"Terkadang kita harus belajar dari sebuah hujan yang jatuh ke bumi,
Yang menjatuhkan dirinya demi kebahagiaan manusia dan demi menghidupkan tanaman yang ada di bumi"TINA_109
Di kediaman rumah Mentari saat ini sudah ada Ara, Freya, Mentari dan juga Papa Mentari serta ibu dan kakak tirinya.Mereka saat ini berada di ruang tamu milik Mentari dengan situasi yang begitu sangat hening dan sedikit menegangkan.
"Om jadi saya ini temen nya Mentari, dan saya ingin menunjukkan sesuatu hal yang mungkin membuat anda sedikit terkejut" ucap Freya dengan membuka laptopnya.
"Maaf ingin menunjukkan apa?" tanya Papa Mentari yang tak mengerti dengan apa yang di ucapkan oleh Freya.
Lantas Freya pun memutar video di laptopnya, dan disana terdapat video tentang kelicikan serta siksaan yang Mama tiri dan juga kakak tiri Mentari.
Lalu Papa Mentari pun terkejut dan emosi setelah melihat apa yang istrinya dan juga anak tirinya yang telah menyiksa anak tercintanya.
"Lela maksud kamu apa menyiksa anak aku dengan seperti itu!" ucap Papa Mentari dengan emosinya yang tak bisa ia kontrol.
"Mas itu gak seburuk apa yang kamu kira, mereka pasti sudah menjebak ku dan semua video yang ada di situ pasti di edit kan" ucap Lela selaku Mama tiri Mentari.
"Kamu gak usah cari alasan lagi, itu semua sudah jelas terbukti, pokoknya saya mulai detik ini tidak ingin melihat wajah kamu dan juga anak kamu, dan saat ini juga kalian jangan pernah menginjakkan kaki kalian disini, mengerti!" ucap Papa Mentari dengan nada membentak.
"Mas jangan kaya gitu dong Mas, nanti kalau kamu mengusir saya, saya dan juga Lexa akan tinggal dimana?" ucap Lela dengan menangis bombai.
"Saya tidak peduli, pokoknya kamu dan juga anak kamu segera pergi dari rumah saya dan jangan pernah kalian kembali kesini lagi sampai kapanpun!" ucap Papa Mentari dengan tegas.
Lantas Lela dan juga Lexa pergi dari sana dan membereskan segala baju yang mereka miliki, serta mendorong koper mereka menuju halaman depan rumah Mentari.
"Makasih ya kalian sudah mau membantu saya dan juga Mentari" ucap Papa Mentari dengan tersenyum yang terbit dari bibirnya.
"Iya Om sama-sama, lagi kan kami juga temannya Mentari" ucap Freya dengan sopan.
Lalu Papa Mentari pun segera melangkahkan kakinya menuju Mentari dengan rasa bersalahnya serta menggenggam tangan Mentari dengan rasa sayang.
"Nak maafkan Papa ya, Papa gak tau kalau mereka sering menyiksa kamu dan membuat kamu terluka, Papa janji akan selalu menjaga kamu sampai kapanpun" ucap Papa Mentari dengan menggelus pucuk kepala anak tercintanya dan memeluknya dengan hangat.
"Oh ya nama kalian tadi siapa?" tanya Papa Mentari.
"Kenalin Om saya Freya Zanitha" ucap Freya dengan memperkenalkan dirinya.
"Kalau saya Ara Belinda Om" ucap Ara dengan sopan.
"Oh okey, Ara dan juga Freya, apakah kalian tidak keberatan untuk makan siang bersama dengan kami disini?" tanya Papa Mentari.
"Wih beneran Om, wah mau banget Om kalau perlu nanti saya bungkus ya Om buat Emak saya yang ada dirumah" ucap Ara dengan tak tau diri.
"Haha...bisa saja kamu" ucap Papa Mentari dengan tertawa kecil.
"Plis deh Ra, elu kok selalu buat gue malu sih" ucap Freya dengan membisikkan hal tersebut kepada Ara.
"Yailah gak papa kali Frey, lagian juga lumayan bisa makan-makanan orang kaya" ucap Ara dengan semangat 45 nya yang membara.
"Terserah elu lah" jawab Freya dengan kesal.
Lalu mereka segera pergi ke ruang makan yang berada tak jauh dari sana dengan melangkah kan kaki mereka secara berlahan.
Setelah mereka tiba di meja makan, banyak sekali makanan yang berbaris rapi di meja makan tersebut dengan lauk pauk yang beraneka macam.
"Gila sih, ini mah gue jadi bingung milih makanan nya, apa gue cap cip cup aja kali ya Frey" ucap Ara.
"Terserah elu lah pusing gue dengerin ocehan elu, tinggal makan aja ribet banget sih elu kaya putri keraton aja dah" ucap Freya sambil memutar bola matanya dengan malas.
"Frey, temanmu lucu juga ya" ucap Papa Mentari.
"Kadang sih lucu Om, tapi ya gitu deh bisa bikin kita darah tinggi terus" ucap Freya.
Lantas setelah mereka berbicara satu dengan yang lainnya, mereka segera memakan hidangan yang ada di meja makan dengan lahap dan hikmat.
Beberapa menit kemudian, setelah Freya dan juga Ara makan, mereka segera berpamitan kepada Papa Mentari dan juga Mentari untuk segera pulang.
"Om, Tar, kami pulang dulu ya" ucap Freya dengan tersenyum.
"Oh kalian mau pulang, yaudah gak papa lain kali main kesini lagi ya" ucap Mentari yang dibalas anggukkan dari Ara dan juga Freya.
"Kalau gitu hati-hati ya kalian berdua" ucap Papa Mentari.
"Iya Om, dan makasih juga atas makanan nya tadi, itu makanannya soalnya enak banget Om, lain kali kalau saya kesini boleh gak Om hehe" ucap Ara dengan malu malu dugong.
"Iya besok kamu kesini aja lagi sekalian main sama Mentari" ucap Papa Mentari.
"Okey komandan siap" jawab Ara dengan semangat.
Lalu Ara dan juga Freya segera pergi dari rumah Mentari menggunakan mobilnya dengan pelan.
Tanpa mereka sadari ada kedua orang yang tersenyum miring melihat interaksi dari Ara, Freya, Mentari, dan juga Papa Mentari.
"Liat aja, kita akan membalaskan semua yang udah mereka lakukan kepada kita, dan membuat mereka hancur secara berlahan" ucap kedua orang misteri tersebut dengan tersenyum miring.
CAST
FREYA ZANITHA
MENTARI
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN ALEXANDER
RomanceDulunya yang ku kenal hanyalah hitam, putih, dan abu-abu. Namun saat ini warna yang lebih indah datang dan menjadikan segalanya menjadi jauh lebih bermakna. Ketika aku mengenalmu, di situlah aku menyadari bahwa akan ada perubahan di setiap waktu...