19- 🦖

1.4K 150 9
                                    

O L D B R O T

• • • • •

Hari ini, sidang pertama dimulai. Jungkook udah siap diatas kursinya. Doi lagi nunggu Taehyung yang masih ngobrol sama inspektur. Agak jauh dari dia, mungkin rahasia.

Sampe akhirnya bakteri dateng, Jungkook jadi punya temen ngobrol. Jimin ajak dia ngobrol buat ilangin rasa gugup, dan itu ngebantu. Tepat jam satu siang, sidang dimulai. Jungkook cuma bisa diem pas pengacara Ryujin debat sama jaksa yang 100% ada di pihak dia. Tapi hal itu ga bikin Jungkook tenang sedikit pun.

Tangan nya yang lagi maenin ujung kaos nya mulai dingin sampe akhir nya Taehyung nyadar terus genggam tangan nya.

"Everything will be fine, Jungkook."

Jungkook noleh terus angguk pelan, seolah setuju sama apa yang Taehyung ucap tapi hati nya tetep ga tenang.

Sampe akhir nya Beomgyu di panggil jadi saksi. Walaupun Beomgyu ga ada hubungan nya sama kasus penculikan ini tapi Beomgyu punya hubungan kuat buat kasus 'papa' nya Jungkook. Sidang ini seolah ngasih konsep, sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.

"Bisa ceritakan kronologi 13 tahun silam, Tuan Beomgyu?"

Beomgyu angguk sekali terus langsung cerita, "13 tahun lalu, saya berteman baik dengan tersangka. Saat itu usia kami 12 tahun, dan baru saja lulus sekolah dasar. Saat masuk sekolah menengah kami masih bersama, hingga satu bulan setelah nya saya tidak pernah lagi melihat tersangka pergi sekolah. Karena penasaran, saya datangi rumah nya untuk memastikan kalau tersangka baik baik saja. Tapi bukan mendapat kabar, saya justru di usir oleh ibu nya."

"Beberapa bulan kemudian, ada yang mengetuk pintu rumah saya. Saat saya buka, orang itu langsung kasih bayi kecil yang masih merah ke saya. Saya bingung, ini bayi siapa. Dan orang itu cuma jawab kalo itu anak saya sama tersangka. Kebetulan disana ada orang tua saya, mereka denger dan langsung caci maki saya tanpa mau denger penjelasan saya. Saya diusir dari rumah sama bayi itu. Saya bahkan ga pernah tau cara urus bayi gimana. Akhirnya saya bawa bayi itu ke sebuah panti, tempat dua teman saya tinggal. Bukan maksud mau menelantarkan seorang anak, tapi saat itu saya benar benar buntu. Ga tau harus apa. Itu saja pak hakim."

Hakim angguk paham, sementara Dowoo yang ada di sebelah Jungkook sibuk catet semua ucapan Beomgyu. Jungkook lirik kertas catetan nya, masih sempet salut karena tulisan Dowoo rapi padahal buru buru. Keren.

Kelar sama kesaksian Beomgyu, sekarang giliran Nayeon. Doi udah duduk di kursi khusus saksi. Jungkook bisa liat Taehyung yang serius tatap Nayeon. Tapi Jungkook bisa baca, itu bukan tatapan bucin kaya biasa.

"Bisa ceritakan kronologi 13 tahun silam, nyonya Nayeon?"

"Bisa, pak hakim." Nayeon tarik napas terus di buang, coba tenangin diri biar ga salah omong atau gemeteran.

"Saat itu saya masih berusia 15 tahun, sedangkan tersangka baru lulus sekolah dasar. Sama seperti cerita Beomgyu, satu bulan setelah tersangka menginjak sekolah menengah, ibu saya menyadari sesuatu. Perut tersangka terus membesar. Akhirnya kami menanyakan nya pada tersangka dan benar, tersangka tengah mengandung. Usia kandungan nya baru memasuki bulan ke 4."

Jungkook noleh ke Taehyung, perhatiin si mas yang lagi pasang kuping baik baik. By the way, mas nya ganteng loh, ada yang mau jadi saingan kak nayeon ga?

"Saat usia kandungan nya memasuki bulan ke 7, ayah dan ibu saya membawa tersangka kerumah sakit dan ternyata tersangka mengandung anak kembar berjenis kelamin laki laki. Dua bulan kemudian, mereka lahir. Tersangka sempat terkena baby blues bahkan hampir membunuh salah satu bayi nya. Tiga hari kemudian, ibu saya memutuskan untuk menjadikan salah satu dari mereka anak, dan membuang yang satu nya. Tapi mungkin karena nurani seorang ibu, tersangka lebih memilih memberikan anak itu pada orang lain. Saya sendiri tidak tau alasan kenapa tersangka memilih Beomgyu. Mungkin karena Beomgyu adalah teman dekat nya."

𝗢𝗟𝗗 𝗕𝗥𝗢𝗧 | vk.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang