12

7.4K 830 43
                                    


Happy reading


Sepulang sekolah chika memutuskan untuk pergi kerumah opahnya. Akan jauh lebih baik ia membicarakan ini dirumah opahnya daripada disekolah.

Seakan melupakan kejadian yang terjadi disekolah tadi. Chika akan tetap pergi membicarakannya.

Chika mematikan mesin mobilnya saat sudah sampai dirumah opahnya. Ia keluar dari mobil lalu berjalan masuk kedalam. Kedatangan chika langsung disambut omanya yang memang sedang menonton televisi.

"aduhh kok gak bilang-bilang ke oma kalau mau kesini, kan biar oma bisa persiapan" Oma memeluk chika menyambutnya dengan ramah.

Oma langsung menarik tangan cucunya ke sofa. Chika tersenyum melihat omanya yang sangat bahagia karena kedatangannya.

"cucu oma ada apa datang kesini?" Tanya oma dengan lembut.

"opah ada oma?"

"ada diruang kerjanya. kenapa cariin opah?, opah marahin kamu lagi ya?" Tanya oma sambil menatap chika seakan meminta jawaban.

"gak kok oma, chika cuma mau ngomong tentang sekolah aja sama opah" Chika tersenyum agar omanya tidak khawatir.

"kirain, kalo opah marahin kamu tinggal tanya oma aja biar oma suruh tidur
diluar" Chika tertawa mendengar ucapan omanya. Ia tau kalau omongan omanya ini tidak main-main.

"yaudah kalo gitu chika keruangan opah dulu ya oma" Oma menganggukkan kepalanya dan kembali menonton series india favoritnya.

Chika berjalan kearah ruang kerja opahnya. Chika mengetuk pintu terlebih dahulu setelah mendapatkan izin untuk masuk. Chika membuka pintu lalu masuk kedalam ruangan.

"opah" Panggil chika dengan suara yang sedikit takut. Apalagi melihat opahnya yang masih terus mengerjakan kerjaannya tanpa melirik kearah Chika sedikit pun.

Opah chika berdiri dari kursi kerjanya ia berjalan mendekati chika. "dasar cucu durhaka ngediemin opahnya lama banget"

Chika tersenyum dan langsung memeluk opahnya. "maafin chika opah, janji deh gak bakal lagi kasih kayak gitu opah tapi ada syaratnya"

"kenapa harus pakai syarat?" Tanya opah.

"ya haruslah, opah mau gak?"

"baiklah, jadi Katakan yang ingin cucu opah mau. Mobil? Apartment? Tas sepatu?  tanya opah sekarang biar opah belikan" Chika menjawabnya dengan gelengan lalu tersenyum.

"lalu yang kamu inginkan apa?" Tanya opah menatap chika.

"chika kan pintar opah"

"terus?"

"boleh gak kalo" Chika mengecilkan suaranya sangat kecil. "chika pindah ke kelas 12 ipa 1" Cicit chika dengan suara pelan.

Opah tidak bereaksi apa-apa. Itu yang membuat chika semakin takut kalo opahnya akan marah karena permaintaan anehnya ini.

"baiklah, kalau itu yang mau cucu opah mau bakal opah kabulkan" Ucap opah dengan santai. Chika yang mendengarnya tentu saja kaget sekaligus senang.

"opah serius?, opah gak bohong kan?" Tanya chika dengan muka yang masih tidak menyangka.

"iya" Opah menganggukkan kepalanya. Chika yang melihatnya langsung menerjang opahnya dengan pelukan.

"makasih opah, chika sayanggg... banget sama opahh" Chika mengatakan dengan masih memeluk opahnya

The Queen Be Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang