38

9.9K 767 137
                                    


Happy reading

Mata chika perlahan membuka menyamakan penglihatannya dengan pencahayaan yang minim ditempat ini. Chika melihat kesekelilingnya. Apa ini sebuah gudang?.


Saat ingin menggerakkan tubuhnya chika merasa sakit dibagian tangannya. Dia baru sadar kalo tangannya terikat. Chika berusaha melepaskannya tapi tali yang mengikat tangannya begitu kuat.


Chika menggeser badannya kesamping dan langsung sebuah tubuh terjatuh disebelahnya. Chika berusaha melihat siapa orang itu. Dan betapa kagetnya chika saat melihat orang yang sedang terbaring disebelahnya adalah abangnya.

Chika menggerak-gerakan tubuhnya kesamping untuk membangunkan abangnya. Tapi usahanya sia-sia. Saat ingin kembali bergerak suara langkah kaki terdengar mangalihkan atensi chika.


Chika melihat kearah pintu gudang, dan masuklah seorang perempuan memakai sebuah hodie berwarna hitam, memakai masker, kacamata dan topi. Perempuan itu berjalan mendekati chika.


Dia berhenti tepat didepan chika. Orang itu melepaskan maskernya dan kacamata-nya. Ada rasa terkejut saat melihat siapa dalang dibalik ini semua. Tapi chika langsung menyembunyikan rasa keterkejutannya.

"selain jadi ketua osis lo juga seorang penculik ya?" Chika menaikkan alisnya menatap santai orang yang berada didepannya sekarang.


Fiony tidak menjawab pertanyaan chika. Dia berjalan kearah meja yang ada dipojok. Saat kembali fiony membawa sebotol air.

"sorry, gue gak sudi minum kalo dari pemberian lo" Chika tersenyum remeh.

Fiony membuka tutup botol air minum yang ada ditangannya.


Byurr


Fiony langsung menyiram kevin yang ada disebelah chika.

"sekalian pakaian sabun, soalnya abang gue belum mandi seminggu---bau" Fiony menatap tajam kearah chika. Bukannya takut chika malah tertawa dengan keras. Membuat gudang yang tadinya sunyi kembali bising.

"sumpah dari tadi gue nahan ketawa hhaha, gue jujur aja ni ye lo gak cocok fiony jadi orang jahat muka lo terlalu baikable banget hhaha" Chika tertawa terbahak-bahak melupakan jika dirinya sedang disekap bersama abangnya.


Lenguhan seseorang membuat keduanya berhenti saling menatap dan mengalihkan pandangannya kearah kevin yang baru tersadar.

"buset muka lo jelek amat bangkev, kek pengemis dijalanan" Ucap chika menatap abangnya yang penampilannya berantakan. Rambut acak-acakan, seragam sekolah kotor dan celana yang robek.

"kita ada dimana dek" Kevin menatap sekelilingnya melihat ruangan yang sangat kotor. Barang -barang rongsokan ada dimana mana disetiap sisinya.

"disurga bang, baguskan" Ucap chika dengan senyumannya.

"kita gak salah masukkan, surga gak kek gini perasaan" Kevin menatap adeknya seolah meminta penjelasan.

The Queen Be Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang