Happy reading
Setelah pulang dari sekolah chika mengendarai mobilnya membelah jalanan. Chika menambah volume musiknya saat dibagian reff.
Musik yang terputar didalam mobil chika sangat besar. Jika orang lain yang mendengarnya mungkin akan menjadi budeg. Tapi chika berbeda, chika merasa sangat senang mendengar lagu yang volumenya full.
Tidak butuh waktu yang lama chika sampai dirumahnya. Ia langsung memberikan kunci mobilnya kesatpam untuk diparkirkan digarasi. Tugas satpam memang seperti itu kan?.
Chika memasuki rumah dengan langkah kaki yang terburu-buru. Ia harus memberitahu ke abangnya tentang hal yang terjadi disekolah tadi.
Chika berlari menaiki tangga menuju ke kamar abangnya. Chika langsung membuka pintu kamar kevin tanpa mengetuk terlebih dahulu.
"bisa ketok dulu kan?" Tanya kevin menatap adeknya dengan tajam.
"gak bisa"jawab chika dengan nada yang sewot. Chika menutup pintu kamar kevin dan berjalan mendekati kasur. Ia mendudukkan pantatnya ditepi kasur.
"bangkev" Chika menyenggol tangan kevin yang sedang memegang stick ps.
"jangan ganggu gue main deh" Ucap kevin tanpa menatap kearah chika.
"bang gue mau cerita ni" Ucap chika dengan suara pelan. Chika memang sengaja mengecilkan suaranya. Karena ia sangat jarang memanggil kevin dengan sebutan abang.
Kevin melepas stick psnya dari tangannya. Ia menatap chika lekat. Apakah dirinya tidak salah dengar?. Adek laknatnya memanggil sebutan abang tanpa embel-embel nama dibelakangnya.
"gue gak salah dengarkan dek, lo panggil gue bang tadi bukan bangkev" Tanya kevin menatap chika yang malah memalingkan wajahnya kearah lain karena ditatap intens dengan kevin.
"yaudah gue panggil bangkev aja lagi" Ucap chika dengan kesal.
"ehh jangan dong, ada apasih adek ku yang paling abang sayang ini. Tumben banget datang ke kamar gue pasti ada sesuatu yang wah" Muka chika memerah mendengar perkataan kevin.
Ia ingin menceritakan tentang kejadian saat disekolahan tadi. Tapi chika sedikit malu untuk menceritakan ke abangnya. Pasalnya baru kali ini ia menanyakan tentang hal seperti ini ke abangnya.
Kevin memincingkan matanya mendekat kan mukanya ke muka chika. ia menatap muka chika yang memerah. "lo sakit dek?" Celetuk kevin. Yang langsung dihadiahi geplakan dari chika. Kenapa abangnya ini sangat bodoh!!??. Apakah dia tidak bisa membedakan mana muka merah sakit dan mana muka blushing?.
"kok gue dipukul sih, kan cuma nanya doang" Kevin mengelus-elus tangannya yang dipukul adeknya.
Jangan kalian mengira chika memukul tidak sakit. Kekuatan chika berkali-kali lipat dari perempuan biasanya jika sedang kesal atau marah.
"dahlah males gue cerita sama orang bodoh kek lo bang" Ucap chika sinis. Chika berdiri dari duduknya. Sebelum melangkah kakinya kevin terlebih dahulu menghalanginya.
"makanya tanya dong, gue kan bukan ahli tukang tebak-tebak"
Chika kembali duduk ditempatnya tadi. Ia pun memberanikan diri untuk menatap abangnya yang ada didepannya sekarang. Chika yakin pasti abang gak ada akhlaknya ini akan menertawainya akan hal ini.
"kalo jantung kita berdebar-debar didekat orang. Itu tandanya karena apa?" Tanya chika menatap serius ke abangnya. Chika yakin pasti saat ini abangnya sedang menahan ketawa apalagi melihat ekspresi abangnya yang tidak menampilkan ekspresi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Be
RomanceYESSICA QUEEN TAMARA cucu dari pemilik sekolah Star High School karena cucu dari pemilik sekolah.chika menjadi semena mena disekolahannya sering membuat onar,membully orang orang yang berasal dari kaum miskin. Zahra Leonor Adickson adalah orang yang...