"Belajarlah dari sebuah keset,
Yang selalu Welcome
Meski pun ia selalu di injak-injak oleh
Sebagian orang yang membutuhkan dirinya"AGAM SANJAYA
Disuatu kamar yang bernuansa gold terdapat seorang gadis yang masih berbaring di tempat tidurnya dengan penampilan acak-acakan.Perlahan-lahan, kedua kelopak matanya pun segera terbuka dan menyesuaikan mata nya dengan cahaya ruangan tersebut.
Ketika ia melihat bahwa dirinya berada di tempat tidur, gadis tersebut pun segera menghela nafasnya dengan kasar dan segera bangkit dari tempat tidurnya.
Namun ketika ia ingin membangkitkan tubuhnya dari tepi ranjang, seketika handphone Mentari pun berdering, yang menandakan bahwa ada notifikasi pesan yang masuk dari handphone miliknya.
Ketika ia melihat pesan yang tertera di layar handphone miliknya, ia pun merasakan kebingungan yang ada di benaknya,
+6283713702×××
Hai, ternyata engkau belum menyerah ya?Ketika Mentari membaca pesan yang tertera dari handphone miliknya, ia tak mempersalahkan dan memusingkan hal tersebut, karna menurutnya mungkin itu hanya orang yang sedang menjahili nya.
Namun ketika Mentari ingin memulai aktivitasnya, ponsel nya pun berbunyi untuk kedua kalinya dan dengan nomor yang sama,
+6283713702×××
Aku hanya ingin memberitahukan mu bahwa bersiap-siaplah menerima kejutan dan hadiah dari ku, yang tak mungkin kau lupakan!!Lantas, Mentari pun bingung dengan apa yang terjadi saat ini kepada dirinya,
Disaat Mentari ingin mengambil secangkir air putih yang berada di nakas miliknya, ia pun terkejut karna ada suara yang terdengar di indra pendengarannya seperti bunyi batu yang mengenai jendela kamar miliknya.
Ketika Mentari melangkahkan kakinya secara berlahan, ia pun segera membuka tirai jendela namun nihil tidak ada seorang pun yang ia lihat.
Namun ketika gadis tersebut ingin menutup tirai jendelanya kembali, ia melihat seseorang yang berpakaian serba hitam pergi dari rumahnya,
Tanpa berlama-lama lagi, Mentari pun segera melangkahkan kakinya secara cepat ke depan rumahnya berada.
Sesampainya ia di depan pintu rumahnya, ia mendapatkan sebuah hadiah yang nampak indah dan terdapat pita yang tertera di hadiah tersebut.
Ketika ia melihat sekitarnya, Mentari segera masuk ke dalam rumahnya kembali dan duduk di sofa miliknya.
Disaat Mentari membuka hadiah tersebut, betapa terkejutnya ia bahwa di dalam hadiah tersebut terdapat tikus mati dan juga secarik kertas yang terdapat tulisan merah berasal dari darah tikus tersebut, yang tertulis HAI MENTARI BAGAIMANA DENGAN KEJUTAN KEDUAKU, MENYENANGKAN BUKAN, KUKIRA KAU SUDAH MENGAKHIRI HIDUPMU DAN PERGI DARI DUNIA INI, NAMUN SEPERTINYA KAU TERLALU BERSEMANGAT MENERIMA KEJUTAN LAINNYA DARI KU, SELAMAT BERSENANG-SENANG MENTARI !
Ketika Mentari membaca isi kertas yang berada di tangannya, ia pun segera mengepalkan kertas tersebut menggunakan telapak tangan miliknya dan segera membuangnya ke dalam tong sampah.
"Siapa yang melakukan ini ke aku?" tanya Mentari kepada dirinya sendiri.
Lantas, Gadis tersebut pun segera membenturkan kepalanya ke dinding yang berada di hadapannya,
Seketika dadanya pun merasakan sesak dan sulit untuk menghembuskan nafasnya secara normal.
Tanpa berlama-lama lagi, Mentari pun segera mengulurkan tangan nya untuk mengambil sebuah obat yang berada di atas nakas dan meminum obat tersebut dengan menelannya menggunakan air minum yang berada di sampingnya.
Hingga Mentari dapat bernafas secara normal kembali dan menghirup udara secara berlahan menggunakan indra penciumannya serta mengusap wajahnya dengan kasar.
"Sepertinya aku harus mengabulkan keinginan mereka yang sedang meneror diriku" lirih Mentari.
****************************************
Disisi lain
Terdapat kedua pasang kekasih yang sedang berbicara di suatu tempat yang sunyi.
"Ada apa kau mengajakku kesini?" tanya gadis tersebut dengan melipatkan kedua tangannya di depan dada.
"Kau yakin akan melanjutkan aksi mu?" tanya pria yang berada di depan kekasihnya.
"Iya, aku akan membuat dirinya mengakhiri hidupnya secara berlahan, dan membuat gadis tersebut merasakan apa yang telah ia perbuat padaku, dan juga keluargaku!"kesal gadis tersebut dengan duduk di kursi.
"Apakah kau tidak memikirkan kedepannya, dengan perbuatan yang kau perbuat baginya dan juga orang disekitarnya" ucap pria tersebut dengan tak percaya kepada sesuatu yang saat ini kekasihnya lakukan.
"Apa peduli mu terhadap dia, ingat aku seperti ini karna dirinya yang telah merusak segala yang aku punya, apakah aku tak pantas untuk membalaskan ini semua kepadanya" lirih gadis tersebut.
"Ingat aku bukanlah pria yang bisa mengubah jalan pikiranmu, namun aku hanya memberitahumu bahwa ketika kau berhasil membuat gadis tersebut tewas dan hancur, aku yakin kau tidak akan memaafkan dirimu, bahkan kau bukan hanya membuat gadis tersebut hancur namun kau juga akan membuat orang disekitarnya menjadi kecewa, ingatlah bahwa bagaimana pun juga kau mempunyai hubungan keluarga dengannya, aku hanya bisa menasihati mu dan semoga kau mengakhiri ini semua sebelum terlambat" ucap Pria tersebut dengan melenggang pergi dari sana.
"Apakah aku keterlaluan kepada gadis itu?" lirih gadis tersebut dengan menghela nafas nya secara kasar dan mengacak rambutnya dengan frustasi.
Disaat gadis tersebut ingin melangkah pergi dari sana, seketika langkah kakinya pun terhenti ketika ia mendengar sebuah berita yang tak jauh dari televisi miliknya yang berada di sudut ruangan tersebut.
Lantas ketika ia melihat berita itu, gadis tersebut segera melebarkan matanya dengan sempurna ketika melihat artikel yang tertera pada layar televisi tersebut yang tertulis SEORANG GADIS YANG INGIN BERUSAHA MENGAKHIRI HIDUPNYA DENGAN TERJUN DARI ROOFTOP
Ketika gadis tersebut melihat artikel itu, seketika jantungnya berdetak dengan cepat dan ia segera melenggangkan kakinya untuk pergi dari ruangan tersebut menuju suatu tempat.
TBC
TBC
HAI APA KABAR KALIAN??
"SIAPAKAH YANG MENEROR MENTARI?
JANGAN LUPA DI VOTE AND COMENT YA GUYS
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN ALEXANDER
RomanceDulunya yang ku kenal hanyalah hitam, putih, dan abu-abu. Namun saat ini warna yang lebih indah datang dan menjadikan segalanya menjadi jauh lebih bermakna. Ketika aku mengenalmu, di situlah aku menyadari bahwa akan ada perubahan di setiap waktu...