Sudah hampir dua jam setelah amarah Mix dan semua orang masih menunggu Mix yang tadinya entah pergi kemana. Tidak ada seorangpun yang ingin meninggalkan ruang tamu sampai akhirnya Bright berdiri dari duduknya dan menggenggam tangan Win yang sudah terlihat sangat mengantuk.
"Tunggu Mix dulu." Ucap Win lembut saat melihat Bright menuntunnya untuk berdiri.
"Kamu ngantuk Win, kita tunggu dikamar aja." Ucap Bright menolak permintaan Win.
"Bii.."
"Gak Win. Ayo ke kamar." Ucap Bright kukuh pada perkataannya.
Pond yang melihat Bright dan Win pergi menuju kamar mereka, memberikan kode kepada phuwin untuk kembali kekamar mereka juga.
Phuwin yang mengerti akan perintah Pond berlalu dan meninggalkan semua orang yang berada di ruang tamu.
"Honestly, gua cukup kecewa sih. Ini baru hari pertama dan kita udah punya drama." Ucap Pond saat melihat Phuwin sudah menghilang dari pandangannya.
"Pond." Panggil Earth kebingungan saat Pond menatap Jan dingin.
"Jujur gua gak tau siapa yang salah disini. Entah itu Mix atau lo. Kalau Mix yang salah, gua sebagai sahabatnya mewakili Mix untuk minta maaf, tapi gua rasa lo juga seharusnya minta maaf kepada Mix." Ucap Pond mengacuhkan Earth dan masih menatap Jan dengan dingin.
"Lo tau Jan, lo orang asing yang benar-benar asing bagi gua dan udah berani membentak sahabat gua dengan sangat kasar. Lo pikir, lo pantas berkata seperti itu kapada Mix? Even Mix yang salahpun gua ngerasa lo gak pantas membentaknya seperti itu. Lo selalu berkata 'gak papa' kepada semua orang, tapi perkataan lo yang lainnya berusaha menyalahkan dan memojokkan Mix."
"Dan lihat perbuatan lo. Mix berusaha sabar ngelihat lo, tapi karena lo memancing amarahnya terus-terusan gini hasilnya. Lo tau Jan, ini liburan paling sucks menurut gua karena lo." Lanjut Pond berlalu meninggalkan Jan yang terdiam mendengarkan semua ucapannya.
"Gua paham kenapa mereka marah? Mereka semua pada dasarnya benar-benar menantikan liburan ini, bukan karena pasangan tapi karena Mix. Lo mungkin gak tau, kalau mereka semua ditinggalkan Mix ke Skotlandia. Liburan ini benar-benar menjadi liburan yang mereka impikan setelah sekian lama. Gua gak mau nyalahin lo, lo sendiri yang tau lo salah atau gak. Kalau dibilang kecewa apa enggak, gua kecewa. Karena dari awal itu seharusnya kita semua have fun, tapi dari awal lo yang selalu memulai. Gua ragu lo benar-benar ingin berteman sama Mix, karena kalau lo benar-benar ingin berteman, lo gak bakalan bersikap seperti musuh." Ucap Sarah berlalu meninggalkan Earth dan Jan.
"Sar." Panggil Earth menghentikan Sarah.
"Kamar banyak Earth." Ucap Sarah melihat ke Earth dan Jan bergantian dengan tatapan malas.
Kini hanya tinggal Earth dan Jan yang berada di ruang tamu, Earth yang setia melihat pintu depan dan Jan yang menunduk terpaku akan semua ucapan Pon dan Sarah padanya.
"Gua mau tidur." Ucap Jan yang langsung membuat Earth berdiri membantunya.
"Gak usah Earth, gua bisa sendiri. Gua bakalan ambil kamar baru dan lo lebih baik menunggu Mix di kamar kalian." Ucap Jan berlalu meninggalkan Earth sendirian.
Earth tidak mengucapkan sepatah katapun, ia hanya diam memperhatikan Jan dan kemudian kembali fokus pada pintu depan. Earth masih menunggu sampai manager rumah menegurnya dan mengatakan tidak ada seorangpun di luar yang artinya Mix sudah masuk ke rumah melalui pintu lain. Mendengar hal itu Earth bergegas ke kamarnya dan Mix, namun saat ia sudah berada di kamar Mix tidak ada di kamar mereka.
🌎🪐
Cahaya matahari pagi itu tampaknya sangat bersahabat, ia menyapa dengan lembut melalui jendela kamar. Seorang pria yang tengah tertidur damai dengan posisi yang cukup tidak beraturan di tambah beberapa kotak ice cream yang telah bersih berserakan di lantai menjadi pemandangan pertama yang harus disapa oleh cahaya matahari.

KAMU SEDANG MEMBACA
His Promise [END]
Romancekematiannya menjadi luka yang sangat menyakitkan bagi orang yang ia tinggalkan. Kehidupan mereka sebelumnya, sepertinya masih enggan untuk membuat semesta percaya akan cinta mereka. Lalu bagaimana dengan kehidupan ini? apakah semesta sudah memperca...