Happy reading
Pagi ini mood chika benar benar hancur. Setelah sarapan bareng dengan abang dakjalnya itu, ia harus kembali menunggu siska yang tak kunjung datang.
Astaga rasanya saat ini chika ingin melampiaskan emosinya entah kesiapa. Ia benar-benar males. Jika saja hari ini bukan hari keduanya dikelas 12 chika sudah pasti tidak akan pergi sekolah.
Bukannya mau sombong tapi tanpa sekolah pun chika tetap pintar. Lagian seandainya ia bodoh, papanya dengan gampang menaikkannya kelas.
Kan chika sudah pernah bilang jika ada uang semua masalah akan terselesaikan.
"CHIKAAA"
Chika mengambil tasnya lalu berlari keluar dari rumah dengan terburu-buru. Saat mendengar orang meneriaki namanya.
Brakk
Chika menutup pintu mobil dengan membantingnya dengan keras. Membuat siska dan anin yang duduk dikursi depan mengelus dada.
"bisa santai gak sih chik?" Ucap siska menatap chika.
"gak!"
Anin menyenggol lengan siska seolah memberikan kode kalau saat ini mood chika sedang jelek.
Siska pun menghela nafasnya lalu mulai menjalankan mobilnya menuju kesekolah. Selama diperjalanan hanya ada suara musik yang terdengar.
Agar tidak terlalu sunyi anin pun untuk memutuskan membuka topik pembicaraan. "gue chat kok gak lo balas chik?" Tanya anin.
"hp gue rusak" Anin menggaruk kepalanya bingung karena mendapatkan jawaban singkat dari chika.
"ulah kak kevin lagi?" Celetuk siska. Chika menganggukkan kepalanya.
Anin tersenyum menatap siska ia berterima kasih karena siska telah membantunya. Siska yang disenyumi mendadak salting.
Siska memalingkan wajahnya langsung kedepan kembali. Anin yang melihatnya merasa aneh. Kenapa pipi siska memerah?.
"lo pakai blush on ya sis?" Tanya anin tiba tiba.
Siska menggelengkan kepalanya. "gak, emang kenapa?"
"itu soalnya pipi lo merah" Ucap anin.
Chika yang mendengar perkataan anin tidak bisa lagi membendung tawanya. Ia tertawa membayangkan semalu apa dirinya jika menjadi siska yang terciduk blushing.
"kok lo ketawa sih chik?" Tanya anin dengan bingung. Padahal menurutnya tidak ada hal yang lucu tapi kenapa chika malah tertawa.
"kepo deh"
Anin mendengus mendengarnya. Mobil kembali hening kembali karena masing-masing sibuk dengan kegiatannya sendiri, anin yang sedang menakai make up, chika yang sedang menatap luar dan siska yang menyetir.
Setelah beberapa menit diperjalanan akhirnya mereka bertiga sampai disekolah. Siska terus mengklakson pagar yang sudah tertutup.
Tapi pagar tetap tidak dibuka kan. Siska menoleh kebelakang menatap chika seolah meminta bantuan. Chika yang paham pun langsung menurunkan kacanya.
"BUKAAA" Teriak chika. Satpam yang mendengar suara chika langsung berlari membukakan pagar.
Siska kembali menjalankan mobilnya setelah pagar dibuka. Ia memarkirkan mobilnya tentu saja diparkiran elite.
Mereka bertiga pun keluar dari mobil dan berjalan dikoridor dengan langkah yang santai. Padahal jam masuk sudah daritadi.
Saat dipertengahan jalan chika memisahkan dirinya dari kedua sahabatnya karena mereka sudah tidak sekelas lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Be
RomanceYESSICA QUEEN TAMARA cucu dari pemilik sekolah Star High School karena cucu dari pemilik sekolah.chika menjadi semena mena disekolahannya sering membuat onar,membully orang orang yang berasal dari kaum miskin. Zahra Leonor Adickson adalah orang yang...