EarthMix 24

1.2K 128 4
                                        

Pond menarik kerah Mix dengan kuat dan langsung memukul Mix bertubi-tubi. Earth yang Awalnya tertegun menatap Mix langsung berusaha menghentikan Pond dengan bantuan Phuwin dan Bright. 

"BANGSAT! ENAM TAHUN BANGSAT! ENAM TAHUN LO NINGGALIN GUA DAN WIN! ENAM TAHUN LO GAK ADA KABAR! ENAM TAHUN LO GAK NGEHUBUNGIN KITA! ENAM TAHUN LO MEMUTUS SEMUA JALAN YANG BISA KITA LALUI UNTUK NGEHUBUNGIN LO! ENAM TAHUN LO PERGI TANPA SEPATAH KATAPUN! BANGSAT! KITA SEMUA KE THAILAND KARENA LO! DAN LO NINGGALIN KITA!" Teriak Pond dengan amarah dan airmata yang mengucur. Marah, kesal dan sedih bercampur didiri Pond. Pond melepaskan tangan Earth dan Phuwin dengan kasar, ia berlalu pergi meninggalkan restaurant yang tentu saja dikejar Phuwin dengan khawatir.

Mix dibantu oleh Sarah agar dapat berdiri. Mix yang sudah berdiri tegak langsung mendapat pelukan erat dari Win.

"Lo...huhu...jahat....lo...jahat...huhuhu...banget." Ucap Win di tengah isakkannya. 

Mix yang mendapat pelukan itu perlahan membalas dengan erat. Ia ikut menangis bersama Win. Mencurahkan kerinduannya akan sosok sahabatnya itu yang ditemani dengan rasa sakit takibat pusulan Pond yang pantas dia terima. Dia sadar telah melakukan hal bodoh, tapi semua itu ia lakukan untuk meyakinkan diri dari segala kebingungan yang perlahan menghancurkannya. Meskipun itu membuatnya harus menjada jarak dengan teman-temannya cukup lama.

Mereka menangis dalam pelukan masing-masing cukup lama. Earth dan Sarah hanya bisa terpaku menatap Mix dan Win, sedangkan Bright sudah ikut menangis karena kekasihnya itu. Ia paham bagaimana Win sangat merindukan Mix. Brightlah satu-satunya orang yang tau bagaimana Win diam-diam merindukan sahabatnya itu dan masih tetap perduli dengan semua orang yang lebih merindukan Mix darinya.

Setelah menangis sekitar 30 menit, Mix dan Win mulai melepaskan pelukan masing-masing. Win menatap lekat wajah Mix yang kini sudah lebam akibat pukulan Pond. Bukannya semakin diam Win malah kembali menangis dan kini melepaskan Mix dan memeluk Bright. Ia tidak tega menatap wajah Mix. 

Bright menenangkan Win, karena alasan menangis Win kali ini sudah berbeda dari tadi. Bright membawa Win menjauh dan berjalan keluar restaurant. Meniggalkan Mix, Earth dan Sarah tanpa mengatakan apapun.

Mix yang menatap kepergian Win dan Bright kini menatap ke arah Earth yang sejak tadi diam menatapnya.

"Mix." Panggil Earth lembut.

"Pacar gua." Ucap Mix sambil menggenggam tangan Sarah.

Earth yang mendengar itu hanya tersenyum lembut dan menatap Mix dengan teduh. 

"Sini gua obatin lebam lo." Ucap Earth menawarkan.

"Gak usah." Tolak Mix spontan tapi masih dengan nada sopan.

"Gua dokter Mix, ayo kemeja gua." Ucap Earth menolak penolakkan Mix dan menatap Sarah meminta izin.

Sarah hanya mengaggukkan kepala memberikan izin kepada Earth dan berjalan mendahului Mix mengikuti Earth. Dia tidak melepaskan tangan Mix dan memilih menarik Mix agar dapat di obati oleh Earth.

Earth dan Mix kini duduk berhadapan tanpa pembatas, sebelumnya Earth sudah meminta pelayan membawakan obat dan juga kompres. Mix hanya mentap kakinya yang kini berada di diantara kedua  kaki Earth. Ia tidak berani menatap Earth yang menatapnya. Tangannya tidak berani melepaskan tangan Sarah, sehingga gadis itu harus duduk dibelakang Mix.

Earth tidak langsung mengobati Mix, dokter muda itu memilih menatap wajah pasien didepannya terlebih dahulu dan mengelus pelan pipi sang pasien yang sudah sangat dirindukannya sejak lama. Mix tidak menyadari hal itu, hingga helusan lembut itu berubah menjadi sedikit nyeri barulah Mix sadar. 

Earth mengolesi salep di beberapa bekas pukalan Pond setelah membersihkannya. Ia mengolesi dengan terampil meskipun tidak sepenuhnya tidak terasa sakit.

"Jangan lupa mengompresnya di rumah." Ucap Earth merapikan kotak p3k.

"Hm." Balas Mix mengangguk patuh.

"Terimakasih Earth." Ucap Sarah melihat Mix tidak mengucapkan apapun kepada Earth.

"Sama-sama." Balas Earth tersenyum lembut pada Sarah.

"Kalau gitu gua dan Sarah pamit dulu." Ucap Mix tiba-tiba berdiri.

"Mix." Panggil Earth dengan raut kecewa.

"Bilang ke yang lain gua cabut duluan." Balas Mix tanpa melihat ke arah Earth dan menarik Sarah dengan paksa.

Sarah hanya bisa menuruti Mix. Selama perjalanan kembali kerumah Mix tidak banyak mengeluarkan kata-kata atau lebih tepatnya diam tanpa kata-kata. Bahkan setelah sampai ke rumah Mix langsung masuk kekamarnya dan mengunci kamarnya. Sarah berusaha mencoba berbicara dengan Mix, tapi tidak mendapatkan Jawaban apapun dari Mix. Mix mengacuhkan Sarah karena ia tau bahwa gadis itu akan memberikan wejangan yang cukup banyak untuknya diskat dia benar-benar butuh waktu sendiri.

"Lo tuh rindu sama dia, tapi ego lo masih belum berubah rupanya. Lo akan kehilangan lagi dań bisa jadi kali ini untuk selamanya." Ucap Sarah didepan pintu Mix. 

Sebenarnya Sarah berkata dengan pelan, tapi dari dalam Mix berada tepat dibalik pintu sehingga dia bisa mendengar jelas ucapan Sarah itu.

"Gua masih butuh waktu Sar." Ucap Mix dalam hati.

His Promise [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang