"Ketika kau sedang tak berada disampingku,
Aku merasa kehilangan mu,
Namun aku harus terbiasa tanpamu
Meskipun itu membutuhkan waktu lama"FREYA ZANITHA
Freya sedang duduk dan menelungkupkan wajahnya di meja miliknya.
Hari ini ia tak begitu semangat karna Bryan masih belum sadar dari komanya.
Dari kejauhan terdapat Ara yang sedang bernyanyi dan bersenandung ria dengan melangkahkan kakinya menuju meja Freya.
Ketika Ara melihat Freya menelungkupkan kepalanya di meja, ada hembusan nafas kasar yang keluar dari hidung Ara.
Lantas Ara pun segera menepuk pundak Freya dengan pelan.
"Frey" ucap Ara.
"Iya, ada apa Ra" jawab Freya dengan nada lesunya.
"Lu gak papa kan?" ucap Ara dengan memastikan jika Freya baik-baik saja.
"Iya gue gak papa kok Ra, cuman kurang tidur aja hehe" ucap Freya.
"Frey, gue tau lu pasti kuat kok dan kak Bryan segera sadar dari komanya, intinya lu harus tetap semangat okey" ucap Ara dengan tersenyum.
"Iya makasih ya Ra udah mau nyemangatin gue" ucap Freya.
"Iya sama-sama kita kan Best Friend Forever" jawab Ara.
Lalu Freya dan Ara pun segera menjalankan kegiatan pembelajaran.
Beberapa jam kemudian bel sekolah pun segera berkumandang yang tandanya murid yang ada di SMA Merpati segera pulang.
Namun berbeda dengan Freya yang saat ini sedang berada di Toko Bunga dengan membeli buket bunga untuk kekasihnya.
"Permisi Mbak apakah ada yang ingin dibeli?" tanya Penjual Bunga tersebut.
"Oh iya saya mau beli buket bunga yang warna putih itu ya Mbak" ucap Freya seraya menunjuk buket bunga yang berwarna putih tersebut.
"Baiklah Mbak nanti akan saya bungkuskan, apakah ada lagi yang ingin di beli?" tanya petugas penjual bunga tersebut.
"Enggak Mbak hanya itu saja" jawab Freya dengan tersenyum.
Lantas Freya segera ke kasir untuk membayar bunga yang ia beli tadi.
Setelah Freya membayar buket bunga tersebut, ia segera mencari taksi yang ada di sekitar sana.
Ketika ia menemukan taksi, Freya segera masuk ke taksi dan menyuruh supir taksi tersebut untuk mengantarkan Freya ke tempat yang ingin ia tuju.
Beberapa menit kemudian Freya pun sampai di rumah sakit dimana tempat Bryan dirawat.
Ketika Freya sebelum memasuki ruangan milik Bryan, ia menghela nafas lelah dan masuk ke ruangan sunyi milik Bryan yang berbau obat tersebut.
Dan Freya segera meletakkan buket bunga di nakas.
"Hai Kak, aku kesini lagi untuk nemenin kakak, kak Bryan kayanya betah banget deh tidur lama- lama, emang kakak gak kangen apa sama Freya" ucap Freya dengan memandangi wajah pucat milik bryan dengan tersenyum masam.
"Kak tadi Freya kesepian biasanya kakak yang selalu jemput Freya dan kalau di kantin biasanya makan bersama, tapi Freya kan harus kuat ya" ucap Freya dengan memandangi wajah Bryan dengan tersenyum ketir.
Setelah Freya curhat kepada Bryan, Freya segera pergi untuk pulang menggunakan taksi yang telah Freya pesan sedari tadi.
Ketika Freya ingin melangkahkan kakinya betapa terkejutnya ia bahwa ada seorang pria paruh baya yang sedang memanggil namanya dan menghampiri keperadaannya yang sedang berdiri di depan pintu rawat Bryan.
"Maaf kamu Freya kan?" tanya pria paruh baya tersebut yaitu Ayah Bryan.
"Iya om, maaf om siapa ya?" tanya Freya kepada Ayah Bryan.
"Oh perkenalkan nama saya Alexander" ucap Ayah Bryan dengan tersenyum.
"Om Ayahnya Bryan ya?" tanya Freya dengan sopan.
"Iya, kamu Freya kan kekasihnya Bryan?" tanya Ayah Bryan.
"Iya om saya pacarnya kak Bryan apakah ada yang ingin om bicarakan?" tanya Freya kepada Ayah Bryan.
"Iya ada yang ingin saya bicarakan kepada kamu, apakah kamu ada waktu untuk membicarakan sesuatu tentang Bryan di kantin rumah sakit ini?" tanya Ayah Bryan.
"Saya gak keberatan kok om" ucap Freya.
Lantas Freya dan Ayah Bryan pun segera pergi ke Kantin yang ada di Rumah Sakit tempat Bryan di rawat.
Sesampainya mereka di kantin, Freya dan Ayah Bryan pun segera duduk di kursi kantin tersebut.
"Kamu sudah lama berpacaran dengan anak saya?" tanya Ayah Bryan dengan tegas.
"Belum om, baru beberapa minggu yang lalu" ucap Freya.
"Oh, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada kamu, karna kamu sudah membuat Bryan tersenyum yang sudah lama sekali saya tidak melihat dia tersenyum beberapa tahun yang lalu" ucap Ayah Bryan.
"Maaf om, kok om tau kalau kak Bryan bergembira jika bersama dengan saya?" tanya Freya dengan bingung.
"Oh jadi gini, saya sudah lama menyuruh anak buah saya untuk mengikuti Bryan kemana pun dia pergi, dan anak buah saya kemarin berkata jika Bryan selalu tertawa ketika kalian pergi bersama" ucap Ayah Bryan.
"Oh seperti itu, tapi maaf ya om gara-gara saya anak om jadi koma di rumah sakit" ucap Freya dengan menunduk.
"Hey kamu tidak salah, ini juga sudah kehendak Tuhan, pada intinya kita harus tetap berdoa supaya Bryan segera sadar dari komanya" ucap Ayah Bryan.
"Iya om, maaf apakah ada yang ingin dibicarakan lagi, kalau tidak saya mau izin pulang karna sudah mulai sore om" ucap Freya dengan sopan.
"Oh sudah tidak ada lagi, saya cuma hanya minta tolong kepada kamu buat Bryan bahagia ya, karna saya tau kamu sudah mengerti tentang kehidupan Bryan dengan keluarganya" ucap Ayah Bryan.
"Iya om saya janji" ucap Freya.
Lalu Freya pun pergi dari kantin tersebut dan segera pulang ke rumahnya untuk beristirahat meskipun ia besok libur.
Ketika di perjalanan pulang Freya memandangi jalanan dengan tatapan kosong dan hampa.
Beberapa menit kemudian Freya pun segera sampai di kediaman rumahnya, dan segera masuk.
"Syalom" ucap Freya dengan membuka pintu rumahnya.
"Syalom non" ucap Bi Surti.
"Yang lainnya pada kemana Bi?" tanya Freya dengan mencari keberadaan orang tuanya dan juga abangnya.
"Oh itu non Nyonya sama Tuan lagi ada acara, kalau den Kenzo tadi katanya mau main sama teman-temannya non" ucap Bi Surti.
"Oh gitu, yaudah saya ke atas dulu ya Bi" ucap Freya kepada Bi Surti, yang dibalas anggukkan oleh Bi Surti.
Lantas Freya pun ketika sampai di kamarnya, ia segera merebahkan badannya di kasur empuk miliknya tersebut dengan memandang ke plafon kamarnya.
"Ayo Frey elu pasti kuat Okey" ucap Freya dengan menyemangati dirinya sendiri.
Setelah Freya merebahkan dirinya, ia segera melihat ke jam dinding yang telah menunjukkan pukul 18.00 wib, lalu Freya pun segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Beberapa menit pun segera berlalu dan Freya segera membersihkan kamarnya karna kamar Freya saat ini menurutmu sudah berantakan sekali.
Yang harus kalian ketahui jika meskipun Freya terlahir dari keluarga kaya, ia tak ingin menyusahkan orang lain untuk membereskan sesuatu yang memang seharusnya Freya yang melakukan hal tersebut.
Setelah Freya merapikan kamarnya ia segera keluar dari kamar dan bergegas untuk makan malam.
TBC
TBC
ADA YANG KANGEN GAK NIH SAMA BRYAN??
JANGAN LUPA IKUTIN KELANJUTANNYA YA
DAN JANGAN LUPA DI VOTE AND COMENT GUYSS
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN ALEXANDER
RomantikDulunya yang ku kenal hanyalah hitam, putih, dan abu-abu. Namun saat ini warna yang lebih indah datang dan menjadikan segalanya menjadi jauh lebih bermakna. Ketika aku mengenalmu, di situlah aku menyadari bahwa akan ada perubahan di setiap waktu...