"Aku tak tahu mengapa kau begitu
Cuek saat disampingku saat ini,
Jika kau hanya singgah di hidupku,
lalu Pergi aku tak mengapa"FREYA ZANITHA
Dibalik pohon yang rindang, terdapat seorang gadis yang sedang asik melihat perkelahian di jalan yang tak jauh dari tempatnya bersembunyi dengan menggaruk lehernya yang gatal terkena nyamuk.
"Ayok pukul mukanya, iya nah bagus, rasain lu!" Freya berseru dengan melihat adegan tawuran tersebut.
Beberapa menit kemudian lawan Bryan pun tersungkur dan mereka segera melangkahkan kakinya untuk pergi dari lokasi kejadian tersebut,
Namun, Freya segera menuju ke tempat dimana Bryan ddk berada.
"Widih kalian mantap banget tadi berantemnya!" Freya memuji Bryan ddk dengan memberi acungan jempol kepada mereka.
"Loh kok ada neng cantik, iya dong kan kami itu jago tawuran" Galen berucap dengan nada bangga nya.
"Iya tadinya sih gue mau ke Cafe terus gue pas jalan lihat ada yang tawuran ya udah deh gue nonton aja, biar berasa kaya lagi nonton adegan action secara live" ucap Freya.
"Neng Freya ikut kita yuk ke markas, sekalian obatin lukanya babang Bryan" Galen berkata dengan menggoda Bryan yang di balas tatapan maut dari sang empu.
"Emm...oke deh kalau kalian memaksa tapi ada makanan nya gak disana?" Freya bertanya.
"Ya ada dong pasti" Agam berseru dengan penampilan wajah bangganya.
Sesampainya mereka di markas Red Eagle Freya sangat mengagumi markas mereka karna markas mereka begitu megah dan elegan.
"Gila-gila keren banget ini markas apa istana sih" Freya bertanya kepada dirinya sendiri.
Setelah itu mereka pun segera masuk ke markas Red Eagle yang berisikan banyak anggota Red Eagle.
Disana Freya segera bertanya dimana letak lap dan es batu serta baskom untuk mengompres luka lebam yang ada di sudut bibir Bryan dan juga tangannya.
Freya pun segera duduk di samping Bryan yang sedang menonton si pria kuning yang memakai dasi, ya siapa lagi kalau bukan spongeboab yang ada di bikini batom.
Freya pun sambil mengompres luka lebam yang ada di wajah Bryan dengan hati-hati dan lembut, tanpa Freya sadari Bryan dari tadi sedang mengamati dengan intens muka cantik Freya dengan tersenyum tipis.
Dan setelah Freya mengobati Bryan, ia segera meletakkan baskom yang di pakai tadi ke tempatnya semula, dan duduk di samping Devano.
"Kak nanti ke rumah Freya yuk soalnya Bunda sama yang lainnya kangen sama kakak" Freya berucap kepada Devano yang sedang bermain game.
"Ya udah nanti habis dari sini gue langsung ke rumah lu ya, terus lu nanti pulangnya bareng gue okey" Devano berseru sambil mengacak rambut Freya dengan gemas.
"Ish gak usah ngacak-ngacak rambut Freya kali" Freya menjawab dengan raut kesalnya.
"Hehehe maaf" Devano berucap dengan cenggengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN ALEXANDER
RomanceDulunya yang ku kenal hanyalah hitam, putih, dan abu-abu. Namun saat ini warna yang lebih indah datang dan menjadikan segalanya menjadi jauh lebih bermakna. Ketika aku mengenalmu, di situlah aku menyadari bahwa akan ada perubahan di setiap waktu...