|✧*。☆゚Happy Reading.*・。⊰⊹ฺ|
"YES BEGITUUU! AYO SEMANGAT GANTENG KU JANGAN MAU KALAH DARI DIA! GOOD, JANGAN LENGAH, AYO TERUS SERANG!"
Ayah dari meja makan hanya menggeleng maklum, bunda ikut menyoraki meski tak seganas putrinya, si Abang hanya membiarkan sambil sesekali menyahut kalem.
Apa hanya Anetha yang terganggu dengan acara nobar badminton ini? Si tengah yang biasanya kalem tiba-tiba beringas gini waktu salah satu pasangan ganda putra dari Indonesia itu tampil.
"Sumpah, Nill. Stop teriak-teriak anjir! Kuping gue pengang!!!"
Adik durhaka emang, bukan minta maaf malah todongkan pisang yang baru saja selesai dikupas ke wajah Anetha.
"Gara-gara lo nonton FTV menyebalkan yang artisnya cuman kebanyakan akting nangis daripada ngomongnya, gue jadi ketinggalan nonton si Minion, anjir! Padahal udah lama banget gue gak liat koh Gideon! Udah diwanti-wanti kalo jam segitu gue mau nonton, Lo malah keukeuh! Sekarang bagian gue, awas aja Lo curi remot nya."
Sekarang Anetha gak bisa apa-apa setelah dengar ultimatum dari Vanilla. Iya salah Anetha. Vanilla dari kemarin sudah bicara ke semua orang di rumah supaya gak ganggu acara Vanilla nonton badminton.
Tapi si sulung kedua itu malah asik nonton FTV seorang istri yang diselingkuhi waktu Vanilla bantu bunda sebentar angkat jemuran di belakang. Pas balik ke tempat semula, Vanilla malah dapat rengekan buat gak berani pindakan channel tv nya dari Anetha sampai sinetron singkat itu selesai.
Dan berakhir si tengah ketinggalan pertandingan yang dinanti dari kemarin. Tapi untung saja, sekarang ada pasangan Fajar-Rian main, si tengah itu bisa akusisi tv sesuka hati sebagai ganti rugi.
"NICE! GOOD SERVICE GANTENG. KALO BAWA PULANG MENDALI GUE TERIMA PENYATAAN CINTA LO!"
"Anjir, pede bener Lo, Nill." Anetha kaget sendiri dengan kalimat terakhir adik kembarnya itu. "Kapan dia nembak Lo nya? Ketemu aja gak pernah!"
"Udah lama sih, Neth. Tapi keduluan artis cantik gue."
"Siapa?"
"Susan Sameh."
"Yo, jelas! Dia cantik, and Lo?" Si kakak pandang Vanilla dari head to toe, "nggak."
"Dasar Pencuri kau kakakku!" Garis bawahi, dibacanya; Bangsat Lo Aneth. Ada ayah bunda jadi harap bahasanya di sensor sedikit.
"Cantik kok Nilla tuh, manis juga, imut lagi."
"Huhuuu, Abang the best deh, nanti nila jajanin cilok depan gerbang Smansa ya, bang?" Dapat jawaban iya Vanilla alihkan atensi ke Anetha, "unfriend ajalah kita, Lo nyusahin Mulu, ngehina pula. Gak akan gue bantuin lagi Lo nanti-nanti!"
"Mana bisa! Unfriend tuh buat temen, lah Lo kan kembaran gue, pinter! Harap diingat, gunakan kapasitas otak Lo yang beribu-ribu Gigabyte itu, jangan diisi full sama rumus-rumus yang terus di hapalin sampe sinting!"
"Tarung ajalah kita, Neth."
Bugh.
Tak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Khaiel: Unsent letters
Fiction générale|End| Keseharian putra-putri menggemaskannya bapak Ali dan ibu Fara yang tidak selalu lancar dan datar. ------------------------------------------------- Jaehyun, Heejin, Nagyung, Chaeryeong, Yuna ------------------------------------------------- └...