21

6.8K 830 69
                                    

Happy reading

"chik lo kenapa sih?, dari pulang sekolah lo kek aneh gitu anjir kadang senyum kadang melamun kesambet lo?" Tanya siska sarkas. Chika yang mendengarnya hanya memutar matanya malas. Dasar perusak suasana padahalkan dirinya hari ini lagi merasa senang.

"kalian percaya gak kalo tadi ara nyium gue dirooftop"

Cittt...

Chika dan anin yang belum siap dengan rem dadakan langsung terbentur kearah depan.

"sumpah lo kok suka banget sih ngerem mendadak sis" Anin mengatakan dengan sambil mengelus-elus jidatnya yang terkeda dasbor.

"yang tadi lo bilang apa chik?" Tanya siska mencoba agar chika mengulangi ucapannya. Siska merasa ia harus mengecek telinganya apakah pendengarannya masih berfungsi atau tidak.

"kalian percaya gak kalo ara nyium gue?" Chika mengulangi ucapannya.

"gue sih gak" Jawab siska.

"kalo menurut lu nin?" Tanya chika kepada anin yang hanya diam-diam saja.

"percaya kalo ara mabuk, ngelihat dia yang selama ini gak pernah nganggap lo ada dan tiba tiba lo bilang dia nyium lo agak sulit dipercaya sih chik" Siska setuju dengan perkataan anin. Lagian siapa juga yang akan percaya jika seseorang yang tidak menganggap kehadiranmu tapi tiba tiba mencium?.

"tapi ini beneran, ara nyium gue dirooftop" Ucapan chika mampu membuat kedua sahabatnya kaget.

"lo serius chik?"

"lo gak mimpi kan?"

Pertanyaan anin dan siska yang bersamaan membuat chika memutar matanya malas.

"gue serius bahkan ara bilang love you"

"sulit dipercaya tapi nyata" Ucap siska sambil memegang dagunya. Anin menganggukkan kepalanya.

Saat semua diam sibuk dengan fikiran masing-masing.

"btw kenapa mobilnya gak dijalanin kembali" Perkataan anin sukses membuat siska menepuk jidatnya.

"sorry guys" Ucap siska dan mulai menjalankan mobilnya.

Tidak ada yang bersuara sampai mobil siska sampai dihalaman rumah chika. Chika pun turun dari mobil, setelah pamit dengan kedua sahabatnya chika masuk kedalam rumah dengan muka yang berseri-seri.

Membuat beberapa pelayan tertegun dengan aura yang dikeluarkan anak majikannya saat ini. Mereka seperti melihat chika yang dulu sebelum mamanya meninggal.

Chika membalas senyuman pelayan yang tersenyum kearahnya. Saat ingin menaiki tangga menuju kamarnya tiba tiba ada suara bariton yang menghentikan langkah chika.

"chika, ada yang mau papa bicarakan dengan kamu" Chika membalikkan badannya menatap papanya yang berdiri didepannya sekarang. Tumben sekali papanya ini ada dirumah disaat jam segini.
Biasanya papanya akan ada dirumah disaat tengah malam sekali. Itupun jika chika turun untuk memgambil air minum. Ia pasti akan bertemu dengan papanya yang baru pulang kerja.

"kenapa pah?" Tanya chika.

"mari sini ikut papa" Arnold berjalan duluan meninggalkan chika yang menerka-nerka apa yang akan dibicarakan papahnya. Kenapa begitu sangat serius?.

Bahkan ekspresi papanya terlihat sangat serius. Apakah ia membuat kesalahan sehingga membuat papanya bermasalah?. Tapi perasaan chika tidak pernah melakukan hal yang tidak-tidak akhir akhir ini.

Chika berjalan mengikuti papanya dari belakang menuju kearah kolam berenang yang ada disamping rumah.

Setelah sampai chika duduk disamping papanya. Ia memasukkan kakinya kedalam kolam berenang.

The Queen Be Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang