Sesampainya di Indonesia. Mix dan Sarah di jemput oleh supir pribadi Mix bukan Wongratch, karena Wongartch sedang tidak bereda di Indonesia, dia berada di Thailand bersama Lily, mama Mix. Semenjak Mix berangkat ke Skotlandia, Wongratch sering pulang-pergi Indo-Thai untuk menemui istrinya itu.
Kediaman Mix terlihat sangat kosong, tidak ada kehangatan enam tahun lalu. Tidak ada serakan popcorn karena ulah Win. Tidak ada dapur yang berantakan karena Win juga yang memasak spaghetti Carbonara untuk Pond.
Setiap kali kembali ke Indonesia, semua kenangan yang Mix, Win dan Pond lakukan seolah berputar di memorynya. Mix memang tidak pernah menghubungi teman-temannya itu selama enam tahun, dia juga menutup akses teman-temannya untuk menghubunginya. Tidak ada yang tau mengapa Mix melakukan itu.
Mix memasuki kamarnya dan langsung merebahkan diri ke kasur yang sudah ia idamkan. Sarah mengikuti Mix dan berbaring di samping Mix.
"Intinya gua mau makan disana nanti malam." Ucap Sarah sambil menatap Mix dengan memelas.
"Sar, lo butuh reservasi dulu." Jelas Mix menatap Sarah malas.
Selama di perjalanan gadis itu selalu membahas mengenai salah satu restaurant terkenal di Indonesia dan membutuhkan reservasi setiap ingin makan disana.
Sarah yang mendengar ucapan Mix itu langsung memperlihatkan layar ponselnya yang berisikan reservasi restaurant itu.
Mix yang menatap layar ponsel Sarah hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sahabatnya itu selalu seperti itu. Dia pasti sudah tertarik sejak lama dengan restaurant itu sehingga dia sudah membuat reservasi terlebih dahulu dan mengatakan kepada Mix di kemudian, agar dapat menemaninya.
"Fix ya, lo pergi sama gua." Ucap Sarah mencium cepat pipi Mix dan berlalu meninggalkan Mix.
Jika sudah begini Mix hanya bisa mengikuti keinginan gadis itu. Karena jika tidak, kejadian dulu akan terulang lagi. Kejadian empat tahun lalu. Saat itu Sarah mengajak Mix untuk ke cafe yang baru buka di dekat apartment mereka. Mix yang saat itu benar-benar kelelahan menolak ajakkan Sarah yang sudah memelas sejak kemaren kepadanya. Karena penolakkan itu Sarah menangis kencang, sehingga tetangga mengira Mix memukuli Sarah dan memanggil polisi.
Jika diingat lagi sangat lucu, bagaimana Sarah yang tidak berhenti menangis bahkan saat mereka sudah berada di depan polisi. Polisi mengintrogasi Mix dan Sarah. Mix dengan tenang menjelaskan, sedangkan Sarah menangis semakin kencang sambil berbicara terbata-bata memohon untuk tidak membawa pergi Mix. Mix hanya tenang-tenang saja, sedangkan polisi yang panik karena Sarah.
Sekarang sudah jam dua siang, karena restaurantnya cukup jauh Mix yakin Sarah akan memintanya berangkat sekitar jam lima. Mix berusaha mendirikan tubuhnya dan melangkah mendekati kardus-kardus yang sudah ada sebelum dia datang. Mix membongkar kardus-kardus yang berisikan barang-barangnya itu. Dia membereskan semampunya sambil menunggu jam empat.
Setelah membereskan barangnya yang ternyata hanya membutuhkan dua setengah jam, Mix langsung bersiap-siap, sebelum Sarah memasuki kamarnya dan menariknya secara paksa.
Mix mengenakan kemeja hitam dengan motif bintang-bintang biru dan jaz hitam ditambah celana bahan hitam. Sedangkan sarah mengenakan gaun berwarna pink ungu muda dan penuh akan bunga-bunga berwarna senada, sekedar informasi Sarah meminta pacarnya untuk memilihkan gaun untuknya yang suaranya terdengar heboh dan sampai ke kamar Mix.
"Udah ayuk." Ucap Mix melihat Sarah yang sedang sibuk memasukkan ponselnya ke clutchnya.
"Nyetir ya lo." Balas Sarah dengan nada perintah.
"Gak ah capek gua." Tolak mix cepat.
"Mixxiw." Rungut Sarah dengan nada memelas.
"Sar, di supirin aja yah, gua capek sumpah." Balas Mix tidak kalah memelas.
"Yaudah deh." Balas Sarah tiba-tiba mengalah.
Mix dan Sarah membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam untuk sampai di restaurant yang Sarah mau.
Mereka masuk setelah menyebut nomor reservasi. Sebelum memesan makanan Sarah malah berlalu menuju penyanyi restaurant dan meminta izin untuk menyanyikan sebuah lagu. Hal itu tentu saja mendapat izin dari penyanyi tersebut. Berbeda dengan nyanyian sang penyanyi sebelumnya yang menyanyikan lagu slow, Sarah malah menyanyikan lagu yang asik untuk berdansa bebas, beberapa tamu bergabung dengan Sarah yang berhasil membuat kehebohan, Mix yang melihat itu hanya menggelengkan kepala, tertunduk malu akan tingkah laku sahabatnya itu.
Sarah berjalan kearah Mix dan menggandengan tangan Mix mengajak pria itu bergabung bersamanya. Mereka menari dengan semangat, Mix dan Sarah terlihat sangat bersenang-senang. Setelah musik seleasi Sarah menatap Mix dengan masih memegang erat mic ditangannya.
"Malam semuaanya. Sebelumnya terimakasih sudah bergabung bersama saya dalam menari malam ini. Kalian semua hebat. Sebelum saya dan teman saya kembali kemeja kami, teman saya ini akan menyanyikan sebuah lagu istimewa yang sangat saya sukai sejak dulu. Saya mengenal lagu ini dengan baik berkat teman saya itu yang bernyanyi dengan sangat baik. Kalian semua tenang saja, suara teman saya tidak perlu diragukan lagi karena dia pernah menjadi ketua band dan menjadi vokalis di bandnya." Ucap Sarah sambil mengkode Mix untuk maju dan mengambil mic yang berada di tangannya.
Mix hanya bisa maju dengan pasrah dań mulai bernyanyi lagu yang Sarah maksud. Baru saja menyanyikan beberapa lirik sebuah pukulan mendarat dengan keras di wajah Mix.
Instrumen yang awalnya mengiringi nyanyiannya tiba-tiba berhenti, orang-orang yang Awalnya bersenang-senang terhenti dan beberapa berteriak karena terkejut melihat Mix yang dipukuli hingga terjatuh.
Mix tidak hanya mendapatkan satu pukulan namun bertubi-tubi pada wajah dan tubuhnya. Beberapa orang berusaha memisahkan mereka. Sarah berusaha menarik Mix dan Pria yang memukul Mix berusaha ditarik oleh beberapa Pria.
Mix yang sudah berdiri dengan baik meskipun dengan menahan sakit kini melihat raut pria yang memukulnya. Raut wajah yang sangat ia kenal yang kini terlihat sangat marah.
"Pond." Ucap Mix memanggil pria tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
His Promise [END]
Romancekematiannya menjadi luka yang sangat menyakitkan bagi orang yang ia tinggalkan. Kehidupan mereka sebelumnya, sepertinya masih enggan untuk membuat semesta percaya akan cinta mereka. Lalu bagaimana dengan kehidupan ini? apakah semesta sudah memperca...