|✧*。☆゚Happy Reading.*・。⊰⊹ฺ|Ocean..., Di skors dua hari.
Itu hasil yang dia dapat setelah di tarik ke ruang BK oleh guru yang datang tadi. Bahkan ayah pun turut ikut dipanggil dan datang penuhi panggilan itu.
Beliau berpikir Shiloh yang terkesan masalah, lagi. Si gadis bungsu keluarga itu memang sering keluar masuk BK tapi tak pernah sekalipun ayah sampai di telpon dan diminta datang seperti itu. Namun Ocean yang duduk di depan guru disana.
Sandra jelas memutar balikkan fakta, dia bilang bahwa Ocean yang pertama menyerang hingga mencekik Sandra karena Sandra tak berikan uang setelah Ocean membantunya yang sakit. Ditambah saudari-saudari Ocean yang ikut menyakiti Sandra.
Ayah jelas tak terima, beliau tidak percaya Ocean lakukan itu. Ayah jelas tau bagaimana Ocean dan anak-anaknya yang lain. Hanya satu yang bisa menyulut air tenang menjadi ombak ganas, yaitu Anetha, Vanilla dan Shiloh yang disinggung.
Ocean itu amat sayang semua keluarganya. Bahkan untuk berbuat jahil mengikuti Shiloh pun dia berpikir dua kali, kalau sayang harusnya disayang bukan di ganggu, itu katanya waktu ayah tanya.
Pernah Vanilla diganggu cowok dekat rumah hingga pulang ke rumah nangis dan mengadu, si tengah itu dijahili dengan berbagai hal yang dia takut. Ayah dan bang Januar marah, namun sekali lagi kalah cepat. Besoknya mereka dapat kabar cowok itu pindah rumah, dikarenakan perbuatan Ocean.
Tidak boleh ada yang ganggu keluarganya jika dia bukan Shiloh atau Anetha.
"Bapak gak ada disana, bagaimana bapak bisa tau kelakuan anak-anak bapak ke saya tadi!" Itu kata Sandra waktu Ayah sanggah ceritanya tentang Ocean.
"Jelas saya tahu karena Oceana anak saya, saya paham bagaimana anak saya. Kamu siapa bicara seperti itu ke pada anak saya?"
"Bapak jangan kasar dong ke anak saya!" Ini lagi satu Tante girang, ayah bicara baik dan berusaha tenang walau hati ingin mencabik anak perempuan yang memojokkan anaknya ini.
"Baik, bapak dan ibu. Mari kita dengar dari sisi Oceana terlebih dahulu." Pak Adit Menengahi, "Ocean bisa diceritakan? Benar kamu cekik Sandra."
Ocean mengangguk, memang dia cekik Sandra tapi main-main tidak sampai Sandra susah nafas atau bagaimana, tangannya hanya menempel sedikit di kulit leher Sandra, "tapi—"
"Tuh, denger, Pak! Ocean cekik anak saya, bahkan kata teman-temannya yang lihat pun Sandra sampai teriak kesakitan! Bapak ini didik anak kok jadi berandalan!"
Sudah Ocean bilang kan, jangan singgung keluarganya, bahkan sampai pertanyakan bagaimana didikan orang tuanya. Ayah dan bunda amat sangat baik dalam mendidik ke lima anaknya.
Si bungsu kedua itu berdiri sedikit bungkukkan tubuh agar wajahnya sejajar dengan ibu dari Sandra, "ayah saya didik saya dengan sangat baik, tidak seperti orang tua anda yang didik anda untuk tidak potong perkataan orang yang sedang berbicara. Saya baru jawab pertanyaan Pak Adit, saya belum jelaskan dan anda dengan tidak sopan ya langsung tuduh begitu saja?!"
"Ce duduk." Ayah tarik tangan Ocean pelan, "Cece sayang, udah."
Ocean menurut, tapi bibirnya tetap lanjutkan kalimatnya yang belum selesai, "dimana ada orang yang dicekik keras sampai menjerit? Pikir yang logis, saluran pernafasan terhambat dan bicara pun akan sedikit susah, bagaimana bisa Sandra menjerit waktu saya cekik dia sampai mati?!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Khaiel: Unsent letters
Ficção Geral|End| Keseharian putra-putri menggemaskannya bapak Ali dan ibu Fara yang tidak selalu lancar dan datar. ------------------------------------------------- Jaehyun, Heejin, Nagyung, Chaeryeong, Yuna ------------------------------------------------- └...