Erlangga menjadi sepi dalam ramainya pesta perayaan ulang tahun di kediaman orang tuanya sendiri. Meski telah banyak menerima ucapan dan kado dari agensi dan penggemarnya, hal itu tetap tidak membuat pria itu merasa bahagia.
"Bukankah perayaan kali ini lebih sederhana?"
Nevan bergabung dengan adik laki-lakinya yang duduk di sofa. Mereka sedang berada di halaman belakang sambil menikmati pesta barberque yang digagas oleh ibu mereka sendiri.
"Aku yang meminta secara khusus," jawab Erlangga mengingat permintaan kecilnya itu kepada orang tuanya.
Padahal Herlambang mengatakan bahwa ingin mengajak keluarga untuk berlibur ke Dubai, sekaligus merayakan hari ulang tahun Erlangga.
"Aku mendengarnya dari Sonya bahwa ... kau telah ditolak oleh Akira."
Erlangga berpura-pura meringis. "Istrimu itu sangat cerewet."
"Kurasa dia cukup prihatin soal itu," balas Nevan melirik adiknya. "Jadi ... dia menolakmu bukan karena tidak mencintaimu, tapi karena kau seorang artis?"
Erlangga mengangguk singkat. "Dia bilang dunia kami terlalu berbeda untuk bersama."
Nevan berdecak. "Kalian masih berpijak pada bumi yang sama. Apa yang berbeda?"
Meski tahu kalimat kakaknya itu tak lebih dari hiburan semata, tetapi Erlangga belum bisa mengukir senyum di bibirnya.
"Jika mau memang mencintainya, maka perjuangkanlah. Bukankah aku dan Sonya juga awalnya berasal dari dunia berbeda?" tambah Nevan menepuk bahu sang adik sebelum beranjak menuju anak kembarnya yang tampak mulai beraksi di pesta.
Erlangga mengakui bagaimana perbedaan Sonya dan Nevan sebelumnya, namun ia bisa melihat bagaimana Nevan bisa mengatasi semua itu dengan baik. Berbeda dengannya yang tidak cukup yakin bisa membuat Akira percaya padanya. Takut malah menyakiti wanita itu.
Setelah pesta perayaan yang menguras energinya, Erlangga memutuskan kembali ke apartemennya. Ia membutuhkan ketenangan setelah mengalami guncangan kemarin. Apalagi mengingat Nevan sekeluarga akan menginap di rumah orang tua mereka. Erlangga yakin Zoro dan Zizi tidak akan membiarkannya tenang seorang diri.
Awalnya Herlambang dan Rieta melarang Erlangga pergi, selain karena hari ulang tahun putranya itu sendiri, malam juga sudah cukup larut. Namun berkat bantuan Nevan, akhirnya Erlangga dapat pulang ke apartemennya dengan sopir keluarga mereka.
Pukul menunjukkan hampir pukul dua belas malam saat Erlangga telah sampai di lobi apartemennya. Ia sedikit bernapas lega, karena setelah kembali ke Indonesia tidak terlalu banyak yang mengetahui lokasi tempat tinggalnya itu. Termasuk komunitas penggemarnya. Kalau tidak, pasti apartemennya sudah dipenuhi dengan hadiah dan kado seperti beberapa tahun lalu.
Erlangga tidak berprasangka apapun saat membuka pintu apartemennya. Namun semua berubah saat melihat lampu-lampu menyala. Dadanya berdebar, takut ada penyusup atau penguntit yang selama ini mendiami apartemennya saat dirinya dalam masa istirahat di kediaman orang tuanya.
Erlangga bahkan telah mengangkat kepalan tangan, bersiap memasang mode menyerang atau pertahanannya. Ia samar mendengar sesuatu dari dapur, langkahnya semakin hati-hati dan ketika telah sampai, ia spontan menurunkan tangannya.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanya Erlangga melihat Antony sedang berdiri di depan pantri.
Antony mendongak. "Membuat kopi. Ternyata kau benar kembali malam ini. Istri dan anakku sedang berada ikut mertuaku untuk acara pesta keluarganya, jadi aku berpikir lebih baik menginap di sini." Ia kemudian bergerak menuju ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Erlangga
Romance[SPIN OFF CERITA SANDIWARA SONYA] Erlangga Abimanyu, aktor asal Indonesia yang sukses meniti karier di Hollywood. Namun lima tahun kemudian memutuskan kembali ke negara asalnya sesuai janjinya kepada seorang wanita. Janji yang ingin ditepatinya, tet...