"Ketika bibir ini tak sanggup untuk terucap
Hatikulah yang menjawab segalanya"BRYAN ALEXANDER
Hari ini Freya bangun pagi-pagi sekali dan segera membangunkan Ara yang masih tertidur pulas di kasurnya yang empuk tersebut.
Ada ide jahil yang keluar dari otak Freya, Freya segera turun kebawah dan mengambil panci dengan tutup nya lalu pergi kembali ke kamarnya.
Freya pun segera mendekatkan panci dan tutupnya tersebut di sebelah telinga Ara dan membunyikan panci tersebut dengan memukul panci tersebut dengan tutup panci.
Pada saat Freya memukul panci tersebut Ara pun segera lompat dari tempat tidur dan jatuh dari ranjang.
Yang mengakibatkan Freya tertawa terbahak-bahak sambil mengeluarkan air mata.
Dengan wajah kesalnya Ara segera masuk ke kamar mandi, dan setelah mandi ia segera memakai seragam miliknya lalu pergi keluar kamar tanpa memperdulikan Freya yang masih tertawa karna kejadian tadi.
Beberapa menit kemudian setelah Freya dan lainnya selesai menyelesaikan sarapan pagi ia segera keluar untuk pergi berangkat kesekolah.
Tetapi sebelum Freya pergi di depan rumah miliknya terdapat Bryan yang bersandar di motor sport miliknya sambil berkata.
"Freya ayo ikut gue" ucap Bryan yang dibalas anggukan dari Freya.
"Lah terus gue berangkat sama siapa dong?" ucap Ara.
"Sama gue" ucap Devano sambil menggandeng tangan Ara.
Lalu mereka pun segera berangkat bersama menuju sekolah.
Setelah mereka sampai di sekolah, seperti biasa bisik-bisik para siswa pun segera terdengar namun Freya dan Ara tak menggubriskan omongan yang tak berfaedah dari mereka dan segera masuk ke kelas.
Berbeda dengan Bryan dan Devano, saat ini mereka sedang di rofftop sekolah untuk mengobrol hal yang penting.
"Bray gue mau nanya sama lu" ucap Devano.
"Apa?" tanya Bryan sambil menaikkan alisnya.
"Lu masih berharap menunggu dia?" tanya Devano.
"Gak tau Dev gue bingung sama perasaan gue" ucap Bryan dengan ekspresi wajah yang sedikit sedih.
"Gue cuma mau ingetin ke elu kalau lu suka sama Freya, jangan sakitin hatinya dengan cara menjadikan dia pelampiasan buat lu bisa lupain dia, yang harus lu tau Freya gak sekuat yang lu kira dan yang harus lu tau jangan pernah terlalu terjebak di dalam masalalu yang membuat lu gak bisa menjalani masa saat ini dengan bijak" ucap Devano sambil pergi dari sana yang di susul Bryan dari belakang.
Murid SMA Merpati segera pulang ke rumah mereka masing-masing karna guru-guru yang ada disana sedang ada keperluan untuk membahas ulangan tengah semester yang akan di laksanakan sebentar lagi.
Disinilah Bryan berada di danau yang indah yang waktu itu ia ajak Freya untuk pergi ke danau tersebut.
Saat ini Bryan sedang melamun di pinggir danau sambil memikirkan yang Devano katakan tadi pada saat di rofftop sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN ALEXANDER
RomanceDulunya yang ku kenal hanyalah hitam, putih, dan abu-abu. Namun saat ini warna yang lebih indah datang dan menjadikan segalanya menjadi jauh lebih bermakna. Ketika aku mengenalmu, di situlah aku menyadari bahwa akan ada perubahan di setiap waktu...