Earth yang membaca pesan dari Mix langsung melepaskan infusnya dengan terburu-buru, sehingga mendapat pelototan dari Tul yang tengah berbincang dengan dokter di dekat Earth.
"Mau kemana kamu?" Tanya Tul saat melihat anaknya tengah berusaha turun dari kasur pasien.
"Mix mau dinner di rumah yah." Jawab Earth dengan wajah pucat yang kini tersenyum bahagia.
Tul tertegun seketika melihat Earth yang tampak sangat bahagia dan merasa tidak tega jika harus merusak hal itu, namun bagaimana lagi, kesehatan Earth lebih penting baginya daripada Mix yang akan dinner di rumah mereka.
"Kamu sakit Earth, bilang kepada Mix kamu gak bisa. Kamu harus dirawat." Tegas Tul yang langsung di balas gelengan oleh Earth.
"Gak bisa, kalau gak sekarang kapan lagi." Tolak Earth tak kala tegas.
"Earth kamu masih harus di infus." Ucap Tul lagi.
"Oke, Infus oke, tapi dinner jadi. Ayah Earth benar-benar kangen sama Mix. Earth mohon." Ucap Earth memelas kepada Tul.
"Dok tolong." Pinta Tul kepada dokter untuk kembali memasang infus Earth yang sudah telepas dari tangannya.
"Ayah." Panggil Earth dengan wajah memelas.
"Oke, habis infus baru kita pulang." Balas Tul mengiyakan permintaan Earth.
🌎🪐
Earth terlihat sangat bersemangat memberi instruksi kepada koki dan juga artnya. Meskipun masih sedikit pucat, Earth tampak sangat bahagia.
Tul hanya bisa mengawasi Earth, kebahagian Earth adalah kebahagiannya. Hal itu yang membuatnya membiarkan Earth melakukan apa yang dia mau sekarang, meskipun dengan kekhawatiran yang cukup tinggi.
Dua bulan dia melihat dan memperhatikan sikap anaknya yang murung dan hanya fokus belajar, tidak ingat waktu makan dan lainnya. Anaknya sudah terlihat seperti mayat hidup dan tubuhnya hanya sanggup bertahan sampai pagi tadi. Sebelum berangkat sekolah, Earth pingsan di samping mobilnya, Tul yang melihat itu langsung membawa Earth ke rumah sakit. Tul masih bersyukur karena Earth tidak pingsan saat ia menyetir.
Melihat Earth yang tersenyum kembali setelah dua bulan membuat Tul paham. Anaknya seperti ini karena seorang Mix. Atensi Mix di hidup anaknya benar-benar berpengaruh dengan cukup besar.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, Earth mendapatkan kabar dari Mix bahwa ia akan berangkat jam 6, yang berarti Earth masih punya waktu untuk bersiap-siap.
Earth memutuskan untuk menggunakan turtleneck sweater hitam dan celana bahan berwarna cream.
Earth menanti dengan tidak sabar dan juga dengan jantung yang sejak tadi berdegup tidak karuan. Perasaan senang dan bahagia membuatnya terus tersenyum.
Jam sudah menunjukkan pukul 7, samar-samar namun pasti Earth dapat mendengar suara pagarnya yang terbuka dan juga suara dua bush mobil memasuki rumahnya. Earth menyambut Wongratch dan Mix yang turun dari mobil yang berbeda.
"Halo Om." Sapa Earth kepada Wongratch yang dibalas senyuman.
Earth mengalihkan pandangan kepada Mix yang mengenakan kaus hitam pendek lengen yang sangat pas di badannya dan celana bahan berwarna hitam. Earth memperhatikan Mix dengan lekat, setelah dua bulan yang sangat renggang, ini pertama kalinya ia bisa mentap lekat si pemiliki hatinya itu. Mix tidak lagi memiliki pipi mochi yang selalu Ia harap dapat ia sentuh, ia terlihat sedikit kurus dan terlihat sangat beribawa.
Wongratch dan Mix masuk kedalam rumah tepat setelah Earth mempersilahkan mereka masuk. Tul yang berjalan ke arah Wongratch merentangkan tangannya kepada Wongratch seperti menyambut teman lama. Wongratch menyambut rentangan tangan Tul dengan hangat, dia juga memberikan anggur yang sejak tadi dia genggam di tangannya.
Earth dan Mix hanya melihat dengan senyuman. Earth dengan senyuman bahagia yang tidak dapat ia sembunyikan dan Mix dengan senyuman simpulnya.
Tul mempersilahkan Wongratch dan Mix duduk di meja makan. Tul duduk berhadapan dengan Wongratch dan Earth berhadapan dengan Mix.
Mereka hanya berbicara sebentar mengenai kabar dan satu lain hal, lalu memakan hidangan yang telah tersedia.
Tul dan Wongratch tampaknya terlihat sangat akrab dan berusaha mencairkan suasana yang canggung antara Earth dan Mix. Sejak tadi Mix tidak banyak berbicara, ia Hanya menjawab pertanyaan yang di ajukan kepadanya seperlunya. Selama makan ia juga tidak banyak berinteraksi dengan Wongratch dan Tul, dia hanya sesekali melihat pemandangan kota malam yang menjadi view dinner mereka. Berbeda dengan Earth yang sesekali menimbrung dengan Tul dan Wongratch dan juga memandang Mix secara diam-diam.
Mereka selesai makan malam sekitar jam 8 dan kini tengah menikmati teh dan dessert.
Tul dan Wongratch masih asik berbicara, Mix masih melihat pemandangan dan Earth masih memperhatikan Mix.
"Gua boleh kesana?" Tanya Mix kepada Earth sambil menunjuk tepi kolam renang.
"Boleh ko." Jawab Earth cepat dengan senyumannya.
Mix berjalan ke arah tepi kolam dengan Earth yang mengikutinya. Mix memandang View di depannya dengan senyuman kecil, dia menikmatinya. Mix menyodorkan sebuah paperbag kepada Earth yang entah kapan ia bawa.
"Gua gak traktir lo, karena kita dinner di tempat lo, jadi gua beliin lo hadiah atas kemenangan lo." Ucap Mix yang langsung membuat Earth tersenyum dan membuka Paperbag itu.
Earth membuka perlahan Kotak putih yang ada di dalam paperbag tersebut. Sebuah pulpen berwarna hitam dengan ukiran emas menghiasinya, ditambah ada nama Earth terukir di pena itu.
Earth tersenyum senang, kebahagiaannya benar-benar melimpah hari ini. Dimulai dari Mix yang makan malam dengannya, dan ditambah Mix yang memberikannya hadiah.
"Earth." Panggil Mix pelan tanpa melihat Earth.
Earth yang merasa terpanggil langsung mengalihkan fokusnya kepada Mix.
"Tolong hapus perasaan lo untuk gua."

KAMU SEDANG MEMBACA
His Promise [END]
Romancekematiannya menjadi luka yang sangat menyakitkan bagi orang yang ia tinggalkan. Kehidupan mereka sebelumnya, sepertinya masih enggan untuk membuat semesta percaya akan cinta mereka. Lalu bagaimana dengan kehidupan ini? apakah semesta sudah memperca...