Prolog

2.4K 144 1
                                    

"Apa perpisahan ini benar-benar diperlukan?"

"Apa maksudmu Erlang?"

"Aku tahu jarak akan menghalangi, tetapi bukan berarti kita tidak bisa mencoba menjalaninya."

"Jujur, aku tidak bisa melakukannya."

"Ge, aku sayang sama kamu."

"Aku tahu itu, tapi kau juga punya impian bukan?"

"Aku bisa meraihnya bersamamu."

"Tidak Erlang. Kamu harus melakukannya di sana, bukan di sini bersamaku."

Ini adalah kali kedua Erlangga merasa frustrasi dalam hidupnya. Pertama ketika mendengar Nevan—kakak laki-lakinya batal menikah dan kali ini ketika mencoba meyakinkan kekasihnya, Gege untuk tetap bersamanya.

"Tidak bisakah kamu memberiku kesempatan?"

"Kesempatan apa?"

Mata Erlangga dan Gege beradu. Keduanya saling mengetahui perasaan masing-masing. Bahwa masih ada cinta dan hasrat dalam diri keduanya. Namun bicara tentang impian, maka milik keduanya juga sama kuatnya.

"Kesempatan untuk kembali padamu."

"Baiklah. Jika suatu saat kamu merasa telah mencapai impianmu, maka itu adalah kesempatan bukan hanya untukmu, tetapi kita."

Erlangga memejamkan matanya. Meresapi segala kegundahan yang dirasakan olehnya. Ia tahu impiannya baru saja dimulai, tetapi pada sisi lainnya ia harus melepaskan sesuatu yang sama berharganya, yaitu jalinan kasihnya.

"Aku Erlangga Abimanyu berjanji akan kembali untuk kesempatan itu."

♡♡♡

Janji ErlanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang