Mix terlihat tengah bersiap-siap sampai beberapa suara mobil memasuki pekarangan rumah terdengar nyaring ditelinganya.
"Ayo Mix." Ucap Sarah sambil menepuk pundak Mix pelan.
Mix berjalan mengikuti Sarah dari belakang sebelum gadis itu berbalik dan menghentikan langkahnya.
Sarah melirik kalung yang tergantung jelas di leher Mix.
"Tidak mau menyembunyikannya?" Tanya Sarah melirik kalung itu.
"Aku berharap tidak.."
"Mix." Panggil Earth mengalihkan perhatian Mix dari Sarah melihat kearahnya.
Mix menatap Earth dengan tatapan yang tidak menentu, lalu menoleh pada kemunculan wanita yang beberapa hari belakangan membuatnya kesal yang muncul di balik punggung pria tan itu.
"Don't piss off so early. Go there and fight. Remember what u want. U don't want that's girl make u loss right." Ucap Sarah dengan berbisik kepada Mix saat melihat raut wajah Mix mulai tidak bersahabat.
"I will fight." Balas Mix mengalihkan tatapannya kepada Earth.
Mix berjalan dengan santai dan wajah yang terlihat sangat dingin. Ia berjalan melewati Earth dan Jan sambil memasukkan kalungnya ke balik hoodienya dan setelah tangannya lagi membawa tas tenteng kulit yang cukup besar.
Win, Bright, Pond dan Phuwin menyapa Mix saat pria itu memperlihatkan batang hidungnya kepada mereka.
"Lo dan Sarah di mobil gua aja. Kasihan Win..." Ucapan Pond terpotong saat menyaksikan Mix membuka bagasi mobil Earth dan memasukkan tasnya, lalu berjalan ke tempat duduk disebelah pengemudi.
Tidak hanya Pond yang syok mengenai hal itu, tapi semua orang yang melihat hal itu juga merasakan hal yang sama. Terlebih lagi Earth yang tidak menyangka bahwa Mix akan masuk kedalam mobilnya. Itu tidak terlihat seperti Mix tidak tau bahwa mobil yang ia naiki adalah mobil Earth, mengingat bahwa beberapa hari lalu ia menaiki Rubicoon hitam itu bersama sang pemilik menuju rumah sakit.
"Oke, sepertinya Mix sudah memutuskan untuk naik mobil siapa. Jadi ayo kita berangkat." Ucap Pond dengan kaku tidak tau harus mengatakan apa lagi saat sahabatnya itu menduduki kursi yang tadinya diduduki oleh teman wanita Earth.
Pond mengisyaratkan kepada Earth untuk membiarkan hal itu melalui tatapannya yang langsung dimengerti oleh Earth.
"Jan gua.."
"Well dia seperti princess yang sangat dimanja dan disayangi oleh semua orang sehingga apapun yang ia mau harus ia dapatkan." Ucap Jan memotong perkataan Earth dengan nada kesal lalu berjalan mendahului Earth dan Sarah.
"WELL, he's a true prince to those who love him and tentunya semua orang disini mencintainya, bahkan ada yang mencintainya lebih dari seorang teman atau sahabat untuk waktu yang cukup lama." Ucap Sarah menghentikan langkah Jan.
Sarah berjalan angkuh mendahului Jan dan masuk kedalam mobil Earth, duduk dibelakang Mix lebih tepatnya.
"Jan gua bener.."
"AYO EARTH PANGERAN YANG DICINTAI SEMUA ORANG INI TAMPAKNYA MULAI KESAL KARENA MENUNGGU TERLALU LAMA UNTUK DRAMA QUEEN. DON'T MAKE HIM ANGRY" Ucap Sarah sambil berteriak membuat Earth harus kembali tidak menyelesaikan kalimatnya dan berjalan menuju mobilnya.
🌎🪐
Selama perjalanan, mobil Earth sepertinya menjadi mobil yang sangat akwward dan mencekam, tidak seperti mobil Pond dan Win yang penuh kasih.
Mix membuka jendelanya sedikit dan menikmati angin dengan damai. Cukup bagus Menurut Earth, tidak ada yang mengganggunya, tidak ada yang membuatnya kesal dan moodnya terjaga, cukup aman. Benar adanya sejak Earth menjalankan mobilnya, selain pada jalanan, Mix menjadi fokus terpentingnya juga. Ia mengkhawatirkan kondisi moodnya yang bisa membuat semuanya kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Promise [END]
Romancekematiannya menjadi luka yang sangat menyakitkan bagi orang yang ia tinggalkan. Kehidupan mereka sebelumnya, sepertinya masih enggan untuk membuat semesta percaya akan cinta mereka. Lalu bagaimana dengan kehidupan ini? apakah semesta sudah memperca...