The Khaiel: Unsent letters

🪑14: sebuah tragedi? mungkin.

♪♪Love Dive - IVE

|✧*｡☆ﾟHappy Reading.*･｡⊰⊹ฺ|

"Karaokean yu, guys." Pemikiran kurang berfaedah itu tiba-tiba melintasi salah satu jalur di otak Anetha. Angannya entah kenapa memikirkan serunya bernyanyi bersama dengan para saudarinya.

Abaikan Januar si anak wibu, karena tujuan Anetha untuk ajak bernyanyi sambil dance macam girl group KPop, dan mana mungkin Januar bersedia ikut secara suka rela kalau nggak baterai full sampai tumpah tumpah. Ikut gila sih bahasa mudahnya.

Disetujui. Mumpung Baginda raja dan yang mulia ratu sedang tidak ada dan memperkecil kemungkinan mengganggu orang lain. Seseruan seperti menghabiskan suara dengan bernyanyi bukan pilihan buruk.

Dari pada diam dan berakhir gabut lalu bosan terus memilih tidur, mending mari gerakkan tubuh agar lemak dari bakso tadi terbakar dan tidak membuat angka kiloan menanjak.

Shiloh dan Vanilla yang paling semangat langsung hidupkan si elektronik sebagai sarana mereka salurkan suara emas.

"tes ombak dulu, mbak-mbak!" si bungsu teriak dengan semangat, tangannya yang genggam mikropon diarahkan kesemua saudaranya.

"huuuu asdfghjklzvxhusni@#$/!?%&¶∆÷π÷¢€¥%!!!." Rumah yang mulanya damai sekarang ricuh pakai sangat. Januar si wibu kalem berubah jadi fanboy dan sebelas dua belas kurang waras kayak Shiloh dan Anetha.

"okay mulai!"

Ooh, ooh
"Ttwieodeulge! Aibeu!"
(Yeah)

Nega cham gunggeumhae
geugeon neodo machangaji
Igeomyeon chungbunhae
jjoccgo jjoccneun ireon nori

Chameul su eopsneun ikkeullimgwa hogisim
Myohan neowa na dugo bomyeon algessji

Woo~ "nundongja araero!"
Woo~ "gamchugo issneun geo!"

Woo~

"yeah It’s so bad It’s good...
Nan geu mameul jom bwayagesseo!"

Narcissistic —

"my god I love it!"

Seororeul—

"bichun bam!"

Areumdaun kkaman nunbit deo ppajyeo gipi

"neon naegero nan negero." Anetha, Vanilla juga Shiloh yang paling keras bernyanyi, lantunkan lirik dari lagu yang terputar. Seru, sangat seru. Waktu yang langka untuk sama-sama seperti ini. Selain waktu yang jarang tersedia berbarengan, juga kesukaan mereka yang berbeda.

Sum chamgo love dive

Woo ~

"lalalalalala!"

Woo eoseo waseo love dive

Woo oh perfect sacrifice yeah

Sum chamgo-

"love dive!"

"Jeon Heejin!" Benar. Januar yang ikut gila itu sangat membingungkan tapi lumayan oke. Si Abang teriakan nama salah satu cewek cantik yang digadang-gadang mirip adik tepat dibawahnya.

Beralih kepada Anetha, "Shin Yuna!"

Dan si bungsu, "Lee Nakyung!"

"cukup kalian bertiga aja yang terjebak di pusaran kebodohan, jangan ajak ajak gue anjir!!" Terputus sudah di ananda Vanilla yang masih waras untuk mengenali anggota grup yang lagunya telah mereka nyanyikan. "Itu Ive ya! Bukan Loona, Itzy apalagi Fromise."