Mix memutar-mutar cincin yang tergantung menjadi liontin di lehernya yang tersembunyi diantara belahan kemeja putihnya. Ia kini tengah berada di dalam lift menuju lantai 25 lantai dimana restaurant yang Earth kirimkan kepadanya untuk lunch bersama.
"Apakah aku bisa mengatakannya sekarang?" Gumam Mix pada dirinya sendiri tepat setelah pintu lift terbuka.
Mix melangkahkan kakinya dengan terburu-buru menuju Earth yang samar terlihat dari tempatnya berdiri. Langkahnya semakin pelan saat ia dengan jelas melihat Earth duduk bersama seseorang. Meskipun pelan langkahnya tidak berhenti. Mix menghembuskan nafasnya pelan dan mengambil tempat duduk di depan Earth.
Earth yang tadinya tengah mengobrol dengan wanita di sampingnya melihat ke arah Mix yang telah duduk didepannya.
"Mix." Panggil Earth dengan senyuman lebar tapi hanya dibalas dengan tatapan dingin Mix.
"Halo Mix." Sapa wanita yang di sebalah Earth kepada Mix dengan ramah.
Mix hanya menatap wanita itu tanpa ekspresi dan memanggil pelayan kemeja mereka.
"Oh ya Mix, ini Jan. Dokter yang bekerja di rumah sakit juga, Jan ini Mix teman gua semenjak SMA." Ucap Earth memperkenalkan Mix dan Jan satu sama lain karena melihat suasana diantara mereka tidak terlihat baik.
Mix hanya melihat Jan sekilas dan tidak memberikan tanggapan apapun kepada Earth, berbeda dengan Jan yang telihat berusaha agar dapat berkenalan dengan Mix, buktinya adalah bahwa ia mengulurkan tangannya kepada Mix yang tidak di tanggapi oleh Mix. Alhasil Earth harus menurunkan tangan Jan dan tersenyum kaku memohon pengertian Jan karena Mix terlihat tidak berada di dalam mood yang bagus.
"Oh iya Mix, lo mau pesan apa? Disini yang paling enak pastanya loh, apalagi greek beef pasta bakenya enak banget ." Ucap Jan berusaha mencairkan suasananya dengan Mix yang dapat ia rasa bahwa Mix tidak terlalu menyukainya.
"Mix suka yang spicy, spicy pesto pasta alla vodka tapi level pedasnya bisa dikondisiin mungkin mbak, spicy but gak terlalu karena dia belum makan apapun jadi gak usah terlalu pedas. Gimana Mix?" Balas Earth kepada Jan dengan pertanyaan untuk Mix.
"Boleh." Jawab Mix yang melihat Earth fokus dengan menu didepannya.
"hmm oke, kalau gitu minumannya lo suka matcha gak Mix? Matcha di sini enak banget lo." Ucap Jan lagi masih berusaha agar dapat berbicara dengan Mix.
"Mix gak suka yang manis. Americano with no or less sugar iya kan Mix?" Jawab Earth menanggapi Jan dan bertanya kepada Mix lagi.
"Iya." Balas Mix yang sebenarnya sudah tidak menaruh perhatian pada menu didepannya melainkan pada manusia didepannya yang fokus dengan menu yang terus-menerus menanggapi Jan menggantikannya karena ia mengetahui semua kesukaan Mix.
Jan yang melihat Mix dan Earth bergantian hanya bisa tersneyum kaku. Sejak tadi ia berusaha agar dapat dekat dengan Mix, tapi semua yang ia tawarkan malah dijawab penolakkan oleh Earth. Jan sebenarnya tidak ingin mencari perhatian Mix, ia hanya ingin mengakrabkan diri kepada teman Earth yang kemungkinan besar dapat membantunya mendekati Earth mengingat bahwa Mix sudah berteman sejak SMA dengan Earth.
Setelah memesan Jan memulai percakapan dengan candaan dan banyak topik, yang pastinya tidak mendapat tanggapan oleh Mix, karena pemuda itu memilih diam dan fokus pada pemandangan kota di siang hari yang dapat terlihat dengan jelas di matanya. Alhasil hanya Earth yang memberikan respon meskipun ia lebih banyak memandangi Mix.
"Sebenarnya tadi gua..."
"huk huk huk."
"Mix minum dulu." Ucap Earth dengan sigap memberikan air minumnya kepada Mix yang terbatuk tiba-tiba sehingga membuat Jan menghentikan ucapannya.
Mix tidak batuk cukup parah, hanya sedikit tapi Earth terlihat sangat khawatir dan dengan sigap memberikannya air miliknya yang sebenarnya air milik Mix terletak tepat didepannya.
Setelah insiden kecil itu pelayan mendatangi mereka dengan membawa pesanan mereka. Mix terlihat sangat tidak terlalu menikmati makanannya. Earth yang sejak tadi menaruh perhatian kepada Mix merasa khawatir.
"Apa makanannya gak enak?" Tanya Earth.
"Enak ko." Jawab Jan cepat dan melihat ke arah Earth yang tengah menatap Mix.
"Mix?" Panggil Earth pelan.
"Enak." Balas Mix singkat.
Earth yang mendengar jawaban singkat Mix hanya dapat menatap Mix lembut, ia tau ada yang salah sehingga membuat Mix bersifat seperti ini, tapi karena Jan masih disini ia tidak bisa berbuat banyak hanya menaruh perhatian yang cukup kentara.
"Oh ya Mix, gua dengar lo yang jadi pengacara Earth kan ya." Ucap Jan yang dijawab dengan anggukan singkat Mix.
"Lo keren banget Mix, dan Earth lo emang gak salah sih." Lanjut Jan.
"Lo tau gak Mix, pasien itu namanya Bima, nah ibunya namanya Wita. Mbak Wita emang selalu gitu, dan Bima emang anak yang sangat nakal. Bahkan waktu gua masih jadi dokternya Bima, angkat tangan gua. Makanya gua mindahin Bima untuk ditangani Earth." Ucap Jan lagi yang ternyata menarik perhatian Mix.
"Bentar." Ucap Mix dengan berfikir.
"Iya?" Tanya Jan.
"Jadi Bima itu pasien lo awalnya dan lo pindahin ke Earth?" Tanya Mix.
"Iya, dia nakal banget tau Mix, susah banget diaturnya dan gua merasa dia harus ke psikiater deh." Jawab Jan dengan penjelasan.
Mix meletakkan sendok dan garpunya dengan sedikit berisik dan mengelap bibirnya dengan tisu serta tersenyum singkat.
"Lo udah tawarin ke psikiater?" Tanya mix lagi.
"Belum sih, soalnya gua mindahin langsung ke Earth." Balas Jan lagi.
Mix tidak langsung menjawab balasan Jan tersebut, ia sedikit tertawa dengan senyuman sinis.
"Lo tau pasien lo bermasalah tapi bukannya menghandle lo malah pindahin dia ke Earth?" Tanya Mix dengan nada sinis.
"Mix." Panggil Earth yang merasa bahwa suasana mereka sedikit memanas.
"hm gua.."
"Lo dokter? Wah pertama kali gua ngelihat dokter seperti lo." Potong Mix kepada Jan.
"Mix lo udah diluar batas." Balas Earth yang merasa was-was.
"Lo dokter Jan, lo seharusnya bisa nanganin pasien lo dengan baik. BUKAN mengoper pasien kalau lo gak bisa, gua rasa lo bisa diskusi dan minta bantuan ke dokter lain bukan main kabur mengoper aja." Lanjut Mix menatap Jan dengan tajam.
"Gak gitu Mix." Ucap Jan membela diri.
"hahaha lucu ya lo." Balas Mix dengen kekehan merendahkan.
"Mix lo udah.."
"Apa lo? Lo bukan dokter yang gak becus Earth tapi dokter bodoh." Ucap Mix memotong ucapan Earth.
"Lo tau kalau pasiennya bermasalah pastinya dan lo ambil alih yang bukannya bisa lo handle malah membawa petaka buat lo sendiri." Lanjut Mix.
"Bukan gitu Mix." Balas Earth.
"Jadi gua gantiin lo ditampar karena teman dokter lo ini gak bisa ngehandle pasiennya. HAHAHAHA SUCKS ya." Ucap Mix yang mendapat tatapan terkejut Earth dan Jan.
"Mix." Balas Earth yang terlihat mulai emosi.
"huh Sucks. Lo hubungin firma gua dan bayar semua jasa gua!" Ucap Mix berlalu meninggalkan Earth dan Jan yang terdiam membeku.
Makan siang mereka berakhir dengan sangat berantakan. Tidak ada yang akan menduga hal ini terjadi. Bahkan Earth benar-benar kaget melihat Mix yang sepertinya sangat marah padanya. Earth tidak mengejar Mix karena ia tau Mix tidak ingin berurusan dengannya dulu. Earth hanya bisa memandangi Mix dalam diam. Ia bahkan mengacuhkan Jan yang bertanya padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
His Promise [END]
Romancekematiannya menjadi luka yang sangat menyakitkan bagi orang yang ia tinggalkan. Kehidupan mereka sebelumnya, sepertinya masih enggan untuk membuat semesta percaya akan cinta mereka. Lalu bagaimana dengan kehidupan ini? apakah semesta sudah memperca...