Married?

139 2 0
                                    

Ketika kukira kau tak
Tulus mencintaiku,
Ternyata kau meyakinkan ku
Lewat perbuatan dan janji yang kau
Ucapkan dari mulutmu

FREYA ZANITHA

4 tahun kemudian...

Saat ini ada seorang gadis yang sedang asik berbincang serta bercanda ria dengan temannya sambil memakan cemilan yang ada dihadapannya.

"Eh elu tau gak Frey, kan kemarin si Dodo lagi jalan sama gue, nah dia ngeliat cewek kalau dari penampilannya sih lumayan good looking, terus pas si Dodo mau minta nomer hpnnya dia kaget ternyata cewek itu banci, HAHAHA" Billy berkata dengan tertawa terbahak-bahak yang dibalas pelototan dari Dodo.

"Rese amat dah elu, lagian kan gue kira dia normal njir, mana gue tau kalau dia cewek jadi-jadian" ucap Dodo dengan membayangkan hal yang menjijikkan baginya.

"Sumpah, tapi dia kayanya demen deh Do sama elu, kagak apa-apa kali suka sama dia, siapa tau nanti elu jadi trending topik" cerocos Freya dengan memegangi perut nya yabg sakit akibat tertawa terlalu berlebihan.

"Udah deh gue mau pulang dulu ya, soalnya ada urusan gue, babay manusia yang penuh dengan dosa" ejek Freya dengan berlari terbirit-birit dari sana.

"FREYA AWAS YA ELU" teriak Billy dan juga Dodo yang di balas tatapan dari mahasiswa lain.

🍁---🍁

"Gila, bingung banget dah gue mau pake baju apaan, lagian Mereka kenapa bilangnya mendadak coba" gerutu Freya dengan memilih pakaian yang akan ia kenakan untuk makan malam bersama keluarganya.

Selama di perjalanan, Freya tak mengerti atas perilaku keluarganya yang menurut dirinya sedikit aneh.

Setibanya ia di caffe harmoni, Freya pun duduk disana dengan mendengarkan alunan nada yang dapat membawanya terhanyut kedalam suasana yang ada dilakukan tersebut.

Hingga akhirnya, ada sebuah ukuran tangan yang berasal dari sebelah kirinya, yang mengakibatkan Freya segera menoleh dan terkejut sambil menutup mulutnya menggunakan telapak tangannya.

"Hai, masih ingat aku" ucap pria tampan tersebut yang menggunakan jas serta kemeja yang mampu menambah pesonanya dua kali lipat lebih tampan.

"Kak ini kamu?" Freya bertanya dengan terkejut dan bingung.

"Iya" balas Bryan.

"Will you Merry me?" Bryan bertanya dengan mengeluarkan sebuah cincin yang terlihat elegan dan mewah.

"Yes, i do" balas Freya dengan mengangguk dan tersenyum indah.

Lantas Bryan pun seketika meneteskan air matanya, entah mengapa hatinya saat ini merasakan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.

"Makasih Freya" lirih Bryan.

"Iya kak sama-sama" jawab Freya dengan tersenyum lebar.

🍁---🍁

Hari ini adalah hari yang sangat istimewa dan membahagiakan bagi Freya maupun Bryan.

Karna mereka akan segera menikah dan membangun sebuah rumah tangga.

Tadi pagi ijab kabul telah dilaksanakan, dan saat ini Freya dan juga Bryan sedang menerima beberapa tamu yang telah datang ke acara mereka.

"Widih pak bos udah nikah aja nih, jangan lupa buatin keponakan untuk gue ya" goda Galen yang dibalas plototan dari Bryan.

"Bry, jaga Freya ya" pesan Devano yang dibalas anggukkan dari sang empu.

"Pak bos ada makanan gak, kita laper nih dari tadi belum makan hehe" cengir Agam.

"Oh ada kok disana" Freya berkata seraya menunjukkan beberapa hidangan yang berjejer rapi di meja.

"Widih makan Gratis kita" heboh Agam.

Lantas mereka pun segera duduk dan segera memakan beberapa lauk pauk yang sudah berjejer di hadapan mereka.

"Gam, gue mau ngasih sesuatu sama elu" ragu Galen.

"Kasih apaan?" bingung Agam.

Lalu Galen pun segera mengeluarkan kotak yang berwarna hitam serta memberinya kepada Agam.

"Ini isinya kagak macam-macam kan, awas aja elu kalau ngerjain gue" cemas Agam.

Seketika mata Agam membulat dengan sempurna disaat ia berhasil membuka sebuah kotak yang ada di tangannya.

"Apaan nih maksud elu" Agam bertanya dengan nada meninggi.

"Santai napa, kan gue kemarin buang kolor elu ke tong sampah, jadi gue berinisiatif membelikannya" bangga Galen dengan menaik turunkan alisnya.

"Ya gak disini juga kali, lagi kan kolor yang elu buang motifnya buaya, kenapa ini berubah jadi bebek, pake montok bener lagi nih bokongnya!" kesal Agam.

"Ya maaf, kemarin gue udah muter-muter mall terus adanya cuma itu sama motif hello kitty emang elu mau hah" tanya Galen.

"Gak mau sih, tapi ya jangan disini ngasihnya elu mah menurunkan harga diri gue" bisik Agam.

"Yaelah biasanya juga elu malu-maluin diri sendiri" sindir Devano dengan mukanya yang memerah akibat menahan tawa.

"Ngapain muka elu merah gitu, kalau mau ketawa ya ketawa aja!" kesal Agam.

Lantas Devano pun segera menetralkan raut wajahnya menjadi lebih datar.

"Gak bilang makasih gitu elu" sindir Galen.

"Iya makasih Galon isi ulang atas hadiah yang engkau berikan kepada saya" ucap Agam dengan senyum kecutnya.

Lalu Freya pun segera melemparkan buket bunga pernikahan miliknya kepada beberapa orang yang ada disana.

Dan betapa beruntungnya ternyata yang mendapatkan buket tersebut ialah Ara.

"Widih Ra elu dapat buket nih" goda Agam.

"Apaan sih elu, kenapa iri ya" balas Ara.

"Apaan masa gue kudu iri sama elu, lagian kan elu kagak punya pacar, hahaha" tawa Agam seketika pecah.

Tanpa berlama-lama lagi Ara pun mengambil satu tangkai bunga, dan memasukkan bunga tersebut kedalam mulut Agam yang sedang terbuka lebar.

"Anjir, ngapain elu kasih gue bunga, gue bukan setan" kesal Agam dengan menyemburkan beberapa bunga yang ada di mulutnya.

"Mampus elu, makanya jangan ngejekin gue" jengah Ara.

"Udah-udah berantam aja kalian dari kemarin" ucap Galen dengan memisahkan Agam dan juga Ara.

Setelah perdebatan yang tak berfaedah dari Agam dan juga Ara, Bryan pun segera mengucapkan sepatah dua patah kata dengan kekasihnya yang kini berada disampingnya.

"Frey, maaf atas perbuatanku beberapa saat yang lalu, aku emang bukan pria yang sempurna namun aku yakin ketika aku dan kamu menyatu, maka kesempurnaan akan terjadi" tulus Bryan yang dibalas sorakan dari beberapa orang yang melihat serta mendengarkan nya.

TAMAT..
MAKASIH YA YANG UDAH COMENT AND VOTE YA GUYS...
MAAF KALAU ENDINGNYA KURANG MEMUASKAN...

BRYAN ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang