Happy readingSaat jam istrahat chika terus memikirkan nasib bekal yang diberikannya ke ara. Apakah nasibnya bakal sama seperti yang ia baca dinovel-novel?.
Makanan yang ia bawa dengan bersusah payah dari rumah sampai kesekolah akan dibuang begitu saja?. Ya walaupun dirinya memakai mobil tapikan menjalankannya butuh tenaga jadi sama saja seperti memasak.
"chik lo mikirin apaan sih" Ucap anin yang melihat ekspresi chika daritadi berubah-ubah.
"apa bekal yang gue bawain buat ara bakal dibuang?" Chika mengangkat kepalanya dari meja menatap anin yang berdiri disamping mejanya.
"kalo setau gue sih gitu, soalnya kan banyak tuh yang kasih kan ke ar" Anin menghentikan ucapannya saat tidak melihat chika lagi ditempat duduknya.
"lahh tuh anak kemana dah" Ucap anin sambil menggaruk-garuk kepalanya merasa heran dengan chika yang tiba tiba hilang.
Setelah mendengarkan perkataan anin bahwa yang memberikan bekal bukan hanya dirinya saja. Sepertinya chika harus menyingkirkan para saingannya.
Tentu jelas dirinya yang akan menang. Dari awal pun chika sudah berdiri dipaling depan.
Brakk
Chika membuka pintu studio penyiar radio sekolahnya dengan kasar. Orang-orang yang berada didalam langsung menatap kearah pintu. Mereka bertanya-tanya siapa yang berani membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu. Tapi saat melihat siapa yang masuk. Mereka semua hanya bisa diam.
"gue mau pake mic yang speakernya ada disemua ruangan disekolah ini". Ucap chika dengan ekspresi yang datar dan nada seperti tidak ingin dibantah.
"buat apa ya kak?". Tanya siswa perempuan yang duduk dimeja editing.
"harus banget gitu gue kasih tau ke elo?" Tanya chika menaikkan sebelah alisnya menatap siswa itu.
Siswa yang berdiri disebelahnya yang bertanya ke chika langsung menyenggol tangannya. Dia menatap tajam seakan memberi tau bahwa berikan saja.
"biar aku yang antar aja kak" Celetuk siswa yang sedang menyapu.
Chika menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti siswa yang didepannya.
"ini micnya kak, volumenya bisa diatur sebelah sana" Siswa itu memberikan micnya ke chika.
Chika pun menerimanya."terima kasih" Ucap chika. Siswa itu yang mendengar chika berterima kasih tentu saja dibuat terkejut. Queen bullying berterima kasih?.
Apa dirinya tidak salah dengar?.
Siswa itu langsung tersadar saat chika menatapnya dengan datar. Tak ingin berlama-lama lagi satu ruangan dengan Queen bullying. Siswa itu pamit keluar dari ruangan.
Chika hanya meliriknya sekilas. Apa salahnya dirinya mencoba untuk berterima kasih?. Chika mengatur volume micnya menjadi full.
Tes
Tes
Suara chika langsung terdengar dispiker yang berada diseluruh ruangan. Bahkan semua murid bertanya-tanya ada masalah apa sampai-sampai chika---Queen bullying sekolah ini memakai spiker sekolahan.
Gue gak mau basa basi, jadi intinya ara punya gue yang berani dekatin dia berarti udah siap berurusan sama gue!.
Setelah berbicara seperti itu chika mematikan micnya. Ia keluar dari ruangan dengan langkah kaki yang santai. Benar kan yang dibilang. Kalo dirinya selangkah lebih depan dari yang lainnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Be
RomanceYESSICA QUEEN TAMARA cucu dari pemilik sekolah Star High School karena cucu dari pemilik sekolah.chika menjadi semena mena disekolahannya sering membuat onar,membully orang orang yang berasal dari kaum miskin. Zahra Leonor Adickson adalah orang yang...