Happy reading
"chik, lo apa-apaan sihh!!!" Siska langsung menarik gelas yang berada ditangan chika saat chika ingin meminumnnya kembali."balikin gak" Racau chika berusaha merebut kembali gelasnya yang diambil oleh siska.
"gak!, lo dah gila hah" Bentak siska.
"sakit sis.." Chika memukul-mukul dadanya sambil bersandar di dinding.
"bukan ini jalan keluarnya chik, ini sama aja lo nyiksa diri lo sendiri" Ucap siska.
"terus gue harus apa?" Lirih chika sambil menatap siska.
"cuma dengan ini gue bisa lampiaskan semua masalah gue, lo gak tau sis gimana sakitnya saat lo harus berusaha tetap tegar dihadapan orang yang lo cinta lo gak tau sis" Chika menatap sayu kearah siska. Kesadarannya sudah mulai hilang karena pengaruh alkohol.
Semenjak kejadian disekolah chika tidak langsung pulang kerumahnya. Ia malah singgah ke club. Untung saja club yang didatangi chika adalah clubnya siska.
Jadi siska bisa mengawasi chika."lo kira dengan lo minum, masalah lo bakal hilang?" Tanya siska menatap chika yang sedang menangis sambil memeluk lututnya.
"gue gak tau harus gimana" Lirih chika.
"lo nyembunyiin sesuatu kan chik?"
Chika tidak menjawab pertanyaan siska. Ia malah berdiri lalu duduk dikursi depan bar. "minuman yang paling tinggi kadar alkoholnya" Chika mengatakan ke bartender yang sedaritadi diam saja.
Saat bartender itu ingin menuangkan ke gelas chika. Siska langsung menahannya. "jangan dikasih" Perintah siska.
Chika menggebrak meja dengan keras. "it's okey kalau lo gak mau kasih, gue bakal pindah ke club lain" Chika berusaha berdiri dengan tubuh yang sedikit sempoyongan.
Siska yang melihatnya menghembuskan nafasnya dengan kasar. Dengan satu tarikan saja siska mampu membuat chika terduduk kembali. "ini terakhir kalinya lo minum kek gini chik" Siska memberikan gelas itu kehadapan chika.
Chika langsung meminumnnya dalam satu tegukan. Walaupun ia merasa tenggorokan-nya panas tapi chika tetap meminumnnya. Ini lebih baik menurutnya daripada harus merasakan yang namanya sakit hati.
Daritadi siska hanya melihat chika yang terus-terusan menegak minumannya dengan santai. Siska tidak tahu sebesar apa masalah yang chika hadapi tapi sepertinya sangat parah. Karena chika sampai mabuk-mabukan seperti ini. Padahal jika dibilang chika adalah orang yang anti dengan namanya alkohol.
Setiap pergi ke acara party chika tidak pernah sekali pun menyentuh alkohol. Karena menurutnya alkohol hanya membuat orang menjadi tidak waras. Bergumam, meracau sesuatu yang tidak jelas. Tapi hari ini chika tidak mampu untuk mempertahankan ucapannya.
Siska mengambil hpnya yang berdering. Saat melihat siapa yang menelfonnya dia langsung mengangkatnya.
"lo dimana sis?"
"gue ada diclub sama chika"
"kok pada gak bilang-bilang sih kalo mau ngumpul diclub"
"lo datang kesini, chika hancur banget nin"
"maksud lo?"
"pokoknya lo datang dan lihat sendiri"
"okey tunggu ya beb, gue siap-siap dulu"
Setelah telfon dimatikan siska langsung menutup mukanya dengan kedua tangannya. Apakah dirinya sudah gila?.
Hanya karena panggilan beb mukanya sudah memerah. Oh shitt siska menggelengkan kepalanya berusaha menepis fikiran-fikiran aneh didalam otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Be
RomanceYESSICA QUEEN TAMARA cucu dari pemilik sekolah Star High School karena cucu dari pemilik sekolah.chika menjadi semena mena disekolahannya sering membuat onar,membully orang orang yang berasal dari kaum miskin. Zahra Leonor Adickson adalah orang yang...