16

6.6K 832 20
                                    


Happy reading

"apakah kau sudah mencari tahunya?"

"sudah tuan, ini" Pemuda yang berdiri tegap langsung mendekati meja mmeberikan sebuah berkas dan beberapa foto.

Arnold mengambil foto-foto yang ada diatas meja. Ia meremas begitu saja foto itu lalu membuangnya ketempat sampah.

"sudah berapa lama dia mengikuti putri ku?"

"4 hari tuan"

Arnold mengambil berkas yang ada diatas mejanya lalu melemparkan tepat dihadapan asisten pribadinya. "tangkap dia dan bawa kesini dalam keadaan hidup-hidup!"

Brakk

Arnold memukul mejanya dengan keras. Rahangnya mengeras. Siapa orang yang berani-beraninya mengganggu ketenangan anaknya. Tentu saja arnold tidak akan tinggal diam.

Sebenarnya arnold sudah mulai curiga dengan mobil sedan berwarna hitam yang selalu ada disaat putrinya keluar. Karena merasa curiga arnold pun menyuruh asistennya untuk menyelidikinya.

Dan benar saja bahwa putrinya sedang diawasi pergerakannya dengan orang lain. Arnold tersentak saat panggilan masuk ke hpnya.

Arnold berdiri dari kursinya. Ia mulai meredakan emosinya. Setelah merasa lebih tenang. Arnold mulai mengangkat telfon.

"papa lagi ada dimana? Kok belum pulang"

"papa lagi ada urusan, kalo udah selesai baru pulang"

"lama gak pah?"

"tumben nanya lama atau gak?, kangen papa ya?"

"mana ada ya, chika kan cuma nanya"

"kayaknya lumayan lama, emang kenapa anak papa yang satu ini nelfon?"

"jangan bilang kalo papa lupa hari ini hari apa?!!"

"ini hari sabtu kan"

"PAPA!"

arnold terkekeh mendengar suara putrinya yang berteriak.

"ingat kok, masa papa lupa hari ulang tahun istri papa sendiri sih"

"makanya papa cepat pulang!, ini chika sama bang kevin udah nungguin"

Saat chika lagi berbicara samar-samar terdengar perdebatan antara kevin dan chika. Arnold yang mendengarnya hanya geleng-geleng kepala.

"Dek gue bukan tukang bakso lo panggil bang, aapan sih bangkev gue lagi ngomong sama papa ni"

"pokoknya cepet selesain urusan papa, habis tu pulang"

"iya iya anak cerewet"

"chika gak cerewet ya pah, bye"

Saat telfon mati bersamaan dengan masuknya asisten pribadinya. Arnold memberikan isyarat agar asistennya itu berbicara.

"kami sudah menangkapnya tuan" Arnold mengangguk lalu berjalan mengikuti asistennya yang menunjukkan tempat dimana orang yang dengan berani mengikuti putrinya.

Setelah pintu ruangan dibuka arnold pun masuk kedalam. Ia bisa melihat seorang pria yang sudah terikat dengan luka lebam dibagian muka.

"bangunkan dia"

Byurr

Pria yang terikat dikursi dengan lemas langsung membuka matanya. Ia berusaha melihat siapa orang yang berada didepannya walaupun penglihatannya sedikit kabur.

The Queen Be Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang