・。⊰⊹ฺ|
Beberapa bulan kemudian...
Vanilla suka Arjuna. Dan banyak alasannya.
Karena hanya Arjuna satu-satunya cowok disekolah yang tidak pandang tampang dan otak Vanilla.
Karena Arjuna adalah cowok terbaik ketiga setelah ayah dan bang Januar yang Vanilla tau sampai sekarang.
Karena Arjuna adalah cowok yang bisa kalahin Vanilla selain Ayah sama Abang.
Dan Vanilla kagumi Arjuna dengan pemikirannya yang realistis, meski terkaya suka matrealistis juga tak bisa romantis. Ya, kembali lagi. Manusia tidak sempurna dan pasti ada baik buruknya. Vanilla terima itu seperti Arjuna terima semua sifat Vanilla yang menyebalkan.
Uluran tangan itu mengusap pelan kaca yang menghalau kertas bergambar dalam pigura dari debu. Di bibirnya tersungging senyum kecil, memorinya melirik kebelakang saat momen dalam foto terambil.
Hiks.
Vanilla jadi sedih.
Entah jalan terbaik atau salah jalan. Sumpah Vanilla nyesel putus atau break atau apapun itu namanya sama Arjuna. Huwaaaa Juna, Vani kangen :(
Selama tiga bulan terakhir mereka jarang ketemu atau papasan. Dia juga Arjuna sibuk sama persiapan berbagai ujian, dan setelah lulus mereka gak ketemu sama sekali. Wisuda pun online, jadi cuman bisa liat dari layar laptop.
Vanilla jadi pengen protes ke sekolah karena wisuda yang Online. Selain karena gak bisa ketemu Arjuna juga teman-teman, si tengah itu merasa gondok aja gitu. Padahal ppkm sudah dibuka, tapi wisudanya kok tetap online? Menyedihkan banget angkatan dia!
Jadi gak ada momennya gitu tau gak?!
Okay balik lagi.
Selesai pandangi fotonya sama Arjuna, Vanilla segera beranjak dan bereskan alat tulis juga berbagai dokumen yang akan dia perlukan untuk mengikuti tes besok hari.
Doakan ya teman, Vanilla akan ikuti ujian SBMPTN besok, semoga Vanilla bisa lolos. Dia gagal di SNMPTN dan semoga kali ini kabar baik yang nanti dia terima di pengumumannya.
Oh iya, Anetha juga ikut. Vanilla serta Anetha kebagian di hari yang sama, jadi besok dia akan berangkat berdua dengan si kakak. Lumayan sudah punya SIM jadi tak perlu diantar ayah bunda atau bang Januar. Sekalian pulangnya bisa jalan-jalan dulu kan ya.
Tas sudah siap dan terisi hal penting, baju sudah rapi tergantung di dekat lemari, terakhir pasang alarm agar besok tidak terlambat. Vanilla siap menjelajahi alam mimpi. Good night!
Dan good morning buat delapan jam kemudiannya!
Vanilla bangun dengan keadaanya yang sangat sangat baik. Meregangkan tubuhnya pelan, si tengah langsung bereskan tempat tidur lalu berlari ke kamar mandi. Agar tidak keduluan!
Ingat, hari ini dia tes pagi, dan di jam segini kamar mandi rawan sekali. Saudaranya yang lain pasti akan berebut, jadi Vanilla harus bangun sepagi mungkin agar bisa lebih dulu pakai kamar mandi.
Disaat Vanilla keluar sudah ada Anetha, Ocean dan bang Januar yang mengantri. Untung saja Vanilla yang pertama, jadi si gadis tak perlu ikut menunggu.
Kemeja putih juga celana bahan warna abu yang jadi pilihan Vanilla hari ini. Tak lupa sisir rambut, pakai skincare dan semprotkan parfum, Vanilla sudah siap berangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Khaiel: Unsent letters
General Fiction|End| Keseharian putra-putri menggemaskannya bapak Ali dan ibu Fara yang tidak selalu lancar dan datar. ------------------------------------------------- Jaehyun, Heejin, Nagyung, Chaeryeong, Yuna ------------------------------------------------- └...