Hidup dapat diperoleh dari seberapa bisa kita menjadikan segalanya menjadi awal yang lebih istimewa dan sempurna
-TINA 019-
•
•
•
Hari ini adalah hari minggu, yaitu hari dimana banyak orang memanfaatkan hari ini untuk bermalas-malasan.Sama hal nya seperti seorang gadis bernama Freya, yang masih tertidur pulas di kasurnya yang posesif itu.
Hingga ada sebuah ketukan pintu yang terdengar masuk ke indra pendengaran miliknya, yang mengakibatkan Freya harus terpaksa membuka kedua kelopak matanya dengan berlahan.
Tok...tok...tok..tok
"Freya sayang Bunda masuk ya?" Bunda Freya berseru seraya memastikan.
Namun, ketika Bunda Freya melihat anak gadisnya masih tertidur dan masih berbalut selimut di badannya, ia segera menghela nafas berat dan membuka tirai jendela yang mengakibatkan cahaya luar dapat masuk ke indra pengelihatannya.
"Iya Bunda, kan sekarang baru jam 06.00 wib ngapain bunda bangunin Freya pagi-pagi gini?" Freya dengan lemas sebab nyawanya belum mengumpul dengan sempurna.
"Embahmu baru jam 06.00 wib, sekarang itu udah jam 07.55 wib Freya!" Bunda Freya kesal dengan sedikit berteriak.
Setelah Freya mendengar perkataan yang terlontarkan dari mulut Bundanya, seketika mata miliknya segera membulat dengan sempurna.
Itu artinya dia hanya butuh lima menit untuk mandi dan bersiap-siap.
"Lah Bunda kok enggak bangunin Freya dari tadi sih kan hari ini Freya mau pergi sama temen Freya jam delapan Bunda" Freya mengeluh sambil lari ke kamar mandi dengan tergesa-gesa.
Lalu Bunda Freya pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan ajaib dari anak perempuan satu-satunya itu, setelah Bunda Freya membangunkan anaknya, ia segera melangkahkan kaki menuju pintu yang ada di kamar milik Freya dan membuka pintu tersebut lalu menutupnya kembali.
Setelah Freya siap, ia segera bergegas kebawah tapi sebelum pergi, ia pamit terlebih dahulu kepada Bundanya dan seperti biasa Freya akan merayu Ayahnya terlebih dahulu supaya ia diberi uang untuk belanja di mall nanti.
"Bun Ayah mana?" Freya bertanya dengan matanya yang berkeliling mencari keberadaan Ayahnya.
"Oh itu ada di teras rumah, kenapa emangnya?" Bunda Freya yang masih fokus terhadap tv yang ada di ruang tamu tersebut.
"Oh gak papa aku kedepan ya Bun babay" Freya dengan melambaikan kedua telapak tangan miliknya.
Freya sekarang sedang berada di taman, seketika senyumnya pun merekah karna melihat Ayahnya sedang membaca koran dibangku taman dengan menikmati angin yang menerpa wajahnya, lalu Freya pun melangkahkan kakinya menuju ke tempat Ayahnya berada.
"Ayah kok Ayah selalu ganteng sih, pantesan aja Bunda selalu cinta sama Ayah" Freya memuji Ayahnya dengan tersenyum bahagia.
Lalu Ayahnya pun menoleh dan tersenyum.
"Ayah tau Ayah ganteng dan tampan sejak lahir, Bundamu aja buktinya sampai kelepek-kelepek sama Ayah, tapi Ayah tau kalau kamu muji Ayah pasti ada maunya, kamu mau uang kan" Ayahnya berucap dengan mengambil uang disaku celananya dan memberi Freya uang sesuai dengan kebutuhan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN ALEXANDER
RomanceDulunya yang ku kenal hanyalah hitam, putih, dan abu-abu. Namun saat ini warna yang lebih indah datang dan menjadikan segalanya menjadi jauh lebih bermakna. Ketika aku mengenalmu, di situlah aku menyadari bahwa akan ada perubahan di setiap waktu...