The Queen Be

37

Mana tau kalian udah lupakan alurnya, sok atuh dibaca ulang wkwk.

Happy reading

"BAJINGANN, MANA SI PENGECUT ITU GUE MAU KETEMUU!!!" Archiv berusaha menerobos masuk kedalam rumah sakit untuk bertemu dengab ara.

Tapi dirinya malah ditahan oleh beberapa satpam karena takut akan membuat keributan jika masuk kedalam rumah sakit.

"LEPASS GUE SIALANN, LO SEMUA GAK TAU SIAPA GUEE!!" Archiv berteriak kepada dua orang satpam yang menahan tubuhnya.

Kedua satpam itu hanya bisa mengelus dada dan bersabar mendengar makian dan teriakan orang didepannya.

"archiv?" Archiv yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh kearah depan.

"tantee tolongin aku, mereka ngelarang aku masuk" Ucap archiv mengadu ke ariana.

"maaf nyonya tapi orang ini berteriak-teriak tidak jelas jadi kami menahannya agar tidak masuk" Ucap satpam yang menahan sebelah tangan archiv.

Ariana hanya geleng-geleng kepala mendengarnya. "lepas pak, dia keponakan saya"

Kedua satpam itu pun langsung melepaskan archiv. Archiv yang dilepas seketika menatap tajam satu persatu satpam yang menahannya.

Setelah kedua satpam pergi, archiv berjalan mendekati ariana. "makasih tante udah nolong aku"

Ariana mengangguk lalu tersenyum. "kamu ngapain kesini?, dan kenapa harus teriak-teriak kayak orang kesetanan" Tanya ariana menatap keponakannya.

"aku cari ara tan, kalo tante mau kemana? Kok bisa ada diluar" Ucap archiv sedikit penasaran.

"tadi tante ke toilet tapi mendengar suara orang teriak-teriak karena penasaran tante samperin deh, eh ternyata kamu" Archiv yang mendengar itu menggaruk tengkuknya lalu tersenyum kikuk.

"ara?, tumben kamu repot-repot cari ara sampai kesini lagi" Ariana bertanya dengan nada curiganya. Bukannya dia tidak tahu kalo hubungan keponakannya dengan ara tidaklah bagus. Jadi pasti ada sesuatu kan.

"ada yang ingin aku bicarakan dengan ara tan" Jawab archiv.

Ariana mengangguk. "ayo masuk tante anter ketemu ara" Archiv pun langsung berjalan mengikuti ariana dari belakang.

Saat melewati pos satpam dia langsung menatap tajam kedua orang yang tadi menghalanginya.

Lalu archiv mengembalikan eskpresinya seperti semula dan mempercepat langkahnya agar sama dengan ariana.

Ariana membuka pintu kamar inap mamanya lalu memanggil anaknya. "ara?"

Ara yang sedang duduk termenung dikursi beralih menatap bundanya.

"itu ada archiv cari kamu" Perkataan ariana sukses membuat ara bingung.

Archiv? Buat apa sepupunya mencarinya?, apa dia berbuat salah?.

Ara berdiri dari kursinya dan berjalan keluar dari ruangan. Saat diluar ruangan ara bisa melihat archiv yang bersandar disamping pintu.

"apa saya berbuat salah?, sampai anda jauh-jauh datang kesini" Tanya ara menatap datar archiv.

Archiv mengeraskan rahangnya mendengar itu. Dia langsung mendekati ara dan bersiap memukul wajahnya tapi sebelum mengenai muka ara. Badan archiv sudah ditarik kasar oleh seseorang sehingga jaraknya jauh dari ara.

"terimakasih marcus" Ucap ara kepada asistennya yang sangat tepat waktu itu.

"sudah tugas saya tuan" Ucap marcus menunduk hormat lalu pindah kesamping ara untuk berjaga-jaga jika sepupu tuannya akan memukul lagi.