Sonya dan Dea tertawa berbahak-bahak mendengar mendengar cerita Dea sendiri berdasarkan penuturan Akira. Hal itu membuat Erlangga merasa jengkel, sedangkan Nevan hanya memasang senyum tipis.
Saat ini keempat orang itu telah berkumpul di kediaman Nevan sambil menunggu Zizi dan Zoro pulang dari playgroup yang dijemput langsung oleh Herlambang.
"Seorang Erlangga tidak diakui keartisannya?" ulang Sonya masih tertawa.
"Pasti Akira itu tidak pernah menonton televisi atau film," tukas Erlangga masih tidak percaya bahwa ternyata Akira meragukan profesinya.
"Akira bilang dia memang kayak pernah lihat Om Erlang, mungkin figuran di sebuah film," ucap Dea lalu kembali tertawa. "Sepertinya Om Erlang perlu lebih bekerja keras."
Erlangga mendengkus pelan. "Dia bahkan hanya mengambil nomorku untuk bertanggung jawab atas mainannya yang rusak."
"Dan belum menghubungimu sampai sekarang?" tanya Sonya penasaran.
"Mungkin saja dia telah mencari tahu soal diriku, lalu sadar dan merasa segan menghubungiku dulu," jawab Erlangga mengira-ngira. Terselip rasa bangga bercampur sedikit angkuh pada diri lelaki itu.
"Hoho, bukan begitu Om Erlang. Tapi Akira sedang dipusingkan oleh ayahnya yang ingin Akira mulai ikut mengelola restoran, daripada mencari pekerjaan lain," ungkap Dea meruntuhkan lagi percaya diri seorang Erlangga.
"Restoran?" Alis Nevan terangkat.
"Ya. Ayahnya seorang koki terkenal dan memiliki Restoran Jepang yang telah mempunyai banyak cabang," jelas Dea dengan antusias.
"Itu hebat," puji Sonya.
"Lagipula Akira ini hanya tertarik dengan hal-hal berbau anime. Wajar saja jika dia jarang menonton atau mengikuti perkembangan dunia hiburan Indonesia," ucap Dea yang telah mengenal baik roommate-nya itu.
"Usianya tidak sesuai dengan hobinya," balas Erlangga mengingat Dea yang seumuran dengan Akira yang notabene-nya telah berusia dua puluh lima tahun.
"Aku pernah bertemu dengannya dan ... dia terlihat lebih muda." Kali ini Nevan yang berkomentar.
"Benar Om Erlang. Memang sih Akira itu agak pendek, tapi wajahnya baby face dan kulitnya seputih susu," tambah Dea yang terkadang dengan ke-glowingan Akira tanpa harus berusaha keras. Genetik memang selalu menang.
Erlangga bangkit. "Terserah. Aku berharap dia tidak akan menggangguku." Ia kemudian beranjak dengan suasana hati yang buruk.
"Hei mau ke mana?" seru Sonya bertanya.
"Agensi. Kata Dea kan aku masih harus berusaha keras," jawab Erlangga tanpa menoleh. Ia sedikit mengeraskan suaranya, karena terus melangkah pergi. "Lalu Dea, jangan lupa jadwalkan kembali pertemuanku dengan calon suamimu itu.c
Sedangkan Sonya dan Dea telah kembali menertawai Erlangga yang terbawa perasaan, karena mereka seolah lebih memihak kepada Akira.
"Baik Om Erlang," balas Dea pada akhirnya.
Tidak lama setelah kepergian Erlangga, maka Herlambang telah pulang dengan dua cucunya. Memegang kedua tangan anak kembar tersebut.
"Kak Dea?" Zizi berlari menuju sepupunya itu.
"Wah cantik sekali bajunya," puji Dea memberi kecupan singkat pada pipi Zizi yang merona, karena panasnya cuaca.
Zizi cekikikan mendengar pujian itu. Ia kemudian beralih menuju Nevan telah menatapnya sambil tersenyum.
"Ayah tidak ke kantor?" Pertanyaan ini malah muncul dari Zoro.
Nevan telah menggendong Zizi, kemudian berjongkok di hadapan putranya. "Bukankah Ibu bilang kau ingin bermain bersama Ayah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Erlangga
Romance[SPIN OFF CERITA SANDIWARA SONYA] Erlangga Abimanyu, aktor asal Indonesia yang sukses meniti karier di Hollywood. Namun lima tahun kemudian memutuskan kembali ke negara asalnya sesuai janjinya kepada seorang wanita. Janji yang ingin ditepatinya, tet...