Erlangga tercengang bahkan sepatah kata pun tidak bisa keluar dari bibirnya saat ini. Saat ini ia sedang beristirahat di mobil vannya, lalu Akira masuk dan berkata ingin bicara dengannya. Ia pikir masalah pekerjaan, tetapi wanita itu malah mengatakan sesuatu yang sangat ingin dihindarinya.
"Apa? Katakan lagi," ucap Erlangga meminta Akira mengulangi perkataannya tadi.
"Aku ingin berhenti menjadi asisten Mas Erlangga," ulang Akira menatap lekat sang aktor. "Lagipula hari ini terakhir syuting filmnya, kontraknya memang masih ada tiga bulan, tapi akan selesai setelah filmnya tayang. Soal action figure-nya, Mas Erlangga pernah berjanji akan menggantikannya, tapi itu sudah tidak perlu. Aku ikhlas kok."
"Kenapa tiba-tiba kau ingin berhenti? Apakah aku melakukan kesalahan atau menyinggung perasaanmu?" tanya Erlangga meminta penjelasan. Padahal ia berpikir hubungannya dengan Akira selama ini menjadi lebih dekat.
"Aku hanya lelah. Kurasa menjadi asisten seorang artis bukanlah duniaku. Tapi selama bekerja dengan Mas Erlangga, aku mendapat banyak pengalaman," jawab Akira sambil tersenyum.
"Tapi bukankah dengan menjadi asistenku, kau dapat lepas dari tanggung jawab mengelola manajemen restoran ayahmu yang sangat ingin kau hindari?" Erlangga masih bersikeras tidak menerima pengunduran diri Akira.
Harusnya Akira sudah merasa jengkel dengan reaksi Erlangga tersebut, namun wanita itu hanya terkekeh pelan.
"Aku tidak menyangka Mas Erlangga masih mengingatnya. Masalah itu sudah terselesaikan, sekarang Kak Taka bertanggung jawab penuh atas pengelolaan restoran ayah," jelas Akira memandangi wajah Erlangga secara saksama. Ia bisa melihat garis wajah kelelahan pada pria itu, namun juga pancaran aura rupawan juga belum sirna.
"Setelah berhenti, lalu apa rencanamu?"
Erlangga tahu bahwa sudah tidak ada alasan baginya untuk menahan Akira jika memang ingin berhenti, tetapi ia juga tidak ingin wanita itu langsung lenyap dari pandangannya begitu saja. Tidak, ia tidak mau Akira jauh darinya.
"Belum tahu. Mungkin aku akan istirahat sejenak sebelum m kurasa Kak Taka akan memakluminya, bahkan jika bermalas-malasan di rumah," ungkap Akira tertawa kecil.
Erlangga membenarkan hal tersebut dalam hati. Sejak pertama bertemu dengan Takashi, ia bisa melihat kasih sayang yang amat besar dari pria itu untuk adik perempuannya. Ia bahkan mendapat beberapa kali tatapan tajam saat berusaha dekat dengan Akira di pesta pernikahan Dea.
"Jika Mas Erlangga sudah setuju, maka aku akan langsung bicara dengan Mas Antony."
"Bagaimana jika aku tidak setuju?" Suara Erlangga menjadi rendah. Raut wajah tegang, seolah menahan sesuatu kini terpancar jelas di hadapan Akira.
"Maka aku akan kabur dan melalaikan tugasku, jadi entah Mas Erlangga atau Mas Antony bisa memecatku."
Akira masih tersenyum saat mengatakannya. Terdengar seperti candaan, tetapi bagi Erlangga itu adalah rencana.
"Ambil saja jeda, jika kau memang merasa lelah," balas Erlangga mulai memalingkan wajahnya. "Jangan langsung berhenti dan meninggalkanku."
Mata Akira terbelalak. Ia merasa seolah menjadi orang jahat bagi Erlangga. Apalagi menatap ekspresi sendu lelaki itu.
"Tapi seberapa lama jeda itu? Kontrak kita tinggal—"
"Aku baru akan memiliki jadwal dua minggu lagi, karena meminta istirahat ke Mbak Sesil setelah syuting film ini. Pada waktu itu, kau bisa memikirkan apakah terus bekerja denganku atau ... berhenti," sela Erlangga yang setiap kali Akira berbicara tentang jangka waktu kontrak mereka, ia langsung akan merasa gelisah.
![](https://img.wattpad.com/cover/298823566-288-k589822.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Erlangga
Romance[SPIN OFF CERITA SANDIWARA SONYA] Erlangga Abimanyu, aktor asal Indonesia yang sukses meniti karier di Hollywood. Namun lima tahun kemudian memutuskan kembali ke negara asalnya sesuai janjinya kepada seorang wanita. Janji yang ingin ditepatinya, tet...