22

6.9K 865 85
                                    


Happy reading

Setelah mengencangkan tali sepatunya chika berjalan kemobilnya. Hari ini chika memutuskan untuk membawa mobil sendiri.

Setelah pagar rumahnya dibukakan. Chika mulai menjalankan mobilnya menuju kesekolah. Didalam mobil chika hanya berekspresi datar.

Tidak ada lagi senyuman.

15 menit diperjalanan akhirnya chika sampai. Chika memarkirkan mobilnya ditempat biasanya ia parkir.

Sebelum keluar dari mobil chika memakai kacamata hitam terlebih dahulu untuk menutupi matanya yang bengkak.

Chika membuka pintu mobilnya lalu keluar. Banyak pasang mata yang memperhatikan chika. Ada tatapan kagum dan ada juga tatapan takut. Hawa chika yang dikeluarkannya saat ini tidak main-main. Bahkan banyak yang lebih memilih menghindar daripada bertepatan dengan chika.

Chika hanya biasa saja saat semua orang yang jalan dikoridor seperti menjaga jarak dengannya ketika chika berjalan.

Saat lagi berjalan dikoridor tiba tiba ada orang yang merangkul chika. Chika menghentikan langkahnya ia melepaskan tangan anin yang berteger dipundaknya.

"yaelah chik, rangkul doang kok" Ucap anin dengan senyuman tak lupa juga tangannya yang membentuk huruf V.

Chika tidak menjawab dan kembali melanjutkan jalannya. Anin dan siska yang melihatnya langsung berlari menyampai langkah kaki chika.

"napa lo chik, tumben banget ke sekolah pake kacamata warna hitam lagi tuh" Celetuk siska.

Lagi lagi chika tidak menjawab ucapan sahabatnya. Ia masih terus berjalan menuju kelasnya.

Siska yang merasa ada yang tidak beres dengan sahabatnya langsung mencekal pergelangan tangan chika lalu menariknya kearah toilet yang berada dibawah tangga.

Anin mengunci pintu toilet setelah semuanya masuk. Ia berjalan mendekati siska yang sedang mengintrogasi chika.

"jelasin chik" Ucap siska dengan muka datar.

Anin yang melihatnya menjadi bergidik ngeri. Ternyata siska jika dalam mode serius bisa serem juga.

"minggir gue mau ke kelas" Tidak ada yang bergerak dari tempatnya.

"gue bilang minggir!" Chika yang merasa kesal karena tidak ada yang mendengar perkataannya langsung mendorong anin dengan kasar.

Anin yang tidak siap langsung tergeser kesamping. Saat chika ingin membuka pintu tiba tiba suara siska menghentikan pergerakannya.

"sebenarnya lo anggap gue sama anin tuh apa sih chik, sahabat atau babu lo?" Tanya siska tanpa membalikkan badannya.

Siska terkekeh lalu melanjutkan ucapannya. "babu kan chik"

Chika yang mendengarnya menggenggam erat digagang pintu. Ia berbalik badan dan langsung mendorong siska.

"maksud lo apa hah!, gue anggap kalian sahabat bukan babu!" Chika mengatakan dengan suara yang sedikit tinggi.

"sahabat?, lo bilang sahabat chik?. Kalo lo anggap gue sama anin sahabat lo seharusnya lo terbuka sama kita tapi apa?. jangankan terbuka chik, lo cerita aja gak pernah. Ini yang lo bilang sahabat?" ucap Siska menatap chika yang berada didepannya.

The Queen Be Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang