Teror 01

34 2 0
                                    

"Terkadang ketika kita
Merasa bahwa hidup itu indah,
Ternyata cobaan kembali datang
Dan menjadikan hidup
Tak seindah ekspetasi yang
Telah kita rencanakan"

MENTARI

      Di suatu tempat, terdapat seorang gadis yang sedang duduk di sofa empuk miliknya dengan memandangi televisi yang tak jauh dari pandangannya.

      Ketika gadis itu ingin bangkit dari duduk nya, ia mendengar bel dari indra pendengarannya yang artinya ada seseorang yang berada di teras rumahnya.

      Disaat Mentari ingin melangkahkan kakinya dengan santai, ia pun segera membuka pintu rumahnya secara perlahan,

     Namun nihil, tidak ada satu orang pun yang berada di depan rumahnya.

     Ketika Mentari ingin kembali masuk ke rumahnya, ia melihat ada sebuah kotak yang berada di depan pintu rumahnya.

     Tanpa berlama-lama lagi, Mentari pun segera mengambil kotak itu dan melangkah pergi untuk masuk ke rumahnya dengan raut wajah yang bingung.

     Ketika Mentari sampai di kamarnya, ia segera membuka kotak yang ada di depannya dengan hati-hati.

     Lalu setelah ia membuka kotak tersebut terdapat foto miliknya yang di tempelkan ke kepala boneka dengan jarum yang menusuk pada kepala boneka tersebut, kedua bola mata Mentari pun melebar dan ia pun menutup mulutnya dengan telapak tangan, karna merasa terkejut akan hal yang ia lihat lewat indra pengelihatannya saat ini.

     Namun, setelah ia ingin membuang boneka tersebut ke dalam tong sampah yang tak jauh dari keberadaannya,

Gadis tersebut pun mendapati secarik kertas yang terdapat tulisan BAGAIMANA DENGAN KEJUTAN YANG SAYA BERIKAN BUAT M?, MENARIK BUKAN, ITU BELUM SEBERAPA DAN MUNGKIN MASIH BANYAK HAL YANG BEGITU MENARIK YANG AKAN KAU TEMUI NANTI.

     Seketika tangan Mentari pun bergetar, dan segera merobekkan kertas yang ada di tangannya hingga menjadi beberapa kepingan dan ia pun segera membakar kertas tersebut hingga menjadi butiran abu.

"Siapa yang melakukan ini ke aku" ucap Mentari dengan mengacak kepalanya dengan Frustasi.

     Namun, Mentari pun segera bangkit dari duduknya dan melangkahkan kaki menuju jendela kamarnya yang terdapat beberapa bangunan yang menjulang tinggi di sekitar rumahnya.

     Disaat gadis tersebut mengingat kembali kata-kata yang telah ia baca, seketika tubuhnya melemas dan kepalanya mulai merasakan sakit yang luar biasa hingga akhirnya matanya pun berlahan-lahan mulai menutup yang mengakibatkan tubuhnya jatuh dan tergeletak di lantai.

*************************************

Disisi lain

"Gimana sayang, apakah kita berhasil membuat dia depresi dan hancur" ucap seorang wanita yang sedang berdiri di sebuah ruangan bernuansa hitam dan putih tersebut dengan tersenyum smirknya.

"Tenang aja, kita akan membuat dia hancur secara berlahan dan itu akan sebanding dengan apa yang dia lakukan pada hidup kita" balas gadis tersebut dengan menikmati secangkir hot chocolate.

BRYAN ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang