Happy reading
Perasaan apa ini?Semenjak kejadian direstoran tadi dada ara berdegup kencang tak karuan. Seharusnya tadi ia marah karena chika dengan lancang mencium bibirnya.
Tapi kenapa?, kenapa dirinya tidak bereaksi apapun saat chika melakukan hal itu. Seakan akan dirinya menerima ciuman chika.
Ara memegang bibirnya kenapa ia masih merasakan sensasi bibir lembut chika?. Padahal chika hanya menempelkannya.
Ara menggelengkan kepalanya ia harus menghapuskan semua fikiran tentang chika diotaknya. Ara harus kokoh dengan prinsipnya bahwa dirinya tidak akan cinta dengan siapa pun.
Ya itu memang yang terbaik untuk dirinya. Ara tertawa miris, dihidupnya ini ia sepertinya memang tidak pantas untuk siapa pun.
"ara" Panggil ariana dengan nada lembut.
"iya bunda?"
"kalo kamu mau ada masalah, kamu bisa ceritakan ke bunda" Ariana mengelus rambut anaknya dengan lembut.
Ia sangat tahu bahwa anaknya ini sedang memikirkan sesuatu. Pasalnya semenjak pulang dari restoran. Ara terus melamun bahkan didalam mobil juga seperti itu.
"ara baik-baik aja bun" Ara tersenyum lalu memeluk bundanya.
"kamu gak ada mau cerita gitu tentang pacar kamu?" Tanya bunda.
"Ara gak punya pacar bun"
"lho terus chika kamu kemanain"
"ara sama chika gak ada hubungan sama sekali, chikanya aja tuh yang ngaku-ngaku terus"
"tapi kalo bunda lihat-lihat kayaknya chika tulus banget sama kamu apalagi tadi dia sampai pindahin kamu ke meja dipojok biar kamu bisa makan" Ariana mengulum senyumnya.
Ara melepaskan pelukannya dengan bundanya. Ia berdiri dari sofa "ara gak perduli bun dengan semua perlakuan chika untuk ara"
Senyuman ariana luntur saat mendengar perkataan ara.
"bunda ingatkan ara, kalau memang kamu tidak suka dengan chika jangan sekali-kali kamu menyakiti hatinya karena kamu gak berhak untuk melakukan itu, biarkan saja chika seperti itu sampai dia lelah dengan sendirinya dan menyerah" Ucap ariana dengan nada yang tegas. Ia hanya tidak ingin ara menyakiti perasaan chika yang begitu tulus.
Ara tidak menjawabnya dan langsung berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
Kenapa ia merasa tidak rela saat bundanya mengucapkan kata-kata chika akan menyerah dengan sendirinya. Apa yang sebenarnya terjadi dengan hatinya ini?.
Saat membuka pintu kamarnya ara sudah disambut dengan suara nada dering telfonnya. Siapa yang menelfonnya ditengah malam seperti ini?.
Ara berjalan mendekati meja belajarnya ia mengambil handphonenya.
"nomor asing?"gumam ara.
Ara pun memutuskan untuk mengangkat telfonnya.
"astaga lama banget sih raa angkatnya capek tau gak aku nungguin"
Ara mengeryitkan dahinya. Suara ini seperti suara chika.
"kamu udah mau tidur ya?, aku ganggu?"
"yaudah deh kamu tidur aja, aku juga mau tidur"
"walaupun kamu gak mau jawab pertanyaan aku, gapapa kok. Kamu angkat telfon aku aja aku udah senang"
"good night raa"
Setelah telfon dimatikan oleh chika. Ara menyimpan hpnya diatas nakas. Ia membaringkan tubuhnya diatas kasur.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Be
RomansaYESSICA QUEEN TAMARA cucu dari pemilik sekolah Star High School karena cucu dari pemilik sekolah.chika menjadi semena mena disekolahannya sering membuat onar,membully orang orang yang berasal dari kaum miskin. Zahra Leonor Adickson adalah orang yang...