"Sejauh apapun dirinya pergi
Ketika ku ditakdirkan untuk
Menjadi rumah baginya
Maka ia akan segera kembali
Dengan sendirinya"BRYAN ALEXANDER
Di markas Red Eangle
Disuatu tempat, terdapat seorang pemuda yang sedang gelisah dan bingung bahwa celana yang ia gunakan tiba-tiba hilang dari arah pandangnya ketika ia mengadahkan kepalanya keatas, nihil tak ada benda apa pun yang ada disana."Mana celana kesayangan gue, perasaan tadi gue taruh disini deh" bingung Agam dengan matanya yang berkeliling mencari sesuatu.
"Gue tau nih siapa yang ngambil!" kesal Agam dengan melangkahkan kakinya untuk keluar dari sana dengan langkah kakinya yang cepat.
Selama diperjalanan Agam terus mengoceh dan menyumpah serapahi orang yang telah membuang celana yang bermotif buaya, kedalam tong sampah yang tak jauh dari sana.
"Awas aja, pasti ini kerjaannya si Galon isi ulang!" ucap Agam dengan menaikkan emosi nya.
"Woy Galon dimana elu!" teriak Agam dengan menatap sekelilingnya namun nihil tak ada jawaban dari sang empu.
Dan anggota Red Eangle yang berada disana hanya bisa menggelengkan kepala mereka dengan pelan.
"Woy!" teriak Agam dengan memukul punggung tegap milik pria yang ada dihadapannya dengan sedikit keras.
"Apaan sih elu, main pukul punggung gue aja, nanti kalau punggung gue kena panu gara-gara tangan lu yang penuh dosa gimana coba" cerocos Galen yang dibalas pelototan dari pria yang ada dihadapannya.
"Eh elu kan yang udah buang celana gue di tong sampah!" kesal Agam.
"Enak aja, lagian apa untungnya gue buang celana elu" elak Galen.
"Terus siapa hah yang buang, kan cuma elu aja yang tau celana gue, pokoknya gue gak mau tau elu harus ganti" keluh Agam.
"Enak aja ogah lah gue ganti, lagian ya celana butut kaya gitu mah pantes di buang" enteng Galen yang di balas pukulan oleh Agam.
"Eh dugong, emang celana gue kaya motor pak mamat yang butut banget itu apa?" tanya Agam dengan emosi.
"Iya dan kayanya pantes deh di bawa ke musium" ejek Galen.
"Emak.... Galen jahat!" teriak Agam dengan mengetuk kan kakinya di tanah seperti anak kecil yang menginginkan sebuah es krim.
"Eh, jangan malu-maluin gue dong, iya deh gue ganti celana elu" final Galen.
"Janji ya" ucap Agam sambil mengadahkan kepalanya ke atas dengan mata yang berbinar cerah.
"Hmm" malas Galen dengan memutar kedua bola matanya.
🍁---🍁
Seorang gadis sedang bersenandung ria dengan menatap kendaraan yang Terkadang berlalu lalang di indra pengelihatannya, serta melihat beberapa gedung yang nampak menjulang tinggi, sambil mengayunkan lengannya yang sedang memegang kantung belanjaan miliknya.
Disaat ia ingin melangkahkan kakinya, seketika langkahnya pun terhenti ketika ada seseorang yang menepuk bahunya dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN ALEXANDER
RomanceDulunya yang ku kenal hanyalah hitam, putih, dan abu-abu. Namun saat ini warna yang lebih indah datang dan menjadikan segalanya menjadi jauh lebih bermakna. Ketika aku mengenalmu, di situlah aku menyadari bahwa akan ada perubahan di setiap waktu...