30

7.4K 903 148
                                    


Happy reading


"kamu tidur disini lagi kan?" Tanya ara menatap chika yang sedang bermain hp.

Chika mengalihkan pandangannya dari hp ke ara. Sontak chika menggelengkan kepalanya lalu kembali melanjutkan bermain hpnya.

"kenapa" Tanya ara dengan nada sedih sambil memeluk chika dari belakang.

"kita masih tunangan lho raa, belum sepantasnya tidur satu kamar" Ucap chika tanpa melihat kearah ara.

"tapikan kita gak melakukan anu, jadi boleh dong" Chika mengkerutnya keningnya mendengar ucapan ara.

"anu?, anu apaan?" Tanya chika berbalik badan menatap ara.

Mendadak ara menjadi salah tingkah saat chika menatapnya dengan sangat serius.

"anu apaan ara?" Chika mengulangi pertanyaannya.

"itu lho yang dilakukan suami istri kalo malam pertama" Jawab ara dengan memelankan nada bicaranya.

Kuping chika memerah mendengar ucapan ara. Dia langsung memukul lengan ara dengan kuat. "mesum banget sih"

"aku gak mesum ya" Ara menyangkal perkataan chika yang mengatainya mesum. Dirinya mesum darimana? Padahal tadi ia hanya menjawab saja pertanyaan chika dan tidak ada terbesit dipikiran ara tentang hal seperti itu.

"pokoknya kamu mesum, titik! " Chika langsung membalikkan badannya.

Ara menghela nafasnya. Lalu memeluk chika walaupun tangan ara sempat ditepis oleh chika. Tapi ara tetap kembali memeluk chika.

Ara menaruh kepalanya dibahu ara. "aku berani sumpah, gak ada terbesit sedikit pun tentang hal kotor kayak gitu dipikiran aku" Ucap ara mengeratkan pelukannya.

Chika menggigit bibirnya berusaha menahan senyumnya. Tapi sepertinya ia gagal karena hari ara terlalu sweet bagi chika.

"jadi, kamu nginap kan?" Ucap ara.

"tetap gak ara, besokkan kita sekolah lagian papa gak mungkin juga bakal izinin"

"kamu lupa kalo kita udah tunangan?, bentar aku telfon ayah dulu" Ara merogoh saku celananya mencari hpnya.

Saat sudah dapat dan ara ingin menelfon ayahnya. Chika langsung menahan tangan ara. "gak usah"

Tangan ara yang sebelahnya mengambil tangan chika yang menghalanginya lalu menggenggamnya.

Setelah itu ara mulai menelfon ayahnya.

"halo Yah"

"ada apa?"

"aku ingin chika tetap menginap dikamarku apa boleh?"

"tentu saja boleh boy, chika kan tunangan mu"

Ara menampilkan senyumnya kearah chika. Seolah-olah memberi tahukan ke chika bahwa dirinya lah yang menang.

"tapi ingat, no sex. Apa kamu mendengarnya ara?"

"tentu saja Yah, aku juga tidak ingin mrnyentuhnya sebelum kami menikah"

"good boy, pertahankan itu"

"Ara akan pertahankan Yah"

"yasudah ayah akan memberi tahukannya dulu ke arnold"

"baik Yah"

Setelah telfon mati ara langsung menaruh hpnya. Ia menatap chika dengan senyumannya. "lihatkan?" Ara menaik-naikkan alisnya.

Chika memutar matanya dengan malas. "iya"

Ara terkekeh pelan dan langsung mengecup pipi chika. "kamu lucu"

The Queen Be Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang