"Kita tak kan pernah bisa mengerti
Apa yang orang lain alami,
Meskipun mereka selalu tersenyum
Hal itu belum menunjukkan bahwa
Mereka merasakan kebahagiaan"MENTARI
Freya dan Ara saat ini sudah berada di suatu ruangan yang berada di rumah Freya, didalam ruangan tersebut banyak sekali komputer dan alat elektronik lainnya.
Saat ini Ara akan menginap di rumah Freya, karna ada sesuatu hal yang ingin mereka kerjakan.
"Frey, elu yakin kita bisa dapet bukti?" tanya Ara dengan penasaran.
"Yailah tenang aja kali Ra, tadi gue pas izin ke toilet rumah Mentari, gue udah masang semua sisi tv di penjuru ruangan, jadi elu santai aja kita bakalan bisa nemuin bukti yang kuat" ucap Freya dengan menggerakkan jarinya untuk mencari bukti di komputer miliknya.
"Oke deh, eh btw kok elu bisa punya ide cemerlang kaya gini Frey?" tanya Ara.
"Ya punya lah, kan otak gue itu kapasitasnya tinggi, emangnya elu" jawab Freya dengan sombong.
"Yailah, sebenernya sih gue itu pinter Frey, tapi pas waktu pembagian otak, gue ketinggalan jadinya kaya gini deh" ucap Ara.
"Oh gitu pantesan, eh Ra ini gue udah dapet semua buktinya jadi tinggal besok kita kasih tau Mentari" ucap Freya dengan mengumpulkan bukti yang telah ia cari di komputer miliknya.
"Sip dah, besok kita ketemuan aja sama Mentari di cafe" ucap Ara dengan senyum merekah.
"Oke deh kalau gitu, sekarang kita bersih-bersih badan dulu, habis itu kita tidur" ucap Freya dengan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar di ruangan tersebut.
Lantas Freya dan Ara segera mandi dan membersihkan tempat tidur yang ingin mereka gunakan untuk beristirahat.
Setelah mereka membersihkan badan dan tempat tidur, mereka segera berdoa dengan kepercayaan mereka masing-masing dengan hikmat.
Lalu tidur dengan pulas, dan tak sabar menunggu hari esok.
****************************************
Dipagi yang indah dan cerah, terdapat sepasang sahabat yang masih setia dengan mimpinya yang indah.
Hingga akhirnya ada seseorang yang masuk ke kamar milik Freya dengan membawa spatula miliknya.
Dengan sedikit kesal dengan Freya dan Ara yang tak kunjung bangun dari tempat tidur, Bunda Freya segera membuka jendela yang mengakibatkan cahaya dari luar masuk ke dalam ruangan milik Freya.
"Ini anak kayanya harus dibangunin pake toa masjid deh, masa udah aku bangunin pake spatula gak bangun juga" ucap Bunda Freya dengan Frustasi.
"FREYA, ARA,BANGUN ADA COWOK GANTENG DI DEPAN RUMAH" ucap Bunda Freya dengan berteriak.
Yang mengakibatkan Freya dan Ara segera terburu-buru untuk bangun, namun sayangnya Freya terjatuh dari tempat tidurnya, yang menyebabkan Bunda Freya dan juga Ara mentertawakan nya.
"Aduh pantat mulus gue udah gak suci lagi" ucap Freya.
"Hahaha gila Frey, gue pagi-pagi udah liat atraksi aja deh" ucap Ara dengan tertawa terbahak-bahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRYAN ALEXANDER
RomanceDulunya yang ku kenal hanyalah hitam, putih, dan abu-abu. Namun saat ini warna yang lebih indah datang dan menjadikan segalanya menjadi jauh lebih bermakna. Ketika aku mengenalmu, di situlah aku menyadari bahwa akan ada perubahan di setiap waktu...